Archive for June, 2025

Panduan Lengkap Menyusun Strategi Digital Marketing untuk B2B

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas apa itu perusahaan B2B dan bagaimana perbedaannya dengan perusahaan B2C. Adanya perbedaan dalam model bisnis ini tentu juga mempengaruhi bagaimana strategi pemasaran dan penjualan yang akan diterapkan. 

Terlebih di era digital ini setiap perusahaan harus mampu menyesuaikan strategi pemasaran dengan tepat agar dapat menjangkau target audiens dengan lebih efektif. Nah artikel kali ini akan memberikan panduan lengkap tentang bagaimana cara menyusun strategi digital marketing untuk perusahaan B2B. Yuk simak lebih lanjut!

Baca Juga: Perusahaan B2B: Arti, Contoh, Strategi dan Indikator Kesuksesannya

Apa Itu Digital Marketing B2B?

Digital marketing B2B berarti sebuah teknik atau upaya pemasaran digital yang dilakukan dari suatu perusahaan ke kepada perusahaan lain yang merupakan target audiensnya. 

Berbeda dengan B2C (Business-to-Consumer), strateginya adalah marketing B2B berfokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis melalui pendekatan yang solutif dan profesional. 

Platform digital yang digunakan B2B juga cukup berbeda dari B2C yang umumnya menggunakan media sosial. B2B biasanya lebih mengutamakan platform yang lebih profesional seperti email, SEO dan iklan digital.

Strategi digital marketing B2B juga harus dirancang berbeda karena siklus penjualan dalam B2B umumnya lebih panjang dari B2C. Hal ini karena pengambilan keputusan tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja. Terlebih audiens B2B biasanya mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan nilai tambah bagi bisnis mereka. 

Sehingga tidak heran jika pendekatan pemasaran harus lebih dibuat lebih terarah dan menekankan pada bagaimana produk atau layanan yang ditawarkan dapat memberikan dampak positif terhadap keuntungan dan produktivitas perusahaan. 

10 Langkah Menyusun Strategi Digital Marketing B2B

Agar kamu bisa mendapatkan gambaran lebih lanjut terkait penyusunan atau pembuatan strategi digital marketing untuk B2B, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini, yaitu:

 1. Tentukan Tujuan Marketing yang Jelas

Sebelum memulai strategi digital marketing, kamu harus lebih dulu menetapkan tujuan marketing apa yang ingin perusahaan dapatkan. Rumuskan tujuan dengan spesifik, terukur, dan realistis. Misalnya apakah itu untuk meningkatkan jumlah lead, meningkatkan konversi atau memperkuat brand awareness. Pastikan setiap tujuan tersebut memiliki satuan angka yang bisa terukur dan selaras dengan visi dan misi perusahaan.

 2. Identifikasi Target Audiens

Kedua jangan lupa untuk menentukan siapa target audiens yang ingin kamu tuju. Dalam B2B, target audiens biasanya berasal dari perusahaan atau bisnis lain yang memiliki beberapa pengambil keputusan seperti manajer, finance atau pemilik bisnis itu sendiri. Dalam menentukan target audiens, tetapkan juga buyer persona yang mendetail, seperti demografi, tantangan dan kebutuhan yang dihadapi serta dan preferensi komunikasi yang dijalankan.

 3. Pilih Platform Digital yang Tepat

Tidak semua platform digital cocok untuk pemasaran B2B. Hal ini karena perusahaan maupun bisnis biasanya berasal dari kalangan profesional sehingga jika pemasaran dilakukan di media sosial terasa tidak tepat. Kamu bisa manfaatkan platform LinkedIn, website perusahaan, blog, email marketing, dan Google Ads untuk menjalankan strategi pemasaran agar lebih menjangkau audiens B2B lebih efektif.

 4. Optimalkan Website Perusahaan

Sebagaimana yang disebutkan di atas, website jadi salah satu platform digital yang terbaik dalam pemasaran B2B. Para profesional cenderung akan mengunjungi website perusahaan untuk mengenal lebih lanjut tentang bisnis yang mereka tawarkan dan bagaimana reputasinya. Maka dari itu, pastikan website perusahaan memiliki desain responsif, loading cepat, dan navigasi yang mudah dipahami. Selain itu, optimalkan juga website dengan teknik SEO agar muncul di halaman pertama mesin pencari. 

 5. Buat Konten yang Berkualitas

Klien perusahaan menginginkan bukti atau informasi yang akurat yang berkaitan dengan servis atau produk dari perusahaan lain. Maka kamu bisa menerapkan strategi pembuatan konten yang berkualitas dan memberikan nilai atau manfaat untuk perusahaan. Buatlah konten yang memberikan solusi nyata bagi target audiens seperti artikel blog, video tutorial, atau infografis.

 6. Manfaatkan Email Marketing

Email marketing juga menjadi salah satu alat pemasaran yang efektif untuk perusahaan B2B. Kamu bisa mengoptimalkan pembuatan email marketing yang rutin seperti newsletter, informasi produk, atau penawaran eksklusif kepada perusahaan. Jangan lupa untuk melakukan personalisasi email untuk masing-masing perusahaan agar pesan lebih relevan dan menghasilkan respons positif.

 7. Menerapkan Teknik Lead Generation

Lead generation adalah proses mengumpulkan informasi calon pelanggan untuk dihubungi lebih lanjut. Salah satu cara yang efektif mendapatkan leads adalah dengan menawarkan konten premium seperti e-book atau webinar gratis sebagai imbalan atas data kontak. Setelah mendapatkan lead, kamu bisa lanjut menjaga interaksi agar meningkatkan peluang konversi.

 8. Gunakan Data Analytics

Setiap strategi digital marketing harus didukung oleh data yang akurat agar hasil yang didapatkan lebih tepat. Salah satu tools analitik yang bisa kamu gunakan adalah Google Analytics atau HubSpot untuk memantau performa kampanye digital. Dari data ini kamu akan dapat mengevaluasi mana kampanye yang berhasil atau mana yang perlu diperbaiki. Perhatikan beberapa metrik utama seperti traffic website, tingkat konversi, dan ROI (Return on Investment).

 9. Bangun Kredibilitas dengan Testimonial dan Ulasan

Dalam dunia B2B, mendapatkan kepercayaan dari pelanggan perusahaan atau bisnis merupakan hal yang amat sangat penting. Karena itu pastikan kamu mencantumkan testimoni pelanggan, studi kasus, atau ulasan positif di website dan media sosial. Hal ini akan membantu meningkatkan kredibilitas dan meyakinkan calon pelanggan bahwa perusahaan memiliki reputasi jejak yang baik.

 10. Evaluasi dan Tingkatkan Strategi Secara Berkala

Terakhir jangan lupa melakukan evaluasi terkait strategi digital marketing yang sudah kamu terapkan. Lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan strategi tetap relevan dengan perubahan tren pasar atau perilaku audiens. Jika perlu lakukan beberapa eksperimen dengan format konten baru atau mencoba platform digital lain yang dinilai relevan.

Menyusun strategi digital marketing untuk B2B membutuhkan perencanaan matang dan eksekusi yang tepat. Dengan menetapkan strategi pemasaran yang lebih detail dan tepat perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih maksimal dan  menguntungkan perusahaan.

Sekian pembahasan lengkap mengenai strategi digital marketing untuk B2B dan contoh penerapannya. Dengan menyusun strategi yang tepat, bisnis kamu akan cenderung mendapatkan eksposur yang lebih luas sehingga memberikan keuntungan yang besar.

Namun jika kamu kesulitan untuk menjalankan strategi digital marketing, tidak usah khawatir, ada Croloze Agency yang siap membantumu. Croloze hadir sebagai agensi digital yang terpercaya untuk membantu berbagai perusahaan baik B2B, B2C hingga UMKM untuk menyusun dan menjalankan strategi digital marketing yang efektif. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Mengenal Cost Per Click (CPC) dalam Iklan Digital

Di dunia periklanan online, banyak istilah yang sering terdengar dan satu di antaranya adalah Cost Per Click (CPC). Di sini, kita akan kupas tuntas apa itu CPC, bagaimana mekanismenya, serta apa saja kelebihan dan tantangan yang perlu kamu perhatikan. Yuk, simak penjelasannya!

Apa Sebenarnya CPC Itu?

Secara sederhana, CPC adalah model pembayaran dalam periklanan digital di mana pengiklan hanya dikenai biaya saat seseorang mengklik iklan yang ditayangkan. 

Jadi, alih-alih membayar setiap kali iklan ditampilkan, kamu hanya membayar ketika ada interaksi atau click yang terjadi. 

Sistem CPC ini memungkinkan kamu mengontrol pengeluaran sekaligus memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan membawa potensi pengunjung ke website kamu

Bagaimana Sistem CPC Bekerja?

Setelah memahami definisinya, langkah selanjutnya adalah mengenal cara kerja sistem CPC secara lebih mendalam. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan lelang di mana pengiklan bersaing untuk menampilkan iklan mereka di platform digital. 

Setiap kali iklan ditampilkan, sistem menentukan siapa yang akan tampil berdasarkan tawaran harga dan relevansi iklan tersebut dengan pencarian pengguna. Hanya ketika pengguna tertarik dan mengklik iklan, maka biaya akan dikenakan.

Berikut beberapa poin utama dalam cara kerja CPC:

  • Lelang Iklan: Pengiklan menentukan tawaran maksimum untuk setiap klik, dan iklan dengan tawaran terbaik serta relevansi yang tepat akan tampil.
  • Penentuan Relevansi: Algoritma platform memastikan iklan yang tampil sesuai dengan kata kunci dan konteks pencarian.
  • Pembayaran Klik: Biaya hanya dikenakan saat ada klik yang valid.

Baca Juga: Mengulik Apa itu Cost Per Mille dan Cara Menghitungnya

Keuntungan dan Tantangan Model CPC

Setiap sistem tentu punya sisi terang dan bayangannya. CPC pun demikian, dengan berbagai keunggulan yang bisa dimanfaatkan serta beberapa tantangan yang perlu diantisipasi.

Mengapa Model CPC Menarik?

Model CPC menawarkan beberapa keuntungan yang membuatnya populer di kalangan pengiklan digital:

  • Efisiensi Pengeluaran: Kamu hanya membayar jika ada tindakan nyata (klik) dari calon pelanggan.
  • Kontrol Anggaran: Memungkinkan penyesuaian anggaran berdasarkan performa kampanye.
  • Targeted Engagement: Iklan hanya dikenai biaya saat menarik minat pengguna yang benar-benar tertarik.

Tantangan yang Mungkin Dihadapi

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar strategi CPC-mu berjalan optimal:

  • Persaingan Ketat: Di beberapa industri, persaingan dalam lelang iklan bisa membuat harga klik semakin tinggi.
  • Kualitas Klik: Tidak semua klik membawa hasil yang diharapkan, jadi penting untuk memantau kualitas trafik yang datang.
  • Optimasi Konten: Iklan dan landing page harus disesuaikan agar klik yang diperoleh berubah menjadi konversi yang nyata.

Sebelum kamu menerapkan CPC secara penuh, pastikan untuk memahami konteks dan karakteristik pasar yang kamu bidik. Hal ini akan membantumu menyesuaikan strategi agar lebih efisien.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya CPC

Tidak semua kampanye CPC berjalan sama. Biaya per klik bisa bervariasi tergantung beberapa faktor kunci. Yuk, kita lihat apa saja yang berperan dalam menentukan harga klik:

  • Industri dan Niche: Beberapa sektor dengan persaingan tinggi cenderung memiliki biaya klik yang lebih tinggi.
  • Kualitas Iklan: Relevansi dan kualitas konten iklan mempengaruhi seberapa besar peluang iklanmu untuk tampil.
  • Kata Kunci: Pemilihan kata kunci yang tepat dan persaingannya akan berpengaruh langsung pada harga lelang.
  • Pengalaman Pengguna: Kesesuaian antara iklan dan landing page juga menjadi faktor yang dinilai oleh algoritma platform.

Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu bisa menyusun strategi yang lebih matang dalam pengelolaan kampanye CPC-mu.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Pain Point Pelanggan dan Cara Penggunaannya

Cara Menghitung CPC

CPC dihitung dengan membagi biaya iklan dengan jumlah klik. Rumus penghitungan cost per click adalah sebagai berikut:

CPC = total biaya iklan : total klik

Jadi, apabila pengiklan membayar sebesar Rp5 juta untuk iklan yang menerima 1000 klik, CPC untuk iklan tersebut adalah Rp5.000.

Strategi Mengoptimalkan Penggunaan CPC

Setelah memahami dasar-dasar dan tantangan dari CPC, langkah berikutnya adalah mencari cara agar setiap klik yang didapatkan memberikan nilai maksimal. Pengoptimalan kampanye CPC memerlukan kombinasi antara analisis mendalam dan penyesuaian berkelanjutan.

Beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk memaksimalkan performa CPC antara lain:

  • Pemilihan Kata Kunci yang Tepat: Fokus pada kata kunci yang relevan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
  • Peningkatan Kualitas Iklan: Pastikan setiap elemen iklan, mulai dari judul hingga deskripsi, mampu menarik perhatian dan memberikan informasi yang jelas.
  • Pengujian Landing Page: Uji berbagai variasi landing page untuk melihat mana yang paling efektif dalam mengkonversi klik menjadi tindakan nyata.
  • Analisis Data Secara Berkala: Pantau performa kampanye secara rutin dan lakukan penyesuaian berdasarkan data yang ada.

Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi dalam evaluasi dan perbaikan. Semakin baik kamu memahami perilaku audiens, semakin optimal pula pengeluaran iklanmu.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

CTA: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Kita semua tahu, dalam dunia digital, ada satu elemen yang nggak boleh diabaikan: call-to-action atau biasa kita sebut CTA. Mungkin di awal-awal terjun ke dunia marketing, kamu pernah bertanya-tanya, “Sebenarnya CTA itu apa sih?” 

Nah, artikel ini bakal membahas semuanya dari definisi, manfaat, macam-macam jenis, sampai cara membuatnya yang efektif. Yuk, kita kupas tuntas bersama!

Apa Itu CTA?

Saat pertama kali mendengar istilah CTA, wajar jika kita merasa penasaran. Secara sederhana, CTA adalah sebuah ajakan dalam bentuk gambar, tulisan, atau kalimat yang mengarahkan pengunjung website untuk melakukan suatu tindakan. 

Misalnya, mereka bisa diminta untuk membaca artikel lebih lanjut, membeli produk, atau bahkan untuk berlangganan. Biasanya, CTA dilengkapi dengan link yang langsung mengarahkan ke halaman yang diinginkan. 

Agar efektif penempatan CTA harus strategis dan desainnya menarik, selain itu kamu juga harus memastikan warnanya CTA tersebut mudah dikenali.

Kenapa CTA Penting?

Saat user sedang menelusuri suatu website, terkadang mereka bisa bingung mau melakukan apa selanjutnya. Nah, disinilah CTA mengambil peran penting untuk menentukan langkah selanjutnya untuk para user tersebut. 

1. Mempermudah Perjalanan Pengunjung

Bayangkan saat kamu sedang browsing dan misalnya kamu ingin membeli suatu produk di dalam suatu website tetapi kamu kebingungan harus klik bagian yang mana. 

Nah, disini CTA akan membantu kamu untuk menemukan halaman atau page yang ingin kamu cari dengan lebih cepat.

2. Mengurangi Tingkat Bounce Rate

Bounce rate bisa secara singkat adalah situasi saat pengunjung website langsung meninggalkan halaman tersebut tanpa melakukan suatu “action”. 

Dengan CTA yang tepat, pengunjung diarahkan secara jelas sehingga mereka betah dan semakin lama berada di halamanmu.

3. Menambah Nilai dari Konten

CTA nggak cuma soal mengarahkan, tapi juga memastikan bahwa konten yang kamu buat punya tujuan yang jelas. Dengan adanya CTA, kamu bisa menegaskan nilai tambah yang ditawarkan sehingga audiens merasa kontenmu relevan dengan kebutuhan mereka.

4. Meningkatkan Konversi

Yang paling penting, CTA yang menarik bisa mendorong lebih banyak pengunjung untuk mengambil tindakan, entah itu mendaftar, membeli, atau mengisi data. Semakin efektif CTA kamu, semakin besar pula peluang untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan.

Baca Juga: Customer Persona: Arti, Manfaat dan Cara Menentukannya

Jenis – Jenis CTA dan Fungsinya

Tidak semua CTA punya fungsi yang sama. Setiap jenis CTA punya peran khusus dalam strategi pemasaran. Berikut beberapa tipe CTA yang perlu kamu kenali:

1. CTA untuk Mendapatkan Leads

Dalam tahap awal, kamu ingin mengumpulkan data pengunjung yang berminat dengan produk atau layananmu. CTA jenis ini biasanya mengarahkan pengunjung untuk mendaftar atau sign up, misalnya dengan pop-up yang muncul saat mereka membuka website.

Tujuannya adalah mengumpulkan data seperti email atau nomor telepon sebagai bentuk ketertarikan mereka.

2. CTA untuk Pengisian Formulir

Setelah pengunjung sampai di halaman khusus, mereka diminta mengisi data diri lewat formulir. Di sini, pemilihan kata yang catchy sangat penting. 

Pastikan tombol “Sign Up” atau “Submit” tampil mencolok dengan warna yang berbeda, sehingga pengunjung tahu apa yang harus dilakukan.

3. Tombol “Baca Selengkapnya”

Tidak semua konten di halaman depan ditampilkan secara utuh. Dengan tombol “Baca Selengkapnya”, kamu memberi kesempatan pengunjung untuk mengeksplorasi lebih jauh artikel atau informasi yang tersedia, sekaligus meningkatkan traffic di halaman tersebut.

4. CTA untuk Penawaran Produk atau Jasa

Website seringkali jadi etalase produk atau layanan. Di bagian ini, CTA berbentuk tombol seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Sekarang” membantu pengunjung langsung memahami tawaran yang ada. Pastikan kalimatnya meyakinkan dan penempatan tombol strategis.

5. CTA untuk Sosial Sharing

Di era media sosial, berbagi konten jadi hal yang umum. Dengan CTA yang mengajak pengunjung untuk membagikan artikel, misalnya “Suka artikel ini? Bagikan ke teman-temanmu!”, kamu bisa meningkatkan jangkauan kontenmu secara signifikan.

Biasanya, tombol share dengan ikon-ikon sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram ditempatkan di akhir artikel.

6. CTA untuk Mendorong Sales

Setelah mengumpulkan leads, saatnya mengubahnya menjadi pelanggan. Di tahap ini, CTA harus sangat persuasif dengan kata-kata yang memicu keputusan untuk membeli produk atau layanan secara langsung.

Contoh Penggunaan CTA dalam Berbagai Platform

CTA memiliki banyak sekali bentuk tergantung dalam lokasi penempatannya. Mulai dari media sosial, email marketing, landing page dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • “Coba beri komentar di postingan ini!”
  • “Bagikan ke teman-temanmu!”
  • “Klik link di bio untuk info lebih lanjut!”
  • “Follow untuk update terbaru!”
  • “Like atau retweet ya!”
  • “Gunakan voucher eksklusif ini sekarang!”
  • “Segera apply untuk lowongan menarik ini!”
  • “Upgrade ke akun premium dengan penawaran spesial!”
  • “Lihat produk terbaru kami!”
  • “Berlangganan sekarang juga!”
  • “Download e-book gratis untuk informasi lengkap!”
  • “Baca selengkapnya mengenai topik ini!”
  • “Daftar gratis dan nikmati keuntungan khusus!”
  • “Coba free trial selama 30 hari!”
  • “Mari bergabung bersama kami!”
  • “Join us dan jadi bagian dari komunitas!”
  • “Isi formulir untuk bergabung sekarang!”
  • “Gabung di sini dan rasakan keuntungannya!

Baca Juga: Customer Retention: Arti, Seberapa Penting dan Bagaimana Strateginya

Cara Membangun CTA yang Efektif

Menghasilkan CTA yang benar-benar efektif itu bukan perkara mudah. Kamu perlu memberikan variasi dan memastikan setiap ajakan sesuai dengan langkah yang ingin diambil pengunjung. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Pertama, pahami dulu apa saja yang kemungkinan dilakukan pengunjung saat membuka website. Bisa jadi mereka ingin membaca artikel, mendaftar, berlangganan newsletter, atau membeli produk. Pastikan ada CTA untuk tiap aktivitas tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengarahkan mereka melalui tiap tahap dalam funnel pemasaran.

Kedua, perhatikan penempatan dan desain tombol CTA. Pastikan tombol tersebut terlihat jelas dengan warna yang kontras dari latar belakang. Hal ini sangat penting agar tidak ada yang terlewat.

Akhirnya, pilih kata-kata yang persuasif tapi tetap natural. Jangan membuatnya terdengar terlalu memaksa, melainkan ajaklah pengunjung dengan cara yang asyik dan friendly.

Sudah Paham Seputar CTA?

CTA yang efektif yang kuat bisa jadi kunci sukses bisnis kamu. Kalau kamu ingin ningkatin conversion rate dan mengurangi bounce rate dari pengunjung, saatnya kamu optimalisasikan CTA kamu.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Apa Itu Landing Page? Pengertian, Tips & Cara Membuat

Di tengah persaingan digital yang semakin ketat, landing page udah jadi andalan buat menarik perhatian dan mengarahkan pengunjung ke aksi spesifik. Halaman ini dirancang khusus untuk satu tujuan, seperti menawarkan promo, meluncurkan produk baru, atau sekadar membangun database pelanggan. 

Yuk, kita ulik lebih jauh mengenai landing page!

Apa Sih Landing Page Itu?

Singkatnya, landing page adalah halaman web yang dibuat untuk membuat pengunjung website kita untuk melakukan sesuatu. Seperti membeli produk atau mendaftar, Biasanya halaman ini cuma punya satu atau dua tombol call-to-action (CTA). 

Berbeda dengan homepage yang menampilkan berbagai informasi tentang brand, landing page fokus menyuguhkan satu pesan tertentu. Dengan begitu, pengunjung nggak kebingungan dan langsung diarahkan ke tujuan yang kamu inginkan.

Selain itu, landing page juga dioptimasi untuk meningkatkan trafik lewat SEO dan iklan berbayar. Jadi, tak heran jika banyak brand memilih halaman ini sebagai senjata rahasia dalam strategi digital mereka.

Macam-Macam Landing Page dan Fungsinya

Setelah tahu apa itu landing page, mari kita lihat jenis-jenisnya yang bisa kamu manfaatkan sesuai kebutuhan kampanye:

1. Lead Generating Landing Pages

Biasanya, halaman jenis ini didesain untuk mengumpulkan lead dalam bentuk data pengunjung seperti nama, email, atau nomor kontak. Data yang terkumpul nantinya bisa dimanfaatkan buat mengembangkan strategi marketing lagi kedepannya

2. Click Through Landing Pages

Halaman ini berfokus buat mengarahkan pengunjung ke next step, misalnya menuju halaman produk atau penawaran spesial. Dengan konten yang singkat dan menarik, pengunjung langsung termotivasi untuk klik dan melanjutkan ke halaman selanjutnya.

3. Explainer Landing Pages

Kalau kamu pengen memberikan info lengkap tentang produk atau layanan, landing page jenis ini jawabannya. Isinya lebih panjang dan terstruktur, sehingga pengunjung bisa memahami fitur dan manfaat secara menyeluruh. 

4. Product Detail Landing Pages

Jenis halaman ini menampilkan informasi secara mendetail tentang produk, lengkap dengan ulasan dan spesifikasi. Tujuannya? Biar pengunjung nggak ragu untuk langsung melakukan pembelian setelah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan.

Baca Juga: Perbedaan SEO On Page dan Off Page

Keuntungan Memanfaatkan Landing Page

Gimana sih keuntungan nyata yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan landing page? Simak beberapa poin berikut yang akan membuka mata kamu tentang potensinya:

1. Meningkatkan Trafik Website

Dengan landing page yang dioptimasi, jumlah pengunjung ke website kamu bisa meningkat drastis. Semakin banyak orang yang mampir, semakin besar pula peluang brand kamu untuk dikenal oleh publik.

2. Mendorong Konversi yang Lebih Tinggi

Setiap pengunjung yang masuk ke landing page merupakan peluang emas buat meningkatkan penjualan. Fokus dari halaman ini adalah mengarahkan aksi spesifik, sehingga makin banyak trafik, makin besar pula kemungkinan mereka jadi pelanggan setia.

3. Mengumpulkan Data Berharga

Landing page memungkinkan kamu untuk mengumpulkan informasi penting dari calon pelanggan. Data seperti nama, email, atau nomor telepon bisa jadi modal awal untuk kampanye marketing yang lebih mendalam di kemudian hari.

4. Menjadi Sarana Promosi Efektif

Karena landing page didesain khusus untuk satu kampanye, pesan yang kamu sampaikan akan lebih fokus dan jelas. Ini membuat promosi yang kamu jalankan jadi lebih efektif, meskipun brand kamu menawarkan banyak produk sekaligus.

Baca Juga: Optimasi Produk On Page, Bagaimana Cara Melakukannya

Tips Mengoptimalkan Performa Landing Page

Buat kamu yang lagi nyari cara untuk membuat landing page bisa jadi lebih efekti, berikut beberapa kunci penting yang perlu diperhatikan:

1. Mulai dengan Headline yang Menarik

Headline adalah bagian pertama yang disorot pengunjung. Pastikan kamu membuatnya singkat, padat, dan mampu menggugah rasa penasaran.

2. Jelaskan Keunggulan Produk atau Layanan

Sampaikan dengan jelas apa yang membuat produk kamu istimewa. Pengunjung butuh tahu alasan kenapa mereka harus memilih penawaran kamu di antara banyak pilihan lainnya.

3. Padukan Visual yang Memikat

Gambar atau video yang eye-catching bisa jadi kunci untuk menarik perhatian. Visual yang menarik akan membuat pengunjung lebih tertarik untuk membaca informasi selengkapnya.

4. Sisipkan Cerita dari Pengguna

Pengalaman positif dari pelanggan sebelumnya bisa jadi bukti nyata yang menguatkan kepercayaan. Cerita ini membantu calon pelanggan merasa lebih yakin untuk mencoba produk kamu.

5. Berikan Suasana Limited Time Event

Menambahkan elemen waktu, seperti hitungan mundur promo, bisa memicu rasa urgensi di dalam diri pelanggan. Hal ini bikin pengunjung merasa harus segera ambil keputusan sebelum kesempatan lewat begitu saja.

6. Pastikan Tombol Call-To-Action (CTA) Jelas dan Menarik

Akhirnya, tombol CTA yang mudah ditemukan dan mengarahkan pengunjung ke langkah selanjutnya adalah kunci sukses landing page. Pastikan tombol ini dibuat dengan desain yang standout!

Baca Juga: Kenali Perbedaan Long Tail & Short Tail Keyword, Mana yang Lebih Efektif?

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

KOL Marketing: Konsep, Perbedaan, Peran, dan Contohnya

Pernah kepikiran nggak, gimana caranya bikin brand kamu makin dikenal tanpa harus repot posting terus menerus setiap saaat? Nah, KOL hadir sebagai solusi yang menjawab pertanyaan kamu.

Banyak yang masih mikir, “KOL itu sama dengan influencer, kan?” Tapi tunggu dulu, di sini kita akan kupas tuntas seputar informasi tentang KOL. 

Mengenal Lebih Dekat KOL dalam Pemasaran

Key Opinion Leader atau kol adalah sosok yang punya pengaruh besar melalui media sosialnya, bidang mereka pun bisa bermacam-macam mulai dari kecantikan, teknologi, kuliner, hingga bidang lainnya. Mereka dipercaya karena keahlian, pengalaman, atau reputasi mereka yang kuat

Dalam dunia digital marketing, KOL berperan sebagai jembatan antara brand dan audiens. Para kol membantu brand melalui kepercayaan dibangun antara kol dan audiens itu sendiri.

Mereka membantu menyampaikan pesan produk atau layanan dengan cara yang lebih personal karena mereka sudah mengetahui bagaimana target audiensnya.

Dengan begitu, kolaborasi bareng KOL nggak cuma soal promosi, tapi juga soal memperkuat kredibilitas brand di mata calon pelanggan.

Baca Juga: Mengungkap Brand Awareness: Definisi, Manfaat, dan Tipsnya

Membedah Perbedaan: KOL vs. Influencer

Pasti kamu penasaran, apa bedanya KOL dengan influencer? Meski sering dianggap mirip, keduanya punya karakteristik yang berbeda. Berikut ini kita ulas beberapa poin penting untuk lebih memahami perbedaannya:

1. Keahlian yang Dimiliki

Sebelum kita masuk ke detail, penting untuk tahu kalau KOL adalah figur yang sudah diakui keahliannya di bidang tertentu. Misalnya, dokter yang sering memberikan tips kesehatan atau chef yang ahli dalam memasak. Keahlian inilah yang bikin mereka punya otoritas dan dipercaya oleh audiens.

Di sisi lain, influencer lebih mengandalkan persona dan gaya hidup mereka. Meskipun menarik, mereka tidak selalu diakui expertise atau keahliannya di suatu bidang tertentu.

2. Gaya Komunikasi

Kalau bicara soal cara menyampaikan pesan, KOL cenderung memilih pendekatan satu arah. Mereka lebih fokus pada penyampaian informasi secara profesional tanpa banyak interaksi langsung.

Sedangkan influencer sering kali lebih aktif berinteraksi dengan followers, misalnya dengan membalas komentar atau mengadakan sesi Q&A, sehingga tercipta hubungan dua arah.

3. Segmen Audiens

KOL memiliki pengikut yang datang karena keahlian mereka, sehingga hubungan yang terbangun lebih didasari oleh kepercayaan profesional.

Disisi lain, Influencer harus bekerja keras untuk membangun audiens dari awal, yang kemudian terjalin menjadi komunitas yang loyal karena pendekatan personal yang mereka terapkan.

Baca Juga : Apa itu Influencer? Kenali Jenis dan Cara Menjadi Influencer yang Sukses

Contoh KOL

Untuk membuat konsep ini lebih mudah dipahami, yuk simak beberapa contoh nyata penerapan KOL Marketing yang bisa jadi inspirasi buat bisnis kamu!

1. Kerjasama Antara Brand Olahraga Dengan Atlet

Misalnya terdapat sebuah brand peralatan olahraga yang ingin menonjolkan keunggulan produk mereka, misalnya sepatu lari atau pakaian fitness. Di sini, brand tersebut bisa bekerja sama dengan atlet nasional yang juga aktif di media sosial, Nah disini atlet tersebut berperan sebagai KOL.

2. Produk Otomotif Menggandeng Vlogger Kendaraan

Suatu brand otomotif ternama misalnya ingin meluncurkan suatu produk kendaraan terbaru, dan brand tersebut bekerja sama dengan salah satu vlogger kendaraan yang cukup terkenal. Melalui kerja sama tersebut audiens akan lebih cepat untuk mengetahui produk baru tersebut melalui KOL.

3. Produk Elektronik Bekerjasama Dengan Tech Influencer dan Reviewer Gadget

Tech influencer atau review gadget ini bisa bekerja sama dengan salah satu produk elektronik untuk membuat konten review atau unboxing terhadap produk produknya untuk dijadikan konten.

Baca Juga: Apa itu Rate Card, Contoh dan Faktor yang Mempengaruhinya

Terapkan KOL Marketing untuk Maksimalkan Strategi Bisnis Kamu!

Setelah memahami konsep KOL saatnya kamu menerapkan strategi ini dalam bisnis kamu. Yuk, ubah cara kamu berpromosi dengan pendekatan yang lebih efektif.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Mengungkap Brand Awareness: Definisi, Manfaat, dan Tipsnya

Pernah nggak sih kamu mikir, kenapa beberapa brand selalu “nempel” atau mudah diingat di benak konsumen? Nah, itu semua berkat brand awareness. 

Di artikel ini, kita bakal kupas seputar brand awareness sehingga brand kamu bisa jadi pilihan utama di pasar.

Memahami Brand Awareness

Sebelum melangkah lebih jauh, yuk kita pahami dulu apa itu brand awareness.
Brand awareness adalah sejauh mana konsumen mengenali dan mengingat sebuah merek. 

Lebih dari sekadar nama atau logo, brand awareness menciptakan koneksi emosional yang membuat konsumen merasa akrab dan percaya pada brand kamu. 

Dengan brand awareness yang kuat, konsumen nggak cuma tahu brand kamu, tapi juga rela memilih produk kamu meskipun ada banyak alternatif lain.

Kenapa Brand Awareness Penting?

Setelah tahu apa itu brand awareness, kini saatnya kita lihat manfaat yang bisa didapat.
Brand awareness bukan cuma soal popularitas sebuah brand, tapi juga memberikan berbagai keuntungan nyata untuk bisnis kamu. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  • Meningkatkan Kepercayaan Konsumen:
    Konsumen cenderung memilih brand yang sudah dikenal karena merasa aman dan percaya dengan kualitas yang ditawarkan.
  • Memperluas Jangkauan Pasar:
    Brand yang kuat membantu kamu menjangkau audiens lebih luas dan menarik perhatian calon pelanggan baru.
  • Memperkuat Loyalitas:
    Brand awareness yang konsisten membuat konsumen merasa “dekat” dengan brand kamu, sehingga mereka lebih cenderung setia.
  • Memudahkan Peluncuran Produk Baru:
    Ketika brand kamu sudah dikenal, setiap produk baru yang diluncurkan akan lebih mudah diterima oleh pasar.
  • Mengurangi Biaya Pemasaran:
    Merek yang dikenal secara organik mengurangi kebutuhan untuk promosi besar-besaran, karena konsumen sudah “ngomongin” brand kamu sendiri.

Baca Juga: Brand Equity: Makna, Tahapan, Contoh, dan Strategi Ampuh

Tips Meningkatkan Brand Awareness

Setelah paham manfaatnya, tentu kamu penasaran bagaimana cara membangun brand awareness yang efektif.
Berikut beberapa strategi praktis yang bisa langsung kamu terapkan:

  1. Manfaatkan Media Sosial Secara Maksimal:
    Bangun kehadiran aktif di platform yang relevan dan gunakan konten visual yang menarik agar brand kamu mudah dikenali.
  2. Kolaborasi dengan Influencer:
    Cari influencer yang punya audiens serupa dengan target kamu. Kolaborasi ini bisa meningkatkan jangkauan brand secara signifikan.
  3. Buat Konten Berkualitas:
    Konten yang informatif dan menghibur akan membuat audiens lebih mudah mengingat brand kamu. Jangan lupa untuk konsisten dalam menyampaikan pesan brand.
  4. Optimasi SEO dan SEM:
    Pastikan brand kamu mudah ditemukan di mesin pencari melalui teknik SEO yang tepat. Investasi di SEM juga bisa meningkatkan visibilitas dengan cepat.
  5. Adakan Event atau Webinar:
    Mengadakan acara atau webinar bisa menciptakan interaksi langsung dengan audiens, sehingga membangun hubungan emosional yang kuat dengan brand kamu.
  6. Bangun Komunitas Penggemar:
    Ajak konsumen untuk bergabung dalam komunitas brand kamu. Interaksi yang intens dan personal akan membuat mereka merasa jadi bagian dari keluarga besar brand kamu.

Saatnya Meningkatkan Brand Awareness Kamu!

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Brand Equity: Makna, Tahapan, Contoh, dan Strategi Ampuh

Meta desc: Brand equity adalah suatu nilai yang membuat merek kamu menonjol di pasar. Pelajari selengkapnya disini!

Brand equity adalah suatu nilai yang melekat pada sebuah merek atau brand, nah hal ini bikin produk kamu lebih menonjol dibanding produk kompetitor. Kalau brand kamu sudah “nempel” di hati konsumen, nantinya brand kamu itu bukan cuma dikenal, tapi juga jadi pilihan utama meski ada banyak pesaing.

Apa Sebenarnya Brand Equity Itu?

Brand equity adalah semacam “daya tarik” atau nilai tambah yang dimiliki suatu merek di mata konsumen. Bayangin, di antara dua produk yang mirip, biasanya yang punya brand equity kuat akan lebih dulu dipilih karena konsumen merasa ada koneksi emosional dan kepercayaan yang lebih.

Dengan kata lain, brand equity bukan cuma soal logo atau nama yang unik, tapi juga bagaimana produk kamu berhasil membangun reputasi, loyalitas, dan kualitas di benak pelanggan.

Baca Juga: Apa Itu Marketing Mix ?: Kunci Sukses Pemasaran Digital

Manfaat Brand Equity yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum masuk ke strategi, penting buat kamu memahami manfaat yang bisa didapat kalau brand equity kamu sudah terbangun dengan baik. Brand equity nggak cuma bikin merek kamu dikenal, tapi juga memiliki beberapa manfaat lho. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Meningkatkan Loyalitas Pelanggan:
    Brand yang kuat bikin konsumen betah dan terus kembali karena mereka percaya pada kualitas serta nilai yang kamu tawarkan.
  • Memungkinkan Penetapan Harga Tinggi:
    Dengan brand equity yang kuat, kamu bisa menetapkan harga yang lebih tinggi karena pelanggan merasa bahwa kualitas dan pengalaman yang didapat sepadan dibanding brand lain dengan harga yang lebih murah.
  • Mempermudah Peluncuran Produk Baru:
    Ketika brand kamu sudah dikenal, konsumen lebih mudah menerima produk baru yang kamu tawarkan tanpa harus menghabiskan biaya promosi yang besar.
  • Mengurangi Biaya Pemasaran:
    Merek yang sudah dikenal berarti akan terjadi promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang lebih efektif, sehingga kamu nggak perlu mengeluarkan anggaran besar terus-menerus.
  • Meningkatkan Daya Saing di Pasar:
    Brand equity yang kuat bikin bisnismu lebih tahan banting menghadapi persaingan, karena konsumen sudah punya keterikatan emosional dengan merek kamu.

Tahapan Membangun Brand Equity

Membangun brand equity itu seperti menyusun potongan puzzle, setiap bagian harus ditempatkan dengan tepat. Yuk, simak empat tahap utama yang perlu kamu jalani untuk menciptakan brand yang tak terlupakan!

1. Membangun Brand Identity

Di tahap awal ini, kamu perlu memperkenalkan brand kamu kepada pasar. Identitas merek mencakup elemen seperti logo, warna, dan tagline yang mudah diingat. Semakin kuat identitas yang kamu bangun, semakin mudah juga konsumen mengenali brand kamu di antara lautan pilihan.

2. Membentuk Brand Meaning

Setelah dikenal, saatnya kamu menyampaikan apa yang bikin brand kamu beda. Di tahap ini, fokuskan pada keunggulan produk serta nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan. Makna merek yang jelas akan memberikan alasan kuat bagi konsumen untuk memilih produk kamu.

3. Mengukur Brand Response

Tahap selanjutnya adalah mengamati bagaimana konsumen merespon brand kamu. Apakah mereka merasa puas dengan produk yang kamu tawarkan? Respons positif dari konsumen akan semakin memperkuat reputasi brand kamu di pasar.

4. Menjalin Hubungan yang Langgeng

Tahap puncak dalam membangun brand equity adalah menciptakan hubungan yang erat dengan konsumen. Di sini, loyalitas terbentuk dan brand kamu menjadi bagian dari kehidupan mereka. Hubungan yang kuat membuat konsumen tidak hanya membeli sekali, tapi terus kembali dan bahkan merekomendasikan ke orang lain.

Contoh Brand Equity Dari Brand Terkenal

Biar lebih jelas, yuk lihat beberapa contoh brand yang sukses membangun brand equity dan berhasil “nempel” di hati konsumen!

1. Nike

Nike sudah jadi ikon di dunia olahraga berkat slogan “Just Do It” yang nyambung banget dengan semangat para penggunanya.

Bukan cuma soal sepatu dan baju, Nike berhasil membangun citra yang menginspirasi para pelanggannya untuk terus melangkah maju.

2. McDonald’s

Di setiap sudut dunia, McDonald’s udah dikenal sebagai tempat makan yang selalu konsisten dalam menyuguhkan makanan cepat saji yang enak.

Selain menawarkan makanan cepat saji, McDonald’s membangun brand equity melalui pengalaman yang nyaman. Desain restoran yang khas, pelayanan cepat, dan inovasi menu lokal dan unik dari setiap negara bikin pelanggan merasa seperti relate dengan menu menu yang mereka sajikan.

3. Samsung

Samsung bukan cuma tentang smartphone dan gadget canggih, tapi juga tentang terus menerus mendorong inovasi ke berbagai peralatan elektronik.

Brand ini dikenal dengan teknologi terdepan yang diaplikasikan dalam berbagai produknya, dari TV, smartphone, hingga peralatan rumah tangga. Konsistensi dalam menghadirkan desain modern dan fitur yang relevan menjadikan Samsung pilihan utama bagi konsumen yang ingin selalu update dengan teknologi terbaru.

Tips Menerapkan Brand Equity

Kalau kamu pengen brand kamu punya nilai lebih di mata konsumen, ada beberapa strategi yang bisa langsung kamu terapin. Berikut tips-tips yang bisa bikin brand kamu makin “nempel” di hati pelanggan:

1. Temukan dan Tonjolkan Keunikan Brand

Cari tahu apa yang bikin brand kamu beda dari yang lain. Tonjolkan keunggulan itu dalam setiap kampanye dan pastikan konsumen langsung “klik” begitu melihatnya.

2. Jaga Konsistensi Pesan dan Tampilan

Konsistensi itu kunci. Pastikan setiap elemen dari brand kamu mulai dari visual sampai cara berkomunikasi dengan costumer selalu mencerminkan nilai dan identitas yang konsisten sepanjang waktu.

3. Pengalaman yang Berkesan Bagi Pelanggan

Pelayanan yang ramah, respons cepat, dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan akan membuat pelanggan merasa dihargai. Pengalaman positif ini akan memperkuat brand equity kamu.

4. Manfaatkan Media Sosial dengan Optimal

Media sosial adalah tempat yang tepat untuk membangun interaksi langsung dengan konsumen. Gunakan platform ini untuk berbagi cerita, merespon pertanyaan, dan memperkuat hubungan emosional dengan pelanggan.

Siap Bawa Brand Kamu ke Level Selanjutnya?

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Apa Itu Marketing Mix ? Kunci Sukses Pemasaran Digital

Pernahkah kamu melihat suatu produk selalu laris manis, sedangkan produk lain seolah tersisihkan di pasar? Mungkin rahasianya ada pada cara menggabungkan empat elemen penting dalam pemasaran yang dikenal sebagai Marketing Mix. Di sini, kita akan kupas tuntas seputar marketing mix. Yuk, simak ulasannya!

Memahami Esensi Marketing Mix

Sebelum terjun lebih dalam, mari kita pahami dulu konsep dasar Marketing Mix. Kerangka strategi ini meliputi empat komponen utama: product, price, place, promotion

Setiap elemen saling melengkapi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan tepat sasaran, memiliki nilai yang sesuai, mudah dijangkau, dan dikomunikasikan dengan cara yang menarik. Dengan begitu, kamu bisa merancang strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif.

Baca Juga: Yuk! Pahami Konsep Sales Cycle Untuk Bisnis Kamu!

Komponen Utama dalam Marketing Mix

Dalam setiap strategi pemasaran yang sukses, empat elemen ini menjadi fondasi utama. Sebelum masuk ke detailnya, yuk kita lihat masing-masing komponen dan bagaimana mereka berperan dalam menggerakkan bisnis.

1. Product: 

Produk adalah jantung dari setiap strategi pemasaran. Baik itu barang fisik maupun layanan digital, kunci utamanya adalah memahami apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan.


Sebelum menyusun daftar fitur atau varian produk, penting untuk mengenal target pasar secara mendalam, Pastikan produk yang kamu tawarkan mampu menyelesaikan masalah (pain point) atau memenuhi keinginan konsumen dengan tepat.

2. Price: 

Harga lebih dari sekadar angka; ia mencerminkan bagaimana pelanggan menilai produk yang kamu tawarkan.


Sebelum menentukan harga, ada baiknya kamu melakukan analisis kompetitor dan mempertimbangkan biaya produksi agar tetap mendapatkan margin yang sehat. Dengan menetapkan harga yang strategis, produk kamu akan terlihat tidak hanya terjangkau, tetapi juga memiliki nilai yang sepadan dengan kualitasnya.

3. Place

Dalam era digital, “place” tidak selalu identik dengan toko fisik. Namun, hal ini juga bisa berupa website, marketplace, atau media sosial yang memudahkan pelanggan menemukan produkmu.


Sebelum memilih platform distribusi, pikirkan dimana target pelanggan kamu paling sering beraktivitas. Pastikan produk kamu tersedia di berbagai saluran yang dapat diakses dengan mudah.

4. Promotion 

Promosi adalah cara kamu menyampaikan keunggulan produk kepada pasar. Di dunia digital, promosi bisa dilakukan melalui berbagai media mulai dari iklan online, konten di media sosial, hingga email marketing yang personal.


Sebelum meluncurkan promotion campaign, kamu harus  merancang pesan yang kreatif dan relevan karakter calon pelanggan, sehingga mampu menarik perhatian dan membangun interaksi lebih lanjut dengan mereka. Dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif, produk kamu akan lebih mudah dikenal dan diingat.

Mengapa Marketing Mix Begitu Penting?

Bayangin deh misalnya kamu memiliki produk unggulan yang sangat bagus, namun pelanggan sulit menemukannya karena produk kamu tidak terdistribusi dengan baik, atau harganya tidak sesuai. Di sinilah peran Marketing Mix menjadi sangat krusial.


Berikut ini adalah alasan utama mengapa setiap elemen dalam marketing mix memiliki dampak besar terhadap kesuksesan pemasaran:

  • Memahami Kebutuhan Pasar: Dengan menggali informasi mendalam tentang apa yang diinginkan pelanggan, kamu bisa menciptakan produk yang benar-benar relevan dan solutif.
  • Membangun Nilai dan Daya Saing: Penetapan harga yang tepat dapat mengubah persepsi pelanggan dan menjadikan produk kamu lebih kompetitif dibandingkan pesaing.
  • Memudahkan Akses Pelanggan: Distribusi yang efektif memastikan produk tersedia di tempat yang mudah dijangkau, meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian.
  • Meningkatkan Kesadaran dan Minat: Strategi promosi yang kreatif dan menarik mampu menggaet perhatian pasar serta membangun loyalitas pelanggan.

Contoh Implementasi Marketing Mix 

Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita lihat contoh nyata penerapan Marketing Mix  pada sebuah bisnis kopi lokal yang tengah naik daun.

Product:

Bisnis kopi ini menawarkan varian kopi premium yang diolah dari biji pilihan. Tidak hanya kopi hitam, mereka juga menyediakan berbagai rasa seperti vanilla latte, caramel macchiato, dan kopi cold brew.

Sebelum meluncurkan produk, mereka melakukan riset mendalam untuk mengetahui selera dan tren konsumen, sehingga setiap varian dibuat untuk memanjakan lidah dan menciptakan pengalaman unik bagi penikmat kopi.

Price:

Dalam menetapkan harga, perusahaan ini menargetkan segmen menengah ke atas dengan memberikan beberapa opsi, mulai dari harga untuk kopi di kafe hingga paket langganan bulanan. 

Sebelum menentukan harga akhir, mereka membandingkan harga produk serupa di pasar dan mengadakan promo menarik seperti “Buy 1 Get 1” untuk menarik pelanggan baru.

Place:

Menyadari pentingnya kehadiran di berbagai platform, bisnis kopi ini tidak hanya memiliki gerai fisik di lokasi strategis, tetapi juga aktif di platform online seperti marketplace dan aplikasi pengiriman makanan.

Sebelum memilih saluran distribusi, mereka mengidentifikasi lokasi dan platform yang paling sering digunakan oleh target konsumen, sehingga kemudahan akses selalu menjadi prioritas.

Promotion:

Promosi dilakukan melalui berbagai channel, seperti Instagram dan TikTok, dengan menampilkan konten menarik mulai dari behind-the-scenes pembuatan kopi hingga cerita inspiratif petani kopi lokal.


Sebelum meluncurkan kampanye, mereka merancang konten yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur, sehingga mampu membangun koneksi emosional dengan pelanggan.

Tips dan Trik Mengoptimalkan Strategi Marketing Mix

Menerapkan Marketing Mix memang memerlukan strategi yang matang dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Berikut beberapa tips yang bisa langsung kamu terapkan:

Product

Sebelum menyempurnakan produk, penting untuk:

  • Mengenali Pelanggan Secara Mendalam: Lakukan riset untuk memahami preferensi, kebutuhan, dan masalah yang mereka hadapi.
  • Terus Berinovasi: Jangan ragu untuk mengupdate fitur atau menambahkan varian baru yang sesuai dengan tren.
  • Menjaga Kualitas: Pastikan produk selalu memenuhi standar kualitas agar pelanggan kembali lagi.

Price

Sebelum menentukan harga, pastikan untuk:

  • Menganalisis Kompetitor: Pelajari strategi harga pesaing dan cari cara untuk menonjolkan kelebihan produk kamu.
  • Menyesuaikan dengan Target Pasar: Tentukan harga yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga sesuai dengan daya beli konsumen.
  • Mengadakan Promo Menarik: Gunakan strategi diskon, cashback, atau paket bundling untuk meningkatkan minat beli.

Place

Untuk memilih saluran distribusi yang tepat, lakukan:

  • Identifikasi Platform Favorit Pelanggan: Cari tahu di mana pelanggan paling sering berbelanja, baik online maupun offline.
  • Permudah Akses: Pastikan produk mudah ditemukan dan diakses melalui berbagai kanal yang telah dipilih.
  • Manfaatkan Teknologi: Gunakan aplikasi atau marketplace untuk memperluas jangkauan distribusi.

Promotion

Sebelum merancang kampanye promosi, perhatikan:

  • Optimalkan Media Sosial: Ciptakan konten yang engaging dan interaktif untuk menarik perhatian target pasar.
  • Personalisasi Pendekatan: Gunakan data pelanggan untuk mengirimkan promosi yang terasa personal dan relevan.
  • Kreatif dan Inovatif: Rancang kampanye yang unik dan berani berbeda untuk menciptakan buzz dan membangun brand awareness.

Sudah Paham Konsep Pemasaran Digital Melalui Marketing Mix?

Sudah memahami betapa pentingnya penerapan Marketing Mix? Saatnya mengimplementasikannya dan mengubah strategi pemasaran digital kamu menjadi lebih efektif. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Yuk! Pahami Konsep Sales Cycle Untuk Bisnis Kamu!

Siklus penjualan atau sales cycle adalah rangkaian langkah yang dilalui dari awal perkenalan dengan calon pelanggan hingga tercapainya pembelian. 

Konsep ini sales cycle ini sedikit yang mirip dengan customer journey, akan tetapi pada sales cycle hanya berfokus pada penjualan (sales). Selain itu, Sales cycle juga bisa membantu kamu untuk memahami alur penjualan dalam bisnis.

Definisi Sales Cycle

Melansir dari Zendesk, Sales cycle adalah serangkaian tahap yang meliputi setiap langkah proses penjualan, mulai dari identifikasi prospek, kontak awal, hingga penutupan kesepakatan. 

Secara garis besar, siklus ini berfungsi sebagai peta atau panduan bagi tim sales untuk menavigasi proses yang kompleks dan memastikan setiap langkah penjualan berjalan dengan optimal.

Sales Cycle Sebagai Kunci Sukses Bisnis

Memahami sales cycle sangat penting karena dengan adanya konsep ini, kamu dapat mengelola arus penjualan bisnis kamu dengan lebih rapi dan efisien.

Nah sebelum kita bahas lebih lanjut, kamu perlu tahu nih bahwa siklus penjualan yang tersusun dengan baik bisa memberi tim sales gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan kedepannya, hal ini bisa memungkinkan tim kamu untuk melakukan: 

  • Skala Prioritas: Memudahkan penentuan prospek mana yang harus segera dieksekusi.
  • Evaluasi Proses: Memberikan titik acuan untuk mengukur efektivitas setiap langkah dalam proses penjualan.
  • Optimalisasi Pendekatan: Membantu menyesuaikan strategi berdasarkan posisi skala prioritas dalam penjualan.

Dengan memahami letak setiap prospek di dalam siklus, tim kamu dapat merancang pendekatan penjualan yang lebih tepat sasaran.

Keunggulan Menggunakan Sales Cycle

Tidak hanya sekadar menentukan skala prioritas, penggunaan sales cycle memberikan segudang manfaat untuk bisnis kamu lho!

Mempercepat Masa Orientasi Tim Sales yang Baru

Sales cycle akan sangat membantu dalam proses pelatihan bagi anggota baru.
Tim sales yang baru bisa mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai alur penjualan, sehingga mereka lebih cepat beradaptasi dengan sistem yang sudah berjalan.

Menstrukturkan Tim Secara Lebih Efektif

Dengan adanya sales cycle, Kamu bisa mendapatkan insight mendalam mengenai kegiatan operasional tim.

Hal ini memungkinkan kamu untuk menata peran masing-masing anggota agar setiap hambatan dalam proses penjualan dapat diatasi dengan lebih efisien.

Menilai Performa Tim dengan Lebih Objektif

Kamu juga bisa melakukan tracking atau melacak setiap langkah dalam sales cycle dan memberikan data yang spesifik mengenai kinerja tim.


Dari sini, kamu bisa mengidentifikasi titik-titik yang perlu diperbaiki serta memastikan bahwa setiap anggota tim kamu berfokus pada satu titik tujuan.

Baca Juga: Pengertian Brand Engagement, Contoh dan Strategi Membangunnya

Tahapan-Tahapan dalam Sales Cycle

Setiap bisnis tentunya memiliki proses penjualan yang berbeda satu sama lain. Namun, ada beberapa tahapan umum yang hampir selalu ada dalam setiap sales cycle.

1. Menemukan Calon Pelanggan

Tahap awal ini melibatkan pencarian dan identifikasi calon pelanggan.

Di sini, tim sales akan menyaring prospek pelanggan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga hanya prospek yang benar-benar potensial yang masuk ke dalam channel kamu

2. Melakukan Kontak Pertama

Setelah calon pelanggan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menjalin komunikasi awal.

Tim kamu dapat menghubungi calon customer melalui berbagai platform seperti media sosial, email, atau telepon untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan nilai unik dari produk atau layanan yang ditawarkan.

3. Menggali Informasi Lebih Lanjut

Jika customer menunjukkan ketertarikan, saatnya melakukan pendekatan yang lebih mendalam.

Pada tahap ini, kamu bisa melakukan “discovery call” atau pertemuan awal untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi customer, sehingga kamu bisa menyesuaikan penawaran yang akan disampaikan.

4. Menyajikan Solusi dan Penawaran

Tahap selanjutnya adalah saat yang tepat untuk mempresentasikan solusi yang telah disiapkan.

Pastikan penawaran yang disampaikan relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gabungkan nilai tambah produk kamu dengan tantangan serta anggaran yang dimiliki prospek untuk menciptakan penawaran yang menarik.

5. Mengatasi Keberatan yang Muncul

Tidak jarang calon pelanggan memiliki segudang pertanyaan terkait produk yang kamu tawarkan. 

Di sini, kamu memerlukan tanggapan yang empatis dan responsif terhadap keinginan calon pelanggan tersebut. 

Pahami keluhan dan pertanyaan yang ada seperti masalah harga dan pastikan setiap keluhan dan pertanyaan dari calon pelanggan kamu lakukan secara transparan agar kamu mendapatkan kepercayaan dari mereka.

6. Closing The Deal

Setelah keluhan  terselesaikan, tahap penutupan atau closing pun tiba.
Tahap ini tidak hanya menandai terjadinya kesepakatan, tetapi juga menjadi pondasi untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

7. Evaluasi 

Tunggu dulu, Proses penjualan tidak berhenti pada closing saja lho.
Kamu juga harus melakukan review ulang dan follow up kepada pelanggan tersebut untuk memastikan kepuasan pelanggan, membuka peluang cross-sell dan up-sell, serta mendapatkan referensi yang dapat memperluas jangkauan bisnis kamu.

Baca Juga: Apa itu Engagement, Dampak dan Cara Meningkatkannya

Sudah Paham Cara Mengoptimalkan Penjualan Menggunakan Sales Cycle?

Sales cycle bukan sekadar rangkaian langkah, melainkan pondasi untuk mengoptimalkan penjualan dan meningkatkan pendapatan. 

Dengan memahami dan mengimplementasikan setiap tahap secara optimal, bisnis Kamu dapat tumbuh lebih pesat dan responsif terhadap perkembangan pasar.

Tertarik untuk Belajar Lebih Lanjut?
Ingin meningkatkan penjualan dan membawa bisnismu ke next level? Di Croloze, kami siap membantu mengoptimalkan setiap langkah dalam proses penjualan kamu.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

FAQ 

1. Apa perbedaan antara sales cycle dan customer journey?
Sales cycle berfokus pada langkah-langkah internal tim penjualan dalam menutup kesepakatan, sedangkan customer journey mencakup seluruh interaksi dan pengalaman pelanggan mulai dari perkenalan hingga purna jual.

2. Bagaimana cara mengukur efektivitas sales cycle?
Kamu bisa mengukurnya dengan melihat metrik seperti waktu rata-rata untuk closing, tingkat konversi di setiap tahap, dan tingkat kepuasan pelanggan. Data tersebut membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi hambatan pada sales cycle?
Pertama, identifikasi akar permasalahan, evaluasi strategi yang sedang berjalan, lalu berikan dukungan atau pelatihan tambahan bagi tim penjualan untuk mengatasi hambatan tersebut.

4. Bagaimana mengintegrasikan sales cycle dengan strategi pemasaran digital?
Kolaborasikan data dari kampanye pemasaran dengan aktivitas penjualan. Gunakan otomatisasi untuk tindak lanjut yang cepat dan berbagi insight antara tim pemasaran dan penjualan guna meningkatkan kualitas prospek.

5. Apakah penggunaan CRM wajib dalam mengelola sales cycle?
Walaupun tidak wajib, penggunaan CRM sangat direkomendasikan karena dapat menyederhanakan pelacakan setiap tahap penjualan, memudahkan pengelolaan data prospek, dan memberikan insight yang berguna untuk perbaikan proses.

Referral: Manfaat, Contoh dan Cara Membuat Program yang Tepat

Saat ini hampir di setiap kanal penjualan pembelian pasti menyertakan halaman khusus referral. Referral adalah salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan referral dalam penjualan suatu produk/layanan?

Singkatnya, referral berarti rekomendasi dari pelanggan atau mitra yang sudah ada untuk menarik orang lain menggunakan layanan/produk sehingga mereka menjadi pelanggan baru bisnis. 

Referral berbeda dari affiliate, karena itu kamu perlu memahami apa itu referral, manfaatnya, serta cara membuat program referral yang tepat agar bisa memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini. 

Baca Juga: Panduan Lengkap Menyusun Strategi Digital Marketing untuk B2B

Apa Itu Referral dan Contohnya?

Referral adalah proses di mana seseorang merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain berdasarkan pengalaman positif yang telah dirasakan. Rekomendasi ini bisa dilakukan secara langsung, melalui media sosial, email, atau platform digital lainnya. 

Dalam dunia bisnis, referral sering kali menjadi alat pemasaran yang sangat kuat dan menguntungkan karena kepercayaan yang terbangun antara pelanggan dengan merek dapat membuat mereka merekomendasikan layanan dengan sukarela kepada kerabat atau kenalannya. 

Berbeda dengan iklan pemasaran yang sering dianggap subjektif, referral cenderung lebih organik dan objektif karena berdasarkan pengalaman nyata pelanggan. Hal ini pun membuat calon pelanggan lebih percaya dan cenderung melakukan pembelian seperti yang direkomendasikan kenalan.

Salah satu contoh program referral yang sukses di Indonesia adalah program dari  OVO yang merupakan salah satu dompet digital terbesar di Indonesia. Pengguna OVO dapat mengundang teman atau keluarga untuk mendaftar dan menggunakan layanan OVO. 

Setiap kali orang yang diundang melakukan transaksi, baik pengguna yang mengundang maupun yang diundang akan mendapatkan cashback atau bonus tertentu. Program ini berhasil menarik banyak pengguna baru sekaligus mempertahankan loyalitas pengguna yang sudah ada.

Dengan memberikan insentif yang menarik dalam referral, bisnis tidak hanya mendorong pelanggan untuk merekomendasikan layanan tetapi juga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan bisnis.

5 Manfaat Referral untuk Bisnis

Secara spesifik berikut ini beberapa manfaat yang akan didapatkan bisnis jika menggunakan program referral dengan tepat, yaitu: 

  1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Dibandingkan iklan dari perusahaan, calon pelanggan cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari teman, keluarga, atau kenalan karena itu program referral sangat penting dalam membantu membangun kredibilitas dan reputasi yang baik di mata calon pelanggan.
  2. Mengurangi Biaya Pemasaran: Biaya untuk membuat program referral marketing biasanya jauh  lebih hemat dibandingkan dengan metode pemasaran lain seperti iklan atau influencer. Hal ini karena pemasaran bergantung pada pelanggan yang sudah ada, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru cenderung lebih rendah.
  3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Pelanggan yang datang melalui referral biasanya cenderung lebih loyal dibandingkan pelanggan yang datang melalui channel marketing yang lain. Hal ini karena sejak awal mereka sudah memiliki ekspektasi positif berdasarkan rekomendasi yang diterima.
  4. Meningkatkan Brand Awareness: Setiap kali seseorang merekomendasikan suatu produk atau layanan, otomatis brand awareness juga ikut meningkat. Hal ini karena semakin banyak orang yang berbicara tentang produk tersebut, dengan begitu ini akan meningkatkan kemungkinan bisnis menjadi lebih dikenal oleh audiens yang lebih luas.
  5. Mendapatkan Konversi yang Lebih Tinggi: Calon pelanggan yang datang melalui referral biasanya memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Hal ini karena mereka biasanya sudah memiliki minat dan niat untuk membeli namun terhambat sampai mereka mendapatkan rekomendasi.

7 Cara dan Tips Membuat Program Referral yang Tepat

Untuk membuat program referral yang efektif, ada beberapa cara dan tips yang bisa kamu lakukan dan maksimalkan, yaitu:

 1. Tentukan Target yang Ingin Didapat

Sebelum memulai program referral, tentukan dengan jelas apa tujuan atau target utama yang ingin perusahaan dapatkan. Apakah untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru, meningkatkan penjualan, atau memperkuat hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan begitu kamu bisa menyesuaikan program agar disusun lebih tepat dan menguntungkan perusahaan.

 2. Pilih Reward yang Menarik

Reward atau insentif adalah bagian penting dalam program referral. Lakukan riset dan analisa lebih dulu apa reward yang menarik bagi pelanggan yang memberikan referral. Pastikan reward yang ditawarkan cukup menarik untuk mendorong partisipasi dari pelanggan lama. Misalnya, diskon produk, voucher belanja, atau akses eksklusif ke fitur tertentu.

 3. Sederhanakan Proses Referral

Proses referral harus mudah dipahami dan diikuti karena banyak pelanggan yang cenderung tidak menyukai proses referal yang rumit dan menyulitkan. Buatlah sistem atau program referral yang sederhana, misalnya seperti menyediakan tautan unik yang bisa langsung disalin dan dibagikan ke orang lain. Semakin mudah prosesnya, semakin besar kemungkinan pelanggan akan berpartisipasi.

 4. Promosikan Program Secara Efektif

Setelah program referral telah siap untuk digunakan pelanggan, lakukan promosi secara khusus di berbagai platform seperti email, media sosial, atau website. Tekankan benefit atau hadiah yang akan didapatkan sehingga informasi tentang program referral bisa menarik dan diikuti banyak pelanggan.

 5. Pantau dan Evaluasi Performa

Jangan lupa gunakan tools analitik untuk memantau performa program referral. Evaluasi data seperti jumlah referral yang masuk, tingkat konversi, dan tingkat ROI (Return on Investment). Informasi ini akan membantu mengetahui mana bagian yang perlu ditingkatkan sehingga bisa mengoptimalkan program referral dengan lebih baik lagi.

 6. Berikan Penghargaan kepada Referrer

Selain memberikan reward kepada pelanggan baru, jangan lupa untuk memberikan penghargaan kepada referrer. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus merekomendasikan produk atau layanan. Terus jaga dan bangun hubungan dengan pelanggan baru atau lama sehingga mereka merasa bahwa perusahaan peduli dengan kepuasan mereka.

7. Jaga Kualitas Produk atau Layanan

Terakhir, jangan lupa untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Referral hanya akan berhasil jika produk atau layanan memiliki kualitas yang baik. Pastikan produk atau layanan tetap mendapatkan respon yang positif agar mereka mau merekomendasikannya kepada orang lain.

Program referral menjadi salah strategi pemasaran yang cukup efektif untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis secara organik. Dengan memanfaatkan kekuatan rekomendasi dari pelanggan lama, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Namun ingat bahwa untuk membuat program referral yang sukses, diperlukan adanya perencanaan yang matang, reward yang menarik, dan promosi yang efektif.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!