Archive for May, 2025

11 Strategi SEO Efektif di Tahun 2025

Bagi kamu para SEO Specialist, pemilik bisnis, sekaligus praktisi digital marketing lainnya, perlu banget nih update strategi Search Engine Optimization di tahun ini! Karena, ada banyak perubahan, apalagi AI (Artificial Intelligent) makin powerful saat ini.

Tahun 2025 membawa banyak perkembangan baru dalam SEO yang harus dihadapi oleh para profesional di bidang ini. Mulai dari perubahan algoritma hingga tren baru yang muncul, adaptasi dengan perubahan ini sangat penting agar tetap relevan di hasil pencarian.

Di bawah ini Croloze menjelaskan berbagai strategi SEO efektif yang bisa kamu jalankan agar target bisnis kamu meningkat tahun ini. Yuk, simak!

Baca Juga: Apa itu Alt Text? Dan Fungsinya dalam Meningkatkan SEO

Strategi SEO Efektif Tahun 2025 

Berikut adalah beberapa strategi SEO efektif tahun 2025 yang dapat membantu meningkatkan visibilitas dan peringkat situs web kamu:

1. Fokus pada Search Intent (Niat Pencarian)

Di 2025, pemahaman terhadap search intent menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Google semakin cerdas dalam mengidentifikasi niat pengguna—apakah mereka mencari informasi, produk, atau solusi atas masalah tertentu.

Untuk itu, pastikan konten kamu menyelaraskan dengan apa yang dicari oleh audiens. Gunakan alat seperti Google Search Console dan keyword research tools untuk memahami jenis pencarian yang paling relevan dengan bisnis kamu.

2. Optimalkan untuk E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness)

E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) akan tetap menjadi faktor penting dalam peringkat SEO pada 2025. Google semakin mengutamakan situs dengan reputasi tinggi yang menawarkan konten berkualitas.

Pastikan konten di situs kamu diproduksi oleh penulis yang kompeten dan bisa dipercaya dalam bidangnya. Membangun kredibilitas lewat testimonial, sertifikasi, atau artikel ilmiah juga akan membantu meningkatkan otoritas situs kamu.

3. Pengalaman Pengguna (UX) yang Lebih Baik

Google semakin menilai user experience (UX) sebagai faktor penentu dalam peringkat. Ini mencakup kecepatan situs, navigasi yang mudah, dan desain responsif.

Pengguna yang merasa nyaman saat mengunjungi situs cenderung bertahan lebih lama. Optimalkan halaman untuk kecepatan loading dan pastikan situs mudah diakses di perangkat mobile, karena mayoritas trafik internet datang dari ponsel.

4. Fokus pada Konten Berkualitas dan Helpful

Di 2025, konten yang mendalam akan lebih dihargai oleh mesin pencari. Namun, ini bukan berarti hanya mengisi halaman dengan kata-kata. Konten harus bermanfaat dan memberikan jawaban lengkap atas pertanyaan pengguna.

Tulislah artikel, panduan, atau blog yang mengupas topik secara menyeluruh. Konten yang lengkap cenderung lebih sering dibagikan dan mendapat lebih banyak backlink.

5. Keterlibatan dengan Video dan Konten Visual

Konten video dan visual akan semakin berperan dalam SEO. Dengan meningkatnya penggunaan Google Discover dan YouTube, mengoptimalkan video untuk pencarian bisa memberi kamu keunggulan kompetitif.

Pastikan untuk menyertakan deskripsi video yang kaya kata kunci dan subtitel yang relevan. Video tutorial atau penjelasan yang membantu pengguna juga cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi.

6. SEO untuk Pencarian Suara

Pencarian suara terus berkembang, dan pada 2025, diprediksi akan semakin mendominasi. Orang lebih sering menggunakan perangkat seperti smartphone, smart speakers, atau asisten virtual untuk melakukan pencarian.

Optimalkan konten untuk pencarian suara dengan menggunakan bahasa yang lebih alami dan panjang, serta menyesuaikan dengan pertanyaan berbentuk kalimat lengkap (misalnya, “Bagaimana cara menghemat biaya iklan di Google?”).

7. Menggunakan Data dan AI untuk Menghasilkan Konten

Pemanfaatan data besar dan artificial intelligence (AI) semakin mempermudah proses pembuatan konten yang lebih relevan dan personal. Gunakan alat analitik untuk mengidentifikasi celah konten dan buatlah artikel atau halaman yang memenuhi kebutuhan spesifik audiens.

Beberapa platform AI dapat membantu dalam menulis konten yang SEO-friendly, serta memberikan ide untuk topik-topik yang sedang tren.

8. Meningkatkan Keamanan Situs dengan HTTPS

Keamanan situs masih menjadi salah satu faktor peringkat SEO penting. Pastikan situs kamu menggunakan HTTPS, yang tidak hanya memberi rasa aman kepada pengunjung tetapi juga memberi sinyal positif pada Google.

9. Local SEO untuk Bisnis Lokal

Jika kamu menjalankan bisnis lokal, local SEO tetap menjadi prioritas. Pastikan bisnis kamu terdaftar di Google My Business, dan gunakan kata kunci berbasis lokasi dalam konten untuk memudahkan pencarian oleh audiens lokal.

10. Meningkatkan Backlink Berkualitas

Meskipun kualitas lebih penting dari kuantitas, membangun backlink berkualitas dari situs otoritatif masih menjadi strategi SEO yang efektif. Fokus pada mendapatkan link dari situs dengan otoritas tinggi dan relevan dengan niche kamu.

11. Optimalkan untuk Core Web Vitals

Google terus memprioritaskan Core Web Vitals yang mengukur performa halaman berdasarkan pengalaman pengguna. Poin-poin utama seperti Largest Contentful Paint (LCP), First Input Delay (FID), dan Cumulative Layout Shift (CLS) perlu dioptimalkan untuk meningkatkan peringkat.

Baca Juga: 7 Manfaat SEO Untuk Bisnis, Apakah Perlu di Tahun 2025?

Akankah SEO Digantikan dengan AI?

Pertanyaan ini sering keluar dalam sejumlah diskusi. Seperti yang dijelaskan Semrush, AI berfungsi sebagai alat yang memperkuat SEO, bukan menggantikannya. 

Namun memang terjadi pergeseran cara konsumsi konten pada pengguna, di sinilah SEO specialist perlu menyesuaikan strateginya.

Berikut adalah alasan mengapa SEO tidak bisa digantikan oleh AI:

1. Kreativitas Manusia Masih Dibutuhkan

AI bisa menghasilkan konten otomatis, tetapi kreativitas manusia tetap sangat penting dalam SEO. Konten yang autentik, menarik, dan dapat membangun hubungan dengan audiens hanya bisa dihasilkan melalui pemahaman manusia.

Meski AI dapat membantu menulis artikel, sentuhan manusia dibutuhkan untuk menyusun ide kreatif dan menyampaikan pesan yang relevan. Hanya manusia yang bisa memahami secara mendalam apa yang dibutuhkan audiens dan cara terbaik menyampaikannya.

2. Pemahaman Niat Pencarian Pengguna

AI bisa menganalisis kata kunci, tetapi pemahaman tentang search intent masih memerlukan sentuhan manusia. 

Misalnya, seseorang yang mencari “restoran murah” di Jakarta membutuhkan lebih dari sekadar daftar; mereka mencari rekomendasi sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.

Mesin pencari semakin pintar, tetapi untuk membuat konten yang benar-benar relevan, dibutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang niat pengguna. 

Inilah yang membedakan konten yang hanya sekadar informatif dengan yang benar-benar membantu audiens.

3. Pengalaman Pengguna Masih Prioritas

Google semakin menekankan faktor user experience dalam peringkat pencarian, seperti kecepatan dan kemudahan navigasi. 

Meskipun AI dapat menganalisis data, keputusan tentang desain dan pengalaman pengguna tetap membutuhkan pemikiran manusia.

Pengalaman pengguna yang optimal tidak hanya soal data, tetapi juga soal bagaimana membuat pengunjung merasa nyaman saat mengunjungi situs. Ini melibatkan keputusan desain yang lebih kompleks yang sulit dilakukan oleh AI secara otomatis.

4. Penyesuaian dengan Algoritma Google

Google terus memperbarui algoritmanya, dan SEO harus selalu menyesuaikan dengan perubahan tersebut. 

AI dapat membantu menganalisis pembaruan algoritma, tetapi hanya manusia yang bisa memahami dan merumuskan strategi untuk menghadapinya.

Setiap pembaruan algoritma membawa dampak besar terhadap SEO, dan pemahaman mendalam tentang perubahan ini diperlukan. 

Meskipun AI memberikan data, strategi penyesuaian yang tepat masih bergantung pada keahlian manusia.

5. Interaksi dengan Audiens

Interaksi langsung dengan audiens adalah kunci dalam membangun hubungan dan kepercayaan yang mendalam. 

AI dapat membantu menganalisis audiens, namun untuk membangun koneksi emosional, sentuhan manusia tetap diperlukan.

Meskipun AI bisa mengumpulkan data perilaku, komunikasi dan engagement yang autentik dengan audiens harus dilakukan oleh manusia. 

Ini penting untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan pengunjung atau pelanggan.

6. SEO adalah Proses yang Komprehensif

SEO mencakup berbagai aspek, mulai dari optimasi teknis hingga pembuatan konten. 

Meskipun AI memberikan analisis data yang berguna, perencanaan dan penerapan strategi SEO yang lebih luas memerlukan pemikiran dan keputusan manusia.

Strategi SEO yang efektif tidak hanya mengandalkan data, tetapi juga pengambilan keputusan yang cermat tentang berbagai elemen SEO. 

Ini adalah area di mana keahlian manusia sangat dibutuhkan untuk merancang dan menyesuaikan pendekatan secara keseluruhan.

Baca Juga: 10 Jenis Keywords dalam SEO yang Harus Kamu Ketahui!

Konsultasi Gratis Strategi SEO

SEO pada 2025 akan lebih mengutamakan kualitas pengalaman pengguna dan relevansi konten. 

Memahami niat pencarian pengguna, meningkatkan E-A-T, dan beradaptasi dengan tren seperti pencarian suara dan video akan membantu kamu tetap unggul di hasil pencarian Google.

Jika kamu ingin memastikan situs kamu tetap berada di halaman pertama pencarian, fokuslah pada konten berkualitas, kecepatan, dan pengalaman pengguna yang mulus. 

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi:

https://www.semrush.com/blog/is-seo-dead

https://backlinko.com/seo-strategy

https://searchengineland.com/seo-priorities-2025-453418

https://councils.forbes.com/blog/mastering-seo-for-agency-leaders

10 Strategi Membangun Brand Awareness Melalui Social Media

Ingin bisnis kamu lebih dikenal banyak orang? Hadirkan profil bisnis di media sosial sekarang! TikTok, Instagram, X, hingga Facebook adalah platform yang sering orang buka untuk bersosialisasi, mencari inspirasi, bahkan menemukan produk baru.

Karena itu, media sosial bukan hanya tempat untuk eksis, tapi peluang besar untuk membangun kesadaran merek atau brand awareness. Jadi, semakin sering brand kamu muncul di linimasa, semakin besar peluang audiens mengenal dan mengingatnya.

Dengan konten yang tepat dan strategi yang konsisten, bisnis kamu bisa menjangkau lebih banyak orang. Intip strategi membangun brand awareness melalui media sosial yang tepat di bawah ini!

Baca Juga: Apa itu Canonical URL atau Tag? Manfaat dan Cara Penggunaanya

Mengapa Brand Awareness Itu Penting?

Brand awareness adalah seberapa kuat orang mengenali dan mengingat sebuah brand. Ini adalah langkah awal dari perjalanan konsumen menuju pembelian.

Ketika orang mengenali brand kamu, mereka akan lebih percaya dan cenderung memilih produkmu dibanding kompetitor. Kepercayaan itu tidak muncul dalam sehari, tapi dimulai dari kesan pertama yang kuat.

Brand awareness juga membuat proses pemasaran jadi lebih ringan. Kamu tidak perlu selalu mulai dari nol untuk memperkenalkan siapa kamu dan apa yang kamu jual.

Dalam jangka panjang, brand yang dikenal luas cenderung lebih stabil. Mereka punya audiens loyal, lebih mudah masuk ke pasar baru, dan tidak terlalu bergantung pada diskon atau promosi.

Contohnya seperti ini: saat seseorang butuh air minum kemasan, nama-nama brand tertentu langsung terlintas di kepala. Itulah kekuatan dari brand awareness.

Bahkan ketika pelanggan belum siap membeli, brand awareness membuat mereka tetap mengingatmu. Dan saat waktunya tiba, kamu adalah brand pertama yang mereka cari.

Baca Juga: Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

Strategi Meningkatkan Brand Awareness melalui Media Sosial

Di tengah gempuran konten digital, brand awareness menjadi salah satu fondasi penting agar bisnis kamu bisa dikenal luas. Media sosial adalah alat yang sangat efektif untuk membangun kesadaran merek karena sifatnya yang cepat, luas, dan interaktif.

Namun, agar upaya kamu tidak sia-sia, dibutuhkan strategi yang terarah dan berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan.

1. Bangun Identitas Brand yang Konsisten

Identitas brand bukan hanya soal logo atau warna, tapi juga bagaimana brand kamu berbicara dan menyampaikan pesan. Ini mencakup gaya bahasa, tone, nilai-nilai, hingga visual konten.

Konsistensi ini penting agar audiens bisa mengenali dan mengingat brand kamu, bahkan saat melihat kontennya sekilas. Konsistensi membangun kepercayaan dan membuat brand tampak profesional.

2. Kenali Target Audiens dengan Baik

Setiap brand punya audiens yang berbeda. Jika kamu menjual produk fashion anak muda, gaya kontenmu tentu akan berbeda dengan brand alat rumah tangga, misalnya.

Lakukan riset: siapa mereka, apa yang mereka sukai, jam berapa mereka aktif, dan di platform mana mereka paling sering muncul. Dengan begitu, kontenmu bisa lebih tepat sasaran.

3. Ciptakan Konten yang Menarik dan Relevan

Konten adalah jantung dari strategi media sosial. Buatlah konten yang sesuai dengan minat audiens, baik informatif, menghibur, inspiratif, atau edukatif.

Gunakan berbagai format seperti video, carousel, infografis, live session, dan reels. Variasi ini tidak hanya menjaga audiens tetap tertarik, tetapi juga membantu menjangkau lebih banyak orang.

4. Gunakan Storytelling untuk Membangun Koneksi

Orang suka cerita, bukan hanya promosi. Ceritakan perjalanan brand-mu, bagaimana produk dibuat, atau pengalaman unik pelanggan.

Storytelling membuat brand terasa lebih personal dan membangun koneksi emosional yang mendalam dengan audiens. Ini membantu brand lebih mudah diingat dan disukai.

5. Kolaborasi dengan Influencer atau KOL

Influencer atau Key Opinion Leader (KOL) bisa menjadi jembatan antara brand dan audiens baru. Mereka sudah punya kredibilitas dan pengikut yang loyal.

Pilih influencer yang sesuai dengan nilai dan niche brand kamu. Kerja sama ini bisa berupa review, giveaway, atau campaign bersama yang memperluas jangkauan.

6. Manfaatkan Iklan Berbayar secara Efektif

Platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok menyediakan fitur iklan berbayar yang sangat tertarget. Kamu bisa menyesuaikan audiens berdasarkan umur, minat, lokasi, hingga perilaku online.

Iklan yang tepat bisa memperkenalkan brand kamu ke orang-orang yang belum mengenalnya, tapi punya potensi besar untuk menjadi pelanggan.

Baca Juga: Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Endorse Produk

7. Ajak Audiens untuk Berinteraksi

Media sosial bukan hanya tempat berbicara satu arah. Bangun komunikasi dua arah dengan cara membalas komentar, membuka sesi tanya jawab, membuat polling, atau live interaktif.

Semakin sering audiens berinteraksi, semakin besar peluang kontenmu menjangkau lebih banyak orang. Ini juga membantu membangun komunitas loyal.

8. Dorong Konten Buatan Pengguna (User-Generated Content)

Konten yang dibuat oleh pelanggan seperti testimoni, unboxing, atau penggunaan produk di kehidupan nyata punya dampak besar terhadap brand awareness.

Konten ini dinilai lebih autentik dan dipercaya karena datang langsung dari pengguna, bukan dari brand. Kamu bisa menampilkan ulang UGC di feed atau story untuk memperkuat bukti sosial.

9. Gunakan Hashtag dan Tren yang Relevan

Hashtag yang tepat bisa membuat kontenmu lebih mudah ditemukan. Gunakan kombinasi antara hashtag populer dan niche yang relevan dengan industri kamu.

Selain itu, ikuti tren yang sesuai. Tapi pastikan tetap menjaga relevansi agar tidak terkesan memaksakan diri hanya demi ikut viral.

10. Evaluasi Performa dan Adaptasi Strategi

Pantau performa setiap konten melalui data analitik. Lihat metrik seperti reach, impressions, engagement rate, click-through rate, dan growth followers.

Dari data ini, kamu bisa memahami jenis konten apa yang paling efektif dan menyesuaikan strategi secara berkala agar hasilnya semakin optimal.

Baca Juga: Apa itu Search Query? Jenis dan Perbedaanya dengan Keyword

Konsultasi dengan Croloze untuk Mendapatkan Strategi Media Sosial yang Tepat!

Meningkatkan brand awareness di media sosial butuh waktu dan konsistensi. Tapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa membangun kehadiran digital yang kuat dan memperluas jangkauan brand kamu secara signifikan.

Mulailah dari memahami audiens, membuat konten yang bermakna, dan terus beradaptasi dengan tren. Media sosial bukan sekadar alat promosi—ini adalah ruang membangun hubungan dan kepercayaan.Ingin brand kamu lebih dikenal luas? Croloze, agensi digital marketing Jakarta dengan spesialisasi jasa manajemen media sosial dan branding, siap membantu.

Dapatkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu untuk memperkuat brand awareness dan mencapai tujuan bisnismu.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

7 Manfaat SEO Untuk Bisnis, Apakah Perlu di Tahun 2025?

Di tengah persaingan digital yang semakin ketat, banyak bisnis berlomba-lomba mempromosikan produk mereka lewat media sosial atau iklan berbayar. 

Tapi satu strategi yang seringkali dilupakan — padahal sangat powerful dalam jangka panjang — adalah SEO (Search Engine Optimization).

Lalu, kenapa SEO penting banget? Dan kenapa bisnis kamu sebaiknya mulai berinvestasi di sini? Yuk kita bahas!

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendaftarkan Website ke dalam Google Search Console (GSC)

Apa Itu SEO dan Bagaimana Cara Kerjanya?

SEO adalah proses mengoptimalkan website agar muncul di halaman pertama Google ketika orang mencari kata kunci tertentu. 

Jadi, ketika orang cari “jasa digital marketing Jakarta” dan website Anda muncul paling atas, potensi trafik dan konversinya jauh lebih besar.

Manfaat SEO untuk Bisnis di Tahun 2025

Di era digital yang terus berkembang, kehadiran online menjadi hal yang tak terelakkan bagi setiap bisnis, baik besar maupun kecil.

Salah satu kunci utama untuk memastikan bisnis Anda dapat ditemukan oleh pelanggan potensial adalah dengan mengoptimalkan website melalui SEO (Search Engine Optimization). 

Lalu, apakah SEO masih relevan dan penting untuk bisnis di tahun 2025? Jawabannya, tentu saja, iya

Berikut ini beberapa alasan mengapa SEO tetap menjadi faktor vital bagi keberhasilan bisnis di tahun 2025.

1. Meningkatkan Visibilitas dan Peringkat di Mesin Pencari

Pada tahun 2025, mesin pencari seperti Google masih akan menjadi sumber utama bagi konsumen untuk mencari produk dan layanan. 

Dengan mengoptimalkan website menggunakan teknik SEO yang tepat, bisnis Anda bisa mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian organik, meningkatkan visibilitas, dan memudahkan calon pelanggan untuk menemukan produk atau layanan yang Anda tawarkan. 

Tanpa SEO, website Anda mungkin akan tenggelam di lautan hasil pencarian yang sangat kompetitif.

2. Menjangkau Audiens yang Lebih Luas

SEO memungkinkan bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan di luar wilayah geografis yang sebelumnya terjangkau. 

Dengan melakukan riset kata kunci yang relevan, bisnis Anda dapat menarik lebih banyak pengunjung dari berbagai belahan dunia yang tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. 

Ini sangat penting, terutama jika Anda ingin memperluas pasar dan menjangkau pelanggan global di tahun 2025.

3. Peningkatan Kepercayaan dan Kredibilitas

Peringkat yang baik di mesin pencari menunjukkan bahwa website Anda dianggap relevan dan berkualitas oleh Google. Ini secara tidak langsung meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda. 

Konsumen cenderung lebih mempercayai bisnis yang muncul di posisi atas hasil pencarian dibandingkan dengan bisnis yang berada di halaman kedua atau ketiga. SEO yang baik membantu membangun otoritas dan kepercayaan di mata pelanggan.

4. Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

SEO tidak hanya tentang mengoptimalkan kata kunci, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman pengguna yang baik. 

Kecepatan website, kemudahan navigasi, dan struktur konten yang jelas semuanya berperan dalam memastikan pengunjung merasa nyaman saat mengunjungi website Anda. 

Faktor-faktor ini sangat penting di tahun 2025, di mana pengguna internet semakin menginginkan pengalaman yang cepat dan tanpa hambatan. 

Website yang responsif dan mudah digunakan akan meningkatkan tingkat retensi pengunjung, yang pada akhirnya mendukung konversi.

5. SEO Lebih Terjangkau Dibandingkan Iklan Berbayar

Meskipun iklan berbayar seperti Google Ads atau iklan media sosial dapat memberikan hasil yang cepat, biaya iklan berbayar dapat membengkak dalam jangka panjang, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. 

SEO, meskipun membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten, menawarkan solusi yang lebih terjangkau untuk bisnis yang ingin mendapatkan trafik organik tanpa mengeluarkan biaya iklan yang besar. 

Selain itu, hasil SEO yang baik cenderung lebih bertahan lama, memberikan dampak jangka panjang pada visibilitas bisnis Anda.

6. Menghadapi Persaingan yang Ketat

Di tahun 2025, persaingan bisnis online akan semakin ketat, dengan banyaknya usaha baru yang bermunculan setiap hari. Oleh karena itu, untuk tetap unggul, bisnis Anda harus memiliki strategi SEO yang solid. 

Mengoptimalkan website Anda tidak hanya membantu meningkatkan peringkat, tetapi juga memungkinkan Anda untuk lebih memahami tren pasar, perilaku konsumen, serta kata kunci yang paling dicari oleh audiens Anda.

Dengan demikian, SEO memberi Anda keunggulan kompetitif yang sangat penting.

7. Meningkatkan Konversi dan Penjualan

SEO bukan hanya tentang menarik pengunjung, tetapi juga tentang mengubah pengunjung menjadi pelanggan. 

Dengan mengoptimalkan website Anda dengan konten yang relevan, tautan internal yang tepat, dan call-to-action yang jelas, SEO dapat membantu meningkatkan konversi. 

Bisnis yang menggabungkan SEO dengan strategi pemasaran lainnya dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan penjualan dan memperluas basis pelanggan mereka.

Baca Juga: Apa itu Long Tail Keywords? Manfaat dan Contohnya

Apakah Semua Bisnis Cocok Menggunakan SEO?

Jawabannya: tidak selalu. 

Namun, hampir semua bisnis bisa memanfaatkan SEO jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. 

Beberapa jenis bisnis sangat ideal untuk memanfaatkan kekuatan SEO, terutama yang memenuhi karakteristik berikut:

1. Bisnis dengan Target Pasar Online

Kalau kamu menjual produk atau jasa secara online, baik melalui website sendiri, marketplace, atau media sosial, SEO bisa jadi strategi yang sangat menguntungkan. 

Kenapa? Karena SEO mendatangkan pengunjung secara organik dari pencarian Google. Artinya, kamu bisa menjangkau calon pelanggan yang benar-benar sedang mencari apa yang kamu tawarkan.

2. Bisnis yang Fokus pada Jangka Panjang

SEO bukan strategi cepat kaya. Butuh waktu dan proses untuk melihat hasilnya, tapi ketika website kamu sudah muncul di halaman pertama Google, kamu bisa mendapatkan trafik yang stabil tanpa perlu membayar iklan terus-menerus. 

Sangat cocok untuk bisnis yang ingin tumbuh secara berkelanjutan!

3. Bisnis yang Siap Membuat Konten Berkualitas

SEO erat kaitannya dengan konten. Jika kamu memiliki tim atau kemampuan untuk menulis artikel, membuat video, atau membuat halaman produk yang informatif dan menarik, SEO bisa jadi senjata utama untuk membangun kepercayaan dan otoritas di bidangmu.

4. Bisnis Lokal yang Ingin Ditemukan di Google Maps

SEO lokal seperti optimasi Google Business Profile (sebelumnya Google My Business), ulasan pelanggan, dan kata kunci berbasis lokasi sangat efektif untuk mendatangkan konsumen sekitar. Cocok untuk restoran, salon, bengkel, klinik, dan usaha lainnya yang melayani area tertentu.

Bisnis yang Perlu Mempertimbangkan Kembali Strategi SEO

Di sisi lain, ada beberapa kondisi di mana SEO mungkin belum menjadi pilihan utama:

1. Bisnis Baru yang Membutuhkan Hasil Cepat

SEO adalah investasi jangka panjang. Jika kamu baru memulai bisnis dan butuh penjualan dalam waktu dekat, SEO saja mungkin tidak cukup. 

Sebaiknya, kombinasikan dengan iklan berbayar (seperti Google Ads atau Meta Ads) untuk hasil yang lebih cepat.

2. Bisnis yang Belum Punya Website atau Aset Digital

SEO tidak bisa dijalankan tanpa website atau konten digital. Kalau saat ini kamu belum punya website, media sosial yang aktif, atau konten yang bisa dioptimalkan, maka langkah pertama adalah membangun fondasi digital terlebih dahulu.

3. Produk atau Layanan yang Masih Sangat Baru di Pasar

Jika kamu menawarkan produk yang benar-benar baru dan belum banyak orang tahu (sehingga belum ada yang mencarinya di Google), maka strategi SEO mungkin belum bisa maksimal. Dalam kasus ini, edukasi pasar lewat sosial media, kolaborasi dengan influencer, atau paid ads bisa jadi lebih efektif di tahap awal.

Cara Menentukan Apakah SEO Cocok untuk Bisnismu

Agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, coba tanyakan beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Apakah calon pelangganmu mencari produk/jasa seperti milikmu di Google?
  • Apakah kamu punya atau bersedia membangun website dan konten digital?
  • Apakah kamu ingin investasi jangka panjang dalam membangun brand secara online?
  • Apakah kamu bersaing dengan kompetitor yang sudah aktif di internet?

Jika sebagian besar jawabannya ya, maka SEO layak dijadikan bagian penting dari strategi pemasaran bisnismu.

Baca Juga: Deindex Google, Penyebab Artikel Hilang dan Cara Mengatasinya

Ingin Memulai SEO tapi Bingung Harus dari Mana?

Agensi digital marketing Croloze siap membantu kamu memulai dan mengembangkan strategi digital bisnis yang tepat sasaran. Kami menyediakan layanan lengkap seperti:

  • Jasa SEO: Audit, keyword research, optimasi teknis, dan konten
  • Jasa Digital Marketing: Iklan digital, email marketing, dan strategi promosi
  • Jasa Sosial Media: Manajemen konten, branding, dan engagement

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Endorse Produk

Memilih influencer yang tepat untuk endorse produk merupakan langkah krusial dalam strategi pemasaran digital yang efektif. 

Dengan semakin berkembangnya platform media sosial, influencer kini menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk memperkenalkan dan memasarkan produk kepada audiens yang lebih luas dan tersegmentasi. 

Namun, tidak semua influencer cocok untuk setiap produk. Oleh karena itu, penting bagi setiap merek untuk mempertimbangkan berbagai faktor, seperti audiens, kredibilitas, dan gaya komunikasi, agar kampanye endorsement dapat berjalan dengan sukses. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara yang dapat dilakukan untuk memilih influencer yang tepat agar produk kamu dapat dikenalkan dengan cara yang lebih autentik dan efektif.

Baca Juga: Tips Storytelling Di Sosial Media, Ampuh Memikat Audiens!

Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Endorse Produk

Berikut adalah langkah-langkah untuk memilih influencer yang tepat:

1. Tentukan Tujuan Kampanye

Sebelum memilih influencer, penting untuk memiliki tujuan yang jelas untuk kampanye kamu. 

Apakah tujuan utama kamu meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan penjualan, atau mempromosikan peluncuran produk baru? 

Tujuan yang jelas akan membantu kamu memilih influencer yang memiliki kekuatan untuk mencapai hasil tersebut, baik itu melalui jangkauan luas atau pengaruh niche.

2. Sesuaikan dengan Audiens Target

Pilih influencer yang audiensnya sesuai dengan target pasar produk kamu. Misalnya, jika produk yang kamu jual adalah kosmetik, cari influencer yang memiliki pengikut yang tertarik pada kecantikan dan perawatan diri. 

Pastikan influencer tersebut memiliki pengikut yang aktif dan relevan dengan segmen pasar yang ingin kamu tuju.

3. Cek Kredibilitas dan Reputasi

Kredibilitas influencer sangat penting. Pastikan mereka memiliki reputasi yang baik di mata pengikutnya. Kamu bisa mengecek komentar dan interaksi pada postingan mereka untuk melihat apakah mereka benar-benar memiliki pengaruh positif. 

Hindari influencer yang sering terlibat dalam kontroversi atau memiliki pengikut yang kurang aktif.

4. Tinjau Konten dan Gaya Komunikasi

Setiap influencer memiliki gaya komunikasi dan konten yang berbeda. Pastikan gaya mereka sesuai dengan citra merek produk kamu. Misalnya, jika produk kamu berfokus pada gaya hidup minimalis, pilih influencer yang dikenal dengan konten sederhana dan bersih. 

Perhatikan apakah mereka memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menarik, autentik, dan sesuai dengan audiens mereka.

5. Perhatikan Engagement Rate

Selain jumlah pengikut, engagement rate adalah faktor penting dalam menentukan efektivitas influencer. Engagement rate yang tinggi menunjukkan bahwa pengikut influencer aktif berinteraksi dengan konten mereka. 

Kamu bisa menghitung engagement rate dengan cara membagi jumlah interaksi (like, comment, share) dengan jumlah pengikut, kemudian dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

Baca Juga: Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

6. Tentukan Budget dan Sesuaikan dengan Influencer

Sesuaikan pilihan influencer dengan anggaran yang kamu miliki. Influencer dengan audiens yang besar biasanya mematok tarif yang lebih tinggi. 

Namun, jangan hanya memilih influencer berdasarkan tarif mereka, karena pengaruh mereka terhadap audiens yang relevan jauh lebih penting. 

Kamu juga bisa mempertimbangkan mikro-influencer yang mungkin lebih terjangkau namun memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi.

7. Evaluasi Kinerja Influencer Sebelumnya

Periksa apakah influencer yang kamu pilih telah bekerja sama dengan merek lain sebelumnya, dan evaluasi bagaimana hasil kampanye tersebut. 

Jika mereka pernah mengerjakan produk serupa dengan baik, kemungkinan besar mereka dapat memberikan hasil yang positif untuk produk kamu juga.

8. Periksa Keaslian Pengikut

Keaslian pengikut sangat penting untuk memastikan bahwa influencer tersebut memiliki audiens yang nyata. Beberapa influencer mungkin membeli pengikut atau mendapatkan pengikut yang tidak aktif. 

Kamu bisa menggunakan alat untuk memeriksa apakah pengikut mereka asli dan tidak terlibat dalam praktik curang.

9. Fokus pada Kolaborasi Jangka Panjang

Jika kamu sudah yakin dengan influencer yang dipilih, pertimbangkan untuk menjalin hubungan jangka panjang. 

Kolaborasi yang berkelanjutan dapat membantu membangun kepercayaan dan loyalitas audiens terhadap merek kamu, serta memberikan hasil yang lebih maksimal.

10. Monitor dan Evaluasi Kampanye

Setelah kampanye berjalan, pastikan untuk memantau hasil dan mengukur dampaknya. 

Gunakan metrik seperti klik, konversi penjualan, dan feedback dari audiens untuk menilai apakah influencer tersebut berhasil menyampaikan pesan produk kamu dengan efektif. 

Evaluasi ini penting untuk perbaikan kampanye di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memilih influencer yang tepat untuk kampanye endorsement produk, yang akan membantu meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan penjualan produk kamu.

Baca Juga: Deindex Google, Penyebab Artikel Hilang dan Cara Mengatasinya

Dengan memilih influencer yang tepat, kamu dapat meningkatkan visibilitas produk, membangun kredibilitas merek, dan mencapai tujuan pemasaran yang lebih spesifik. 

Proses ini membutuhkan perhatian terhadap detail dan pemahaman yang mendalam tentang audiens serta karakteristik influencer. 

Jika kamu merasa kesulitan atau ingin memaksimalkan potensi kampanye digital kamu, tim ahli dari Croloze siap membantu meningkatkan level kehadiran brand kamu di media sosial!

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Tips Storytelling Di Sosial Media, Ampuh Memikat Audiens!

Storytelling adalah salah satu cara paling kuat untuk menarik perhatian audiens dan menciptakan hubungan emosional yang mendalam. 

Di dunia media sosial yang penuh dengan informasi dan konten visual, bercerita dengan cara yang menarik dan autentik dapat membuat brand atau pesan kamu menonjol. 

Setiap platform media sosial memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan cara kamu menyampaikan cerita agar lebih efektif. 

Dalam artikel ini, Croloze akan membahas tips storytelling di berbagai media sosial, dari Instagram hingga YouTube, untuk membantu kamu membuat konten yang lebih bermakna dan berdampak.

Baca Juga: Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

Tips Storytelling di Media Sosial

Dalam konteks media sosial, storytelling bukan hanya alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga cara efektif membangun koneksi dengan audiens. 

Berikut adalah panduan lengkap tips storytelling di berbagai platform media sosial:

1. Instagram: Visual Adalah Cerita Utama

Instagram adalah platform yang menonjolkan kekuatan visual. Namun, di balik foto dan video yang estetis, caption dan fitur lainnya bisa dimaksimalkan untuk storytelling yang kuat.

  • Gunakan Visual Berkualitas Tinggi: Foto dan video harus mampu menyampaikan emosi dan suasana cerita sebelum audiens membaca caption.
  • Tulis Caption dengan Alur Cerita: Gunakan struktur pembuka, konflik, dan resolusi untuk membuat cerita lebih hidup.
  • Manfaatkan Carousel: Gunakan slide pertama sebagai hook, lalu lanjutkan narasi per slide, dan akhiri dengan pesan yang kuat atau insight.
  • Gunakan Stories untuk Cerita Real-Time: Ceritakan proses, behind-the-scenes, atau ajak audiens terlibat dengan fitur interaktif.
  • Reels untuk Cerita Emosional Singkat: Ceritakan kisah dalam 15–60 detik dengan alur jelas, visual yang dinamis, dan narasi ringkas.

2. TikTok: Cerita Harus Cepat, Jelas, dan Emosional

TikTok adalah ruang untuk storytelling yang dinamis dan spontan. Format video pendek menuntut kemampuan merangkum cerita secara efektif.

  • Hook di Tiga Detik Pertama: Mulailah dengan pertanyaan, fakta mengejutkan, atau adegan menarik untuk menarik perhatian.
  • Gunakan Format Transformasi atau Perjalanan: Tampilkan perubahan nyata seperti before-after atau progress harian.
  • Tampilkan Narasi dengan Voice-Over atau Teks: Ini membantu menjelaskan konteks bagi audiens yang menonton tanpa suara.
  • Akhiri dengan Emotional Payoff: Beri audiens alasan untuk merasa puas, terinspirasi, atau tergugah setelah menonton.

3. Twitter (X): Cerita dalam Bentuk Thread

Twitter adalah tempat yang efektif untuk menyampaikan cerita pendek yang mengundang diskusi atau refleksi.

  • Gunakan Tweet Pertama sebagai Hook: Gunakan kalimat yang membangkitkan rasa penasaran atau emosi.
  • Bangun Cerita Secara Berurutan: Gunakan satu tweet untuk satu poin cerita. Pastikan tiap tweet mendorong pembaca ke tweet berikutnya.
  • Gabungkan Fakta dan Emosi: Kombinasikan pengalaman pribadi dengan insight berbasis data agar lebih relevan dan bernilai.
  • Akhiri dengan Refleksi atau Ajakan Diskusi: Tutup dengan pertanyaan, saran, atau kutipan untuk meningkatkan engagement.

4. LinkedIn: Cerita Profesional yang Menyentuh

LinkedIn cocok untuk storytelling dengan nada profesional yang menginspirasi, membagikan pembelajaran, atau menyampaikan pengalaman.

  • Fokus pada Pengalaman Nyata dan Transformasi Karier: Ceritakan kegagalan, pencapaian, atau perubahan pandangan yang bisa menginspirasi orang lain.
  • Gunakan Struktur Naratif yang Jelas: Pembuka harus kuat, bagian tengah menjelaskan tantangan, dan penutup menawarkan solusi atau nilai.
  • Paragraf Singkat dan Padat: Hindari blok teks panjang, gunakan format mudah dibaca di perangkat mobile.
  • Tonjolkan Insight dan Pelajaran: Bukan sekadar pamer prestasi, tapi fokus pada apa yang bisa dipelajari audiens dari ceritamu.

5. Facebook: Cerita Personal yang Penuh Nuansa

Facebook mendukung cerita panjang dengan nuansa personal yang membangun hubungan emosional lebih dalam.

  • Tulis Cerita Panjang untuk Komunitas Loyal: Format ini cocok untuk narasi yang mendalam, reflektif, dan penuh makna.
  • Gabungkan Visual yang Relevan: Tambahkan foto atau video yang mendukung cerita untuk meningkatkan daya tarik.
  • Gunakan Live untuk Cerita Interaktif: Ceritakan sesuatu secara langsung dan biarkan audiens merespons secara real-time.
  • Akhiri dengan Ajakan Terbuka: Tanyakan pendapat, minta cerita serupa dari audiens, atau undang diskusi untuk menjaga keterlibatan.

6. YouTube: Storytelling Panjang dengan Kedalaman

YouTube mendukung format storytelling berdurasi panjang, yang memungkinkan kamu menyampaikan cerita secara lebih utuh dan mendalam.

  • Gunakan Struktur Naratif Tradisional: Bangun video dengan pembuka (hook), isi (konflik atau perjalanan), dan penutup (resolusi).
  • Kombinasikan Visual, Narasi, dan Musik: Gunakan footage yang kuat, voice-over yang jelas, dan musik latar yang mendukung suasana cerita.
  • Gunakan Shorts untuk Cerita Singkat: Fokus pada satu momen penting atau insight dalam durasi di bawah satu menit.
  • Community Tab untuk Cerita Mini: Bagikan kutipan, cerita singkat, atau polling untuk menjaga koneksi dengan audiens di luar video.

Baca Juga: Apa itu Google AMP? Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mengoptimalkannya

Storytelling yang efektif di media sosial adalah tentang memahami cara menyampaikan pesan yang sesuai dengan karakter dan kebiasaan audiens di setiap platform. 

Dengan menyusun cerita yang autentik, emosional, dan bernilai, kamu bukan hanya akan menarik perhatian, tapi juga membangun kepercayaan dan keterlibatan yang berkelanjutan. 

Sesuaikan gaya bercerita dengan masing-masing media, dan jangan ragu untuk bereksperimen sampai kamu menemukan formula yang paling tepat untuk brand atau dirimu sendiri.

Butuh bantuan membuat konten storytelling yang konsisten dan berdampak di berbagai media sosial? Agensi digital marketing Jakarta Croloze siap membantu kamu membangun narasi digital yang kuat dan profesional.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

Memasuki tahun 2025, dunia digital marketing terus mengalami transformasi yang pesat—baik secara teknologi maupun perilaku konsumen. 

Bagi pelaku bisnis di Indonesia, memahami tren digital marketing terbaru bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar.

Baca Juga: Long Tail vs Short Tail Keyword, Kenali Perbedaannya di Dalam SEO

Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa tren digital marketing 2025 yang perlu diperhatikan dan bagaimana bisnis dapat memanfaatkannya secara strategis.

1. Pemasaran Berbasis Data Jadi Fondasi Utama

Di era digital yang makin kompleks, keputusan pemasaran tidak lagi bisa berbasis intuisi. 

Tahun 2025 menandai semakin masifnya penggunaan data analytics, baik untuk memahami perilaku konsumen, mengukur ROI kampanye, maupun melakukan personalisasi konten.

Tips: Gunakan tools seperti Google Analytics 4, Meta Pixel, dan CRM untuk mengintegrasikan data dari berbagai kanal.

Baca Juga: Apa itu Long Tail Keywords? Manfaat dan Contohnya

2. SEO Tetap Relevan, Tapi Lebih Strategis

Mesin pencari masih menjadi saluran utama untuk menemukan informasi. Namun, algoritma Google kini lebih canggih dan menekankan pada E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness). Konten berkualitas, otoritatif, dan user-centric jadi kunci utama.

Aksi yang bisa dilakukan:

  • Optimalkan struktur konten (heading, internal link)
  • Bangun topical authority melalui konten cluster
  • Perbaiki performa teknikal seperti kecepatan halaman & mobile responsiveness

3. Social Media: Lebih Otentik, Lebih Interaktif

Di tahun 2025, konsumen menginginkan brand yang lebih manusiawi dan transparan. Interaksi real-time, konten user-generated (UGC), dan penggunaan fitur seperti Reels, Live, dan Stories akan terus meningkat.

Fakta: Platform seperti TikTok, Instagram, dan LinkedIn menunjukkan pertumbuhan engagement yang tinggi di Indonesia.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendaftarkan Website ke dalam Google Search Console (GSC)

4. Performance Marketing Lebih Presisi & Otomatis

Iklan digital kini lebih pintar berkat machine learning dan segmentasi audiens yang makin granular. 

Google Ads dan Meta Ads menawarkan fitur otomatisasi yang mampu menyasar audiens sesuai perilaku browsing mereka secara real-time.

Apa yang perlu disiapkan:

  • Struktur campaign yang matang
  • Konten visual yang konversi
  • Penyesuaian pesan untuk setiap funnel audiens

5. Website Jadi Aset Sentral Branding dan Konversi

Meski media sosial berkembang, website tetap menjadi pusat informasi resmi yang bisa dikontrol penuh. Di 2025, desain UX/UI, kecepatan loading, dan copywriting persuasif menjadi pembeda utama.

Agensi Croloze bisa bantu: Kami membangun website cepat, responsif, dan konversi-ready untuk semua jenis bisnis.

6. Pemasaran Berbasis AI dan Otomatisasi yang Lebih Canggih

Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi tulang punggung strategi digital. Dari chatbots yang mampu membalas pesan seperti manusia, hingga AI yang dapat menghasilkan konten otomatis (seperti teks, gambar, atau video), pemanfaatan teknologi ini akan makin meluas. 

Otomatisasi juga mempermudah personalisasi pesan dalam skala besar, meningkatkan efisiensi kampanye.

7. Pencarian Suara dan Visual Meningkat Drastis

Semakin banyak pengguna menggunakan perintah suara (voice search) melalui asisten digital seperti Alexa atau Google Assistant. Tak hanya itu, pencarian visual (visual search) seperti Google Lens juga naik daun. 

Optimasi SEO kini tidak cukup hanya dengan kata kunci teks — gambar, struktur data, dan suara mulai jadi prioritas.

8. Konten Interaktif dan Imersif Jadi Kunci Engagement

Pengguna semakin menyukai konten interaktif seperti polling, kuis, AR filter, hingga live shopping. 

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) juga akan digunakan lebih luas, terutama di sektor e-commerce dan edukasi. 

Konten yang mengajak audiens untuk terlibat langsung terbukti meningkatkan tingkat retensi dan loyalitas.

9. Micro-Influencer Lebih Dilirik Brand

Meskipun influencer besar tetap memiliki tempat, brand kini lebih banyak bekerja sama dengan micro-influencer yang punya audiens lebih niche dan autentik. 

Engagement rate mereka lebih tinggi, dan biaya kerja sama pun lebih rendah — membuat mereka jadi aset penting dalam strategi brand awareness dan trust building.

10. Search Generative Experience (SGE) dan AI Search

Google dan mesin pencari lainnya mulai mengintegrasikan hasil pencarian berbasis AI generatif. Ini mengubah cara pengguna mendapatkan informasi.

Maka dari itu, bidang marketing harus menyesuaikan kontennya agar tetap relevan di era hasil pencarian yang lebih dinamis dan ringkas.

11. Short-Form Video Tetap Mendominasi

TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts masih menjadi raja konten. Di tahun 2025, strategi video pendek yang informatif, menghibur, dan relatable akan menjadi ujung tombak dalam menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara efektif.

Baca Juga: Mengenal Google Search Console (GSC), Fitur dan Cara Menggunakannya

Siapkan Bisnismu untuk 2025 dengan Cara Ini

Agar tidak hanya ikut arus, tapi benar-benar unggul di tengah perubahan digital yang begitu cepat, bisnis perlu melakukan beberapa langkah strategis. 

Berikut adalah cara-cara konkret yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan bisnismu menyambut era digital marketing 2025:

1. Lakukan Audit Digital Marketing Secara Berkala

Audit bukan hanya untuk mengevaluasi keuangan—dalam dunia digital marketing, audit bertujuan untuk melihat apa yang bekerja dan apa yang tidak. 

Tanya: Apakah kampanye media sosial kamu menghasilkan engagement yang cukup? Apakah iklan digital memberikan ROI yang diharapkan? Bagaimana performa SEO website-mu dalam enam bulan terakhir?

Dengan melakukan audit secara berkala, kamu bisa memotong anggaran yang tidak efektif dan mengalokasikannya ke strategi yang terbukti berdampak. Ini juga membantumu tetap relevan di tengah perubahan algoritma, tren konten, dan perilaku konsumen.

2. Investasi pada Data Analytics

Di era serba digital, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi saja sudah tidak cukup. Dengan tools seperti Google Analytics, Meta Insights, atau bahkan software AI yang lebih canggih, kamu bisa mengetahui:

  • Siapa audiensmu sebenarnya?
  • Kapan mereka paling aktif?
  • Konten atau produk mana yang paling banyak diminati?

Dengan memahami data ini, kamu tidak hanya menebak strategi marketing, tapi benar-benar memastikan bahwa langkah yang kamu ambil sesuai dengan kebutuhan dan perilaku target pasar.

3. Bangun Tim Kreatif yang Adaptif dan Cepat Tanggap

Tren digital berubah sangat cepat. Hari ini orang suka konten edukatif, besok sudah pindah ke tren meme atau video lucu berdurasi 10 detik. Tim marketing yang sukses bukan hanya kreatif, tapi juga mampu membaca tren dan menyesuaikan strategi dengan cepat.

Artinya, kamu perlu memiliki tim yang tidak hanya paham soal desain atau copywriting, tapi juga terbuka terhadap perubahan, mau belajar tools baru, dan aktif mencari ide out of the box

4. Fokus pada Interaksi dan Pengalaman Pelanggan Secara Real-Time

Hard selling mulai kehilangan daya tariknya. Konsumen saat ini ingin terlibat, merasa didengar, dan memiliki hubungan emosional dengan brand

Konsumen lebih tertarik pada brand yang ngobrol di kolom komentar, responsif di DM, atau menghadirkan live session interaktif di TikTok dan Instagram.

Fokuslah untuk membangun pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan berkesan. Jadikan komunikasi dua arah sebagai kekuatan utama bisnismu. 

Ketika pelanggan merasa dihargai, mereka bukan hanya membeli—mereka akan kembali, bahkan merekomendasikanmu ke orang lain.

Baca Juga: 7 Cara Praktis Agar Website Terindex Google

Tahun 2025 menghadirkan peluang besar bagi bisnis Indonesia untuk tumbuh melalui digital marketing. Kuncinya ada pada adaptasi cepat terhadap tren, pemanfaatan teknologi, dan strategi yang data-driven.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi:

Long Tail vs Short Tail Keyword, Kenali Perbedaannya di Dalam SEO

Salah satu fondasi utama dalam strategi SEO adalah pemilihan kata kunci yang tepat. Tanpa keyword yang relevan, konten yang dibuat berisiko tidak ditemukan oleh audiens yang tepat di mesin pencari. Di antara berbagai jenis kata kunci, dua kategori yang paling sering digunakan adalah short tail keyword dan long tail keyword.

Meski terlihat serupa, keduanya memiliki karakteristik, fungsi, dan dampak yang sangat berbeda terhadap performa SEO.

Short tail keyword cenderung lebih umum dengan volume pencarian tinggi, sedangkan long tail keyword lebih spesifik dan berpotensi menghasilkan konversi yang lebih tinggi. 

Untuk memahami mana yang lebih sesuai untuk strategi kontenmu, mari kenali perbedaan keduanya secara lebih mendalam dalam pembahasan berikut.

Baca Juga: Apa itu Seed Keyword? Contoh Dan Cara Menentukan Seed Keywords

Apa Itu Short Tail Keyword?

Short tail keyword adalah kata kunci yang terdiri dari satu hingga dua kata dan bersifat sangat umum. Kata kunci ini biasanya memiliki volume pencarian yang tinggi, namun juga memiliki tingkat persaingan yang ketat di hasil pencarian.

Karena cakupannya luas, short tail keyword cenderung tidak merepresentasikan maksud pencarian pengguna secara spesifik.

Contoh dari short tail keyword antara lain: “sepatu”, “hosting”, atau “diet”. Meski banyak dicari, keyword seperti ini belum menunjukkan intent yang jelas dari pengguna—apakah mereka ingin membeli, membandingkan, mencari ulasan, atau sekadar mencari definisi.

Inilah sebabnya mengapa short tail keyword lebih cocok digunakan untuk membangun brand awareness dan menjangkau audiens dalam skala besar, bukan untuk tujuan konversi langsung.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendaftarkan Website ke dalam Google Search Console (GSC)

Apa Itu Long Tail Keyword?

Long tail keyword adalah frasa pencarian yang terdiri dari tiga kata atau lebih dan memiliki konteks yang lebih spesifik.

Kata kunci ini digunakan oleh pengguna yang sudah mengetahui apa yang mereka butuhkan dan biasanya berada di tahap akhir dalam proses pencarian informasi atau pengambilan keputusan.

Contohnya seperti: “sepatu lari pria ukuran 42 untuk maraton” atau “rekomendasi hosting murah untuk toko online”.

Volume pencariannya memang lebih rendah dibandingkan short tail, namun tingkat persaingan juga lebih ringan, sehingga lebih mudah untuk menempati posisi tinggi di mesin pencari.

Keunggulan utama dari long tail keyword adalah tingkat relevansi dan potensi konversinya yang lebih tinggi. Karena pengguna memiliki intent yang lebih jelas, peluang mereka melakukan aksi seperti membeli atau mendaftar jauh lebih besar. 

Selain itu, long tail keyword juga sangat efektif untuk mengoptimasi pencarian berbasis suara (voice search), yang umumnya menggunakan kalimat percakapan panjang.

Baca Juga: Mengenal Google Search Console (GSC), Fitur dan Cara Menggunakannya

Perbedaan Short Tail dan Long Tail Keyword

Meskipun keduanya termasuk dalam kategori kata kunci untuk SEO, short tail dan long tail keyword memiliki perbedaan mendasar dari berbagai aspek. Short tail keyword bersifat luas dan umum, sementara long tail keyword lebih spesifik dan mengarah langsung pada kebutuhan pengguna. 

AspekShort Tail KeywordLong Tail Keyword
Jumlah kata1–2 kata3 kata atau lebih
Spesifikasi pencarianUmumSpesifik
Volume pencarianTinggiRendah ke sedang
Tingkat persainganTinggiRendah
RelevansiRendah (cenderung luas)Tinggi (mengarah ke intent pengguna)
Potensi konversiRendahTinggi
Contoh“sepatu”, “diet sehat”“sepatu lari pria ukuran 42 untuk maraton”
Cocok untuk strategiAwareness / Top FunnelConsideration–Action / Middle–Bottom Funnel
Perbedaan short tail keywords vs long tail keywords

Dari segi panjang kata, short tail keyword hanya terdiri dari satu hingga dua kata, contohnya seperti “sepatu” atau “diet sehat”. Sementara itu, long tail keyword terdiri dari tiga kata atau lebih, seperti “sepatu olahraga wanita untuk lari pagi” atau “cara diet sehat untuk ibu menyusui”.

Dalam hal volume pencarian, short tail keyword memiliki volume yang jauh lebih tinggi, namun persaingannya juga sangat ketat karena banyak website besar yang menargetkannya. 

Sebaliknya, long tail keyword memiliki volume yang lebih rendah tetapi dengan persaingan yang lebih ringan, sehingga lebih mudah untuk meraih posisi atas di hasil pencarian.

Soal tujuan dan relevansi, short tail keyword lebih cocok untuk menjangkau audiens luas dan membangun brand awareness, sedangkan long tail keyword lebih efektif untuk menarik pengunjung dengan intent spesifik, sehingga lebih berpeluang menghasilkan konversi.

Dari sisi strategi, short tail keyword kerap digunakan pada fase atas funnel (awareness), sementara long tail keyword lebih cocok untuk fase tengah hingga bawah funnel (consideration hingga action). Artinya, keduanya bisa saling melengkapi jika ditempatkan secara strategis dalam konten.

Baca Juga: Apa itu Google AMP? Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mengoptimalkannya

Kapan Sebaiknya Menggunakan Short Tail dan Long Tail Keyword?

Baik short tail maupun long tail keyword memiliki peran masing-masing dalam strategi SEO yang efektif. Kuncinya adalah memahami kapan dan untuk tujuan apa masing-masing jenis kata kunci digunakan.

Short tail keyword ideal digunakan saat kamu ingin menjangkau audiens dalam skala besar dan membangun brand awareness. 

Karena kata kunci ini memiliki volume pencarian tinggi, konten dengan short tail keyword cocok ditempatkan pada fase awal funnel pemasaran (top of funnel/TOFU), seperti halaman utama, artikel edukatif umum, atau konten yang bersifat informatif luas.

Meski peluang konversinya rendah, short tail membantu memperkenalkan brand ke lebih banyak orang.

Sementara itu, long tail keyword sangat cocok digunakan ketika kamu ingin menarik pengunjung yang sudah berada pada tahap pertimbangan hingga siap mengambil tindakan (middle to bottom funnel). 

Konten seperti landing page produk, artikel tutorial, ulasan, atau panduan spesifik sangat efektif jika dioptimasi dengan long tail keyword. Karena pengguna yang mengetikkan kata kunci ini sudah tahu apa yang mereka cari, peluang konversinya pun jauh lebih tinggi.

Strategi terbaik adalah menggabungkan keduanya secara seimbang. Gunakan short tail untuk membangun jangkauan, dan long tail untuk mengarahkan trafik berkualitas yang siap dikonversi. 

Dengan kombinasi ini, kamu bisa memaksimalkan performa SEO dari semua sisi, visibilitas, relevansi, hingga hasil bisnis yang nyata.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi:

Apa itu Long Tail Keywords? Manfaat dan Contohnya

Short tail keyword dan long tail keyword adalah dua jenis kata kunci yang sering digunakan dalam SEO.

Meski short tail keyword memiliki volume pencarian tinggi, long tail keyword justru lebih efektif untuk menarik pengunjung yang benar-benar membutuhkan informasi spesifik.

Pengunjung yang datang melalui long tail keyword umumnya memiliki peluang konversi lebih tinggi. Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami dulu perbedaan keduanya dan alasan mengapa long tail keyword penting untuk optimasi website.

Baca Juga: Apa itu Seed Keyword? Contoh Dan Cara Menentukan Seed Keywords

Pengertian Long Tail Keywords

Long tail keyword adalah frasa pencarian yang terdiri dari tiga kata atau lebih dan bersifat sangat spesifik terhadap suatu topik atau kebutuhan.

Jenis kata kunci ini biasanya digunakan oleh pengguna yang sudah memiliki maksud pencarian yang jelas, seperti mencari solusi, produk, atau informasi tertentu secara detail.

Karena tingkat spesifikasinya tinggi, volume pencarian long tail keyword cenderung lebih rendah dibandingkan short tail keyword, namun kompetisinya pun jauh lebih ringan.

Meskipun volumenya kecil, long tail keyword memiliki peran penting dalam strategi SEO karena mampu menjangkau audiens yang lebih tertarget dan siap melakukan aksi, seperti pembelian atau pendaftaran. Hal ini membuat peluang konversi menjadi lebih tinggi.

Contohnya, seseorang yang mengetik “rekomendasi laptop terbaik 2025 untuk mahasiswa” menunjukkan intensi lebih kuat dibandingkan hanya mengetik “laptop”.

Dengan menargetkan long tail keyword, website juga memiliki peluang lebih besar untuk muncul di halaman pertama Google, serta membangun otoritas dalam niche yang lebih spesifik.

Baca Juga: Mengenal Google Search Console (GSC), Fitur dan Cara Menggunakannya

Manfaat Long Tail Keyword untuk Strategi SEO

Long tail keyword memiliki peran penting dalam strategi SEO karena mampu mendatangkan trafik yang lebih relevan dan berpotensi tinggi untuk dikonversi.

Dibandingkan short tail keyword yang cenderung umum, long tail keyword lebih spesifik dan mencerminkan maksud pencarian pengguna secara lebih akurat. Berikut beberapa manfaat utama penggunaan long tail keyword:

1. Meningkatkan Tingkat Konversi

Pengguna yang mengetikkan long tail keyword biasanya memiliki niat yang lebih kuat untuk mengambil tindakan, seperti membeli, mendaftar, atau berlangganan. Misalnya, seseorang yang mencari “hosting murah untuk bisnis kecil” menunjukkan kebutuhan spesifik yang lebih tinggi dibandingkan pencarian hanya dengan kata “hosting”. Karena relevansi inilah, peluang konversi pun menjadi lebih besar.

2. Mendatangkan Trafik Berkualitas

Dengan menargetkan kata kunci yang lebih spesifik, website akan menarik audiens yang benar-benar membutuhkan solusi dari konten atau layanan yang ditawarkan. Trafik seperti ini jauh lebih berkualitas karena berasal dari pencarian yang sesuai dengan topik dan tujuan halaman.

Baca Juga: 10 Jenis Keywords dalam SEO yang Harus Kamu Ketahui!

3. Persaingan Kata Kunci Lebih Rendah

Long tail keyword memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah dibandingkan kata kunci umum. Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi website untuk tampil di halaman pertama mesin pencari, terutama untuk situs baru atau bisnis dengan niche tertentu.

4. Membantu Optimasi Konten dan SEO

Menambahkan long tail keyword dalam artikel membantu menjawab pertanyaan atau kebutuhan pengguna secara lebih tepat. Hal ini tak hanya meningkatkan relevansi konten, tapi juga berkontribusi pada kenaikan peringkat di hasil pencarian Google karena sesuai dengan intent pengguna.

5. Meningkatkan Peringkat Short Tail Keyword

Secara tidak langsung, penggunaan long tail keyword juga membantu memperkuat visibilitas short tail keyword yang terkandung di dalamnya. Dengan begitu, satu konten dapat menjangkau dua jenis kata kunci sekaligus yang spesifik dan yang umum.

6. Mendukung Voice Search dan Pencarian Percakapan

Tren penggunaan voice search yang kian meningkat menjadikan long tail keyword semakin relevan. Karena bentuknya yang lebih mirip percakapan, long tail keyword sangat cocok untuk menangkap pencarian berbasis suara yang biasanya bersifat panjang dan natural.

7. Memungkinkan Personalisasi Konten

Long tail keyword memudahkan personalisasi konten sesuai kebutuhan audiens. Kata kunci ini bisa disesuaikan dengan lokasi geografis, kategori produk, hingga jenis layanan, sehingga pesan yang disampaikan lebih tertarget dan berpotensi meningkatkan penjualan.

Baca Juga: Apa itu Canonical URL atau Tag? Manfaat dan Cara Penggunaanya

Alasan Mengapa Long Tail Keyword Lebih Efektif 

1. Mendatangkan Trafik yang Lebih Tertarget

Long tail keyword digunakan oleh pengguna dengan maksud pencarian yang jelas. Mereka biasanya sudah tahu apa yang dicari dan siap melakukan tindakan, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mendaftar layanan.

2. Meningkatkan Peluang Konversi

Karena lebih spesifik, long tail keyword memiliki konversi yang lebih tinggi dibandingkan keyword umum. Pengunjung yang datang lewat kata kunci ini cenderung lebih siap untuk melakukan pembelian atau interaksi lanjutan.

3. Lebih Mudah Bersaing di SERP

Persaingan pada long tail keyword jauh lebih rendah dibandingkan short tail keyword. Ini membuat website, bahkan yang masih baru, punya peluang lebih besar untuk tampil di halaman pertama Google.

4. Relevan dengan Voice Search

Penggunaan voice search semakin meningkat, dan kebanyakan pengguna berbicara dengan kalimat panjang dan natural. Long tail keyword sangat cocok untuk menangkap pencarian berbasis suara ini.

5. Mendukung Strategi Konten Jangka Panjang

Dengan long tail keyword, kamu bisa mengembangkan banyak topik spesifik yang relevan dengan audiens. Ini akan memperkuat otoritas website dalam niche tertentu dan menjaga relevansi konten secara berkelanjutan.

Baca Juga: Apa itu Redirect? Ketahui Jenis, Manfaat dan Cara Melakukannya

Contoh Long Tail Keyword

Berikut beberapa contoh long tail keyword dari berbagai industri:

Teknologi

  • cara mempercepat koneksi wifi di rumah
  • tips memilih laptop terbaik untuk desain grafis
  • rekomendasi smartphone dengan kamera terbaik di bawah 5 juta

E-commerce & Retail

  • sepatu olahraga pria anti slip untuk lari jarak jauh
  • tempat beli baju muslim wanita murah di Shopee
  • jam tangan pria tahan air untuk kegiatan outdoor

Kuliner & F&B

  • resep ayam geprek sambal bawang super pedas
  • tempat makan sushi halal di Jakarta Selatan
  • cara membuat kopi dalgona tanpa mixer

Bisnis & Keuangan

  • cara mengelola keuangan usaha kecil untuk pemula
  • aplikasi invoice gratis untuk UMKM
  • strategi digital marketing efektif untuk bisnis lokal

Kesehatan & Lifestyle

  • olahraga ringan di rumah untuk menurunkan berat badan
  • manfaat minum air lemon hangat setiap pagi
  • cara tidur cepat untuk penderita insomnia ringan

Pendidikan

  • tips lolos wawancara beasiswa LPDP terbaru
  • belajar coding gratis untuk pemula tanpa background IT
  • perbedaan kuliah jurusan manajemen dan bisnis digital

Demikian pembahasan mengenai beberapa contoh dan alasan mengapa penggunaan long tail keyword sangat dianjurkan dalam pembuatan konten website. Pastikan kamu mulai meningkatkan penggunaan long tail keyword agar websitemu semakin informatif dan berkualitas.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi:

5 Cara Mudah Mendaftarkan Website ke dalam Google Search Console (GSC)

Google Search Console (GSC) merupakan salah satu tools yang sudah tidak asing lagi digunakan, khususnya bagi para pengelola website.

Tools ini merupakan alat gratis dari Google yang berfungsi untuk membantu pengelola atau pemilik website dalam memonitor performa organik dari website yang dikelolanya.

Berikut ini 5 cara mendaftarkan website kita di Google Search Console (GSC). 

Baca Juga: Apa itu Google AMP? Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mengoptimalkannya

Cara Mengaktifkan Google Search Console

Berikut langkah mudah untuk mulai menggunakan Google Search Console (GSC) pada website Anda:

1. Buat Akun GSC

Kunjungi Google Search Console dan login menggunakan akun Google. Jika belum punya, buat akun terlebih dahulu.

2. Tambahkan Website

Klik tombol “Tambahkan Properti”, lalu ada dua pilihan mau verifikasi via domain atau URL Prefix, misal memilih URL Prefix, maka kamu masukkan URL lengkap websitemu (contoh: https://www.croloze.com) dan lanjutkan prosesnya. 

Verifikasi website di Google Search Console

3. Verifikasi Website

Pilih metode verifikasi yang sesuai. Anda bisa mengunggah file HTML ke server, menggunakan tag HTML di <head>, atau memanfaatkan plugin CMS seperti WordPress. Pastikan memilih cara yang paling praktis sesuai akses yang dimiliki. 

Baca Juga: Apa itu Canonical URL atau Tag? Manfaat dan Cara Penggunaanya

Jika memilih verifikasi domain maka kamu perlu memasukkan code yang sudah disediakan kedalam DNS domain kita. seperti gambar berikut ini. 

contoh verifikasi url prefix di google search console

Jika kamu pilih verifikasi url prefix maka kamu harus memasukkan tag code html seperti yang sudah disebutkan, seperti gambar berikut ini

4. Konfirmasi Verifikasi

Setelah verifikasi berhasil, GSC akan mulai mengumpulkan data website Anda. Proses ini mungkin memerlukan waktu, tergantung ukuran dan tingkat aktivitas situs.

5. Mulai Analisis

Setelah situs terverifikasi, Anda dapat mulai mengeksplorasi data seperti performa pencarian, kata kunci, posisi peringkat, serta laporan masalah indeks yang perlu diperbaiki.

Catatan: Pastikan website Anda sudah bisa diindeks oleh Google. Jika belum, kirimkan sitemap dan periksa kemungkinan hambatan teknis yang menghalangi proses pengindeksan.

Nah itu lah 5 cara mudah verifikasi website kita GSC agar cepat ke indeks oleh Google. Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Mengenal Google Search Console (GSC), Fitur dan Cara Menggunakannya

Dalam mengelola website, salah satu tools penting yang wajib dikuasai adalah Google Search Console (GSC). Tools ini membantu pemilik website memantau performa situs di hasil pencarian Google, lengkap dengan berbagai fitur analisis dan optimasi.

Agar lebih memahami fungsi dan cara penggunaannya, simak penjelasan lengkap tentang GSC, fitur-fiturnya, dan tips praktis menggunakannya pada artikel berikut.

Baca Juga: Apa itu Google AMP? Pengertian, Cara Kerja dan Cara Mengoptimalkannya

Apa itu GSC?

Google Search Console (GSC) adalah sebuah tools online yang disediakan oleh Google secara gratis untuk melihat dan memahami performa suatu website di mesin pencari.

GSC memberikan kemudahan bagi pemilik website dalam mengoptimasi website di hasil pencarian Google.

Sebagai search engine yang paling banyak digunakan di dunia, penggunaan GSC adalah hal yang wajib dilakukan.

Hal ini karena website akan mengetahui langsung dari Google bagian mana yang perlu diperbaiki. Dengan begitu website jadi lebih mudah mendapatkan visibilitas di Google.

GSC memiliki berbagai fitur menarik yang sangat berguna dalam melihat bagaimana Google mengidentifikasi sebuah website.

Hal ini mulai dari informasi seputar proses crawling, indexing sampai detail informasi tentang performa website.

Misalnya seperti jumlah klik, kata kunci yang mendatangkan trafik, masalah teknikal dan performa di perangkat mobile.  

Baca Juga: Apa itu Canonical URL atau Tag? Manfaat dan Cara Penggunaanya

6 Fitur Utama GSC

Lalu apa saja yang bisa didapatkan dari penggunaan GSC? Yuk simak apa saja fitur-fitur yang ada di GSC beserta fungsinya.

Overview 

Pada bagian ini akan menampilkan gambaran umum dari performa website secara keseluruhan.

Fitur Overview Google Search Console

Kamu bisa melihat grafik tentang jumlah klik dan jumlah halaman yang terindeks. Kamu juga bisa menemukan ringkasan pengalaman pengguna dari sisi Core Web Vitals dan HTTPS serta bagian enhancement untuk melihat melacak struktur data website.

Selain itu kamu juga bisa menemukan Search Console Insights untuk melihat insight-insight menarik dari konten di website.

Performance

Bagian performance menyediakan berbagai metrik data yang lebih lengkap tentang bagaimana situs kamu tampil di hasil pencarian Google.

Fitur Performance Google Search Console

Beberapa metrik ini meliput jumlah klik, jumlah tayangan, rata-rata click-through rate (CTR) dan posisi rata-rata di SERP.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat beberapa kueri penelusuran mana yang paling banyak dan halaman mana yang menghasilkan trafik tinggi. 

URL Inspection

Fitur ini berfungsi untuk memeriksa bagaimana Google membaca sebuah URL di suatu website. Dari sini kamu bisa mengetahui apakah URL tersebut aktif,  sudah diindeks atau terdapat error.

Fitur URL Inspection Google Search Console

Jika halaman tersebut belum terindeks, GSC juga memberikan informasi mengenai penyebabnya sehingga kamu bisa mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki.

Atau kamu juga bisa mengirimkan permintaan ke Google untuk mengindeks halaman tersebut.  

Tab Indexing

Tab yang satu ini terdiri dari beberapa fitur seperti pages, sitemaps dan removals. Dari sini kamu bisa melihat data halaman web mana saja yang sudah diindeks dan yang tidak terindeks.

Fitur ini memberikan informasi mengenai penyebab yang menimbulkan masalah indexing di website. Selain itu kamu fitur ini juga menyediakan pendaftaran sitemap web serta halaman yang ingin dihapus.

Tab Experience

Tab experience memberikan informasi tentang pengalaman pengguna di suatu website yang terangkum dalam Core Web Vitals.

Fitur Tab Experience Google Search Console

Core Web Vitals adalah kumpulan metrik yang mengukur pengalaman pengguna berdasarkan waktu pemuatan, interaktivitas dan stabilitas visual. 

Kamu juga bisa melihat sejauh mana pengalaman pengguna website di desktop dan mobile serta masalah-masalah lainnya yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Tab ini juga memperlihatkan url yang memiliki HTTPS dan yang tidak.   

Baca Juga: Apa itu Redirect? Ketahui Jenis, Manfaat dan Cara Melakukannya

Enhancements

Fitur ini menampilkan beberapa rekomendasi dari Google yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas website yang berhubungan dengan struktur data web.

Fitur Enhancements pada Google Search Console

Misalnya seperti penggunaan menggunakan schema markup, breadcrumbs dan sitelinks search box. Maka tab ini akan menunjukkan apakah ada kesalahan atau cara meningkatkan implementasinya.  

Baca Juga: Apa itu Redirect? Ketahui Jenis, Manfaat dan Cara Melakukannya

Cara Menggunakan GSC

Untuk mengoptimalkan hasil dari penggunaan GSC, berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui dalam menggunakan GSC. 

  1. Daftarkan Website pada Google Search Console

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan sebelum menggunakan GSC adalah mendaftarkan dan menghubungkan website ke Google Search Console.

Caranya mudah, kamu hanya perlu masuk ke Google Search Console lalu klik “Mulai Sekarang”.

Pilih jenis properti yang sesuai dengan websitemu dan masukkan URL website di kolom yang disediakan. Lalu verifikasi kepemilikan situs dan jika berhasil kamu akan otomatis diarahkan pada dashboard GSC.

  1. Menambahkan XML Sitemap

Setelah websitemu terdaftar, langkah selanjutnya adalah segera tambahkan sitemap websitemu. Sitemap adalah peta situs yang berisis semua halaman yang ada di website yang akan membantu Google memahami struktur websitemu.

Cara menambahkan sitemap bisa kamu lakukan dengan mengklik tab indexing lalu pilih sitemaps, masukkan URL sitemap versi XML dan klik submit.

Jika sudah sesuai, maka sitemap kamu akan ditandai dengan status sukses/berhasil.   

  1. Analisa Performa Website

Untuk melihat performa website kamu bisa klik bagian tab performance. Disini kamu bisa melihat grafik dari performa website dengan berbagai metrik seperti yang dijelaskan di atas.

Pada bagian ini kamu bisa melihat jumlah trafik berdasarkan negara, perangkat, tampilan pencarian serta tanggal. Data analitik ini bisa kamu filter dan bandingkan dengan periode atau jenis konten tertentu.

  1. Cek Indexing dan Crawling Website

Cara melihat halaman yang sudah diindeks adalah dengan melihat tab indexing lalu klik bagian pages (halaman). Kamu akan melihat daftar halaman yang sudah terindeks serta jumlah halaman yang belum terindeks.

Jika ada halaman yang belum terindeks kamu bisa gunakan fitur URL Inspection untuk memeriksa penyebabnya dan mengirimkan permintaan ke Google untuk segera mengindeks halaman tersebut. 

Sementara itu jika kamu ingin melihat proses crawling website, kamu bisa pergi ke bagian Settings atau pengaturan dan pilih bagian crawling.

Disini kamu bisa melihat laporan robots.txt dan status crawling yang dilakukan Googlebot atau web crawler.

  1. Informasi Masalah Keamanan

Untuk melihat informasi mengenai masalah keamanan kamu bisa klik tab Security & Manual Actions.

Tab ini berisi fitur security issues yang akan menginformasikan apakah ada masalah keamanan seperti malware atau peretasan.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan fitur manual actions untuk melihat apakah ada penalti dari Google yang mempengaruhi visibilitas website di hasil pencarian.

Cek secara berkala bagian ini untuk memastikan websitemu bebas dari malware atau penalti dari Google.

Baca Juga: Apa itu Alt Text? Dan Fungsinya dalam Meningkatkan SEO

  1. Pengelolaan Link di Website

Untuk melihat kualitas dan relevansi link yang ada di website, pilih dan klik bagian tab links.

Bagian ini akan menunjukkan informasi tentang tautan internal dan eksternal yang ada di website.

Kamu juga bisa melihat website mana saja yang tertaut ke website, halaman mana yang paling banyak mendapatkan backlink, tautan teks apa yang berkaitan dengan website dan seberapa banyak tautan internal yang digunakan untuk menghubungkan halaman yang ada di dalam website.

Sekian pembahasan mengenai apa itu Google Search Console atau GSC, fitur-fitur yang ada di dalamnya serta cara praktis menggunakannya.

Dengan memahami fitur-fitur utama yang ada di GSC, kini kamu bisa memantau performa website di Google dengan lebih optimal.

GSC perlu digunakan secara rutin untuk memantau kinerja website dan mendapatkan data analitik website.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi: