Archive for June, 2025

Kenali Perbedaan Content Writing dan Copywriting dalam Digital Marketing

Di era yang serba digital ini, konten memegang peran penting yang tidak bisa terlepas dari setiap platform. Konten jadi salah satu daya tarik tersendiri yang membuat brand menjadi lebih dikenal banyak orang. Dalam pembuatannya, konten tidak terlepas dari praktik content writing dan copywriting. 

Content writing dan copywriting memang sama-sama berkaitan dengan pembuatan tulisan, namun kedua memiliki fungsi dan cara penyampaian yang berbeda. Dalam artikel ini kamu akan diajak untuk lebih mengenali apa saja perbedaan dari content writing dan copywriting agar kamu bisa memaksimalkan penggunaannya dalam membuat suatu konten.

Yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: SEO vs SEM, Mana yang Terbaik?

Definisi Content Writing 

Secara definisi, content writing berarti sebuah teknik menulis yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, atau hiburan kepada pembaca. Jenis tulisan ini biasanya tercantum dalam bentuk artikel blog, panduan dan konten media sosial yang informatif. 

Tujuan utama dari content writing adalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens melalui konten yang relevan dan berkualitas. Dalam penyusunannya, content writing memerlukan riset yang mendalam agar informasi yang diberikan terbukti akurat dan dapat dipercaya. 

Karena bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat, hasil penulis content writing seringkali disampaikan dalam bentuk yang panjang. Berbeda dengan copywriting yang seringkali justru lebih singkat dan pendek.

Definisi Copywriting 

Copywriting adalah salah satu teknik menulis yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya seperti mengunjungi website, mendaftar akun, memberikan email hingga membeli produk.

Copywriting biasanya banyak digunakan dalam iklan, landing page, email marketing, hingga caption di media sosial. Berbeda dari content writing yang harus lengkap dan informasi, copywriting justru harus singkat, padat, dan memiliki daya tarik yang kuat. 

Pada dasarnya, dalam menyusun copywriting yang baik seorang copywriter harus mampu bermain dan menggunakan kata-kata dengan tepat. Copywriter juga dituntut untuk lebih memahami sisi psikologi pelanggan agar mampu menciptakan tulisan yang menggugah emosi. 

Jika kata-kata yang digunakan pada content writing cenderung lebih ringkas dan formal, maka kata-kata yang digunakan dalam copywriting justru harus persuasif dan menarik agar audiens bisa tergerak untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Perbedaan Content Writing dan Copywriting

Pada penjelasan di atas, sudah disebutkan beberapa perbedaan mendasar dari copywriting dan content writing dari sisi definisi, bentuk serta penempatannya. Kali ini kamu juga perlu memahami lebih detail apa saja perbedan lain dari content writing dan copywriting.

Berdasarkan Fungsinya

Content Writing: fungsi utama content writing adalah memberikan nilai tambah atau kebermanfaatan kepada pembaca dengan menyajikan informasi yang lengkap dan relevan. Selain untuk mengedukasi, content writing juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan audiens terhadap suatu brand atau produk. 

Content writing dapat menjadi celah bagi brand untuk bisa mengembangkan otoritas dalam suatu bidang dengan menyediakan konten-konten yang berkualitas. Konten yang dibuat biasanya cenderung timeless sehingga bisa menarik lebih banyak pengunjung dalam jangka panjang. 

Copywriting: fungsi utama dari copywriting adalah mengajak audiens untuk mengambil tindakan sesuai dengan tujuan pemasaran. Kata-kata dalam copywriting harus mampu memberikan kesan urgensi dan menarik perhatian audiens dalam waktu singkat. 

Copywriting yang efektif dapat memberikan peningkatan penjualan yang signifikan dan membantu memperkuat identitas brand. Itulah mengapa copywriting hampir selalu digunakan dalam berbagai strategi pemasaran, mulai dari tagline kampanye, iklan hingga email marketing..

Berdasarkan Skill yang Dibutuhkan

Pada dasarnya baik copywriting maupun copywriter membutuhkan kemampuan menulis yang baik. Namun jika dilihat secara spesifik, terdapat beberapa skill yang berbeda yang harus dimiliki dalam menyusun content writing atau copywriting.

Berikut beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang content writing:

  1. Analytical Thinking: Memiliki kemampuan berpikir dan analisa yang baik agar mampu menyajikan informasi yang komprehensif dengan bahasa yang mudah dipahami.
  2. Research Skill: Memiliki kemampuan riset yang mumpuni untuk memeriksa keakuratan informasi dan data yang akan diolah ke dalam tulisan. 
  3. SEO Skill: Memiliki pemahaman tentang SEO, hal ini karena content writing biasanya banyak disajikan dalam platform blog/website sehingga perlunya kemampuan untuk memastikan konten yang dibuah bisa ditemukan oleh mesin pencari. 
  4. Creative Thinking: Mampu berpikir kreatif dalam mencari, menyusun dan menyampaikan informasi serta ide yang akan dikembangkan menjadi konten tulisan. 
  5. Proofread & Editing: Mampu melakukan proofread  dan menyunting tulisan dengan cepat dan teliti agar dapat menghasilkan konten yang berkualitas.

Sementara itu untuk menjadi seorang copywriter terdapat beberapa skill atau keterampilan yang harus dimiliki, yaitu:

  1. Creative Writing: Memiliki kemampuan menulis dengan gaya yang persuasif dan kreatif agar mampu menarik perhatian dalam waktu singkat. 
  2. Empathy Skill: Memiliki kemampuan untuk memahami emosi dan psikis orang lain agar dapat menciptakan teks yang berhasil mempengaruhi audiens. 
  3. Storytelling: Memiliki kemampuan storytelling yang kuat agar bisa membangun koneksi emosional yang tinggi dengan para pembaca. 
  4. Strategic Thinking: Memiliki pemikiran dan pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran agar dapat menyesuaikan tulisan dengan tujuan bisnis. 
  5. Experimental Skill: Memiliki kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai gaya bahasa dan teknik penulisan agar tulisan yang dihasilkan dapat menjelaskan hal yang kompleks dengan lebih sederhana.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa content writing lebih fokus pada penyajian informasi yang mendalam dan bermanfaat bagi pembaca, sedangkan copywriting lebih menekankan pada tulisan persuasif untuk mendorong tindakan tertentu. 

Meskipun berbeda, kedua jenis tulisan ini saling melengkapi dan sangat dibutuhkan dalam mengembangkan strategi pemasaran digital. Dengan memahami perbedaan keduanya, kini kamu bisa mulai menerapkannya dengan tepat sesuai kebutuhan bisnis.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

7 Formula Copywriting yang Bisa Kamu Terapkan Beserta Contohnya

Pada beberapa artikel sebelumnya telah membahas tentang copywriting, contoh dan juga formula AIDA dan AISAS. Nah jika kamu merasa dua formula tersebut belum sesuai dengan bisnis dan brandmu, kamu bisa menggunakan beberapa alternatif formula copywriting yang lain.

Perkembangan panduan copywriting sampai sekarang terus berkembang, jika AIDA dan AISAS belum efektif, kamu tidak perlu khawatir. Artikel kali ini akan membahas beberapa jenis formula copywriting yang juga banyak digunakan beserta contohnya. 

Yuk simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Baca Juga: 10 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis

Apa itu Copywriting? 

Sebelum membahas jenis-jenisnya, kamu perlu mengingat kembali definisi dari Copywriting. Copywriting adalah seni dan teknik menulis yang dirancang untuk mempromosikan atau menjual produk, layanan, atau ide. 

Tujuan utama copywriting adalah untuk mempengaruhi pembaca agar mengambil tindakan tertentu. Copywriting menjadi jembatan yang menghubungkan audiens dan brand/perusahaan. 

Jika copywriting disusun dengan tidak tepat, maka hal ini akan berdampak pada jumlah penjualan atau konversi yang didapatkan. Meskipun terlihat hanya terdiri dari serangkaian kata, copywriting sampai saat ini masih efektif untuk menarik konsumen mengenal dan menyadari kehadiran suatu brand.

Jenis Formula Copywriting dan Contohnya 

Pada dasarnya ada berbagai macam teknik dan cara untuk membuat dan menyusun copywriting yang benar. Berikut ini adalah beberapa formula copywriting beserta contohnya:

1.  Formula PPPP (Picture, Promise, Prove, Push) 

Formula 4P atau PPPP merupakan formula copywriting yang berfokus pada bukti nyata bahwa situasi yang dihadapi audiens bisa diselesaikan dengan layanan yang ditawarkan. Secara lebih rinci berikut penjelasan dari masing-masing elemen.

  • Picture : bagian yang menggambarkan situasi atau masalah yang dihadapi target audiens. Contohnya: “Ingin tidur nyenyak setiap malam tanpa gangguan?”
  • Promise : berikan janji atau solusi yang akan membuat mereka keluar dari kondisi tersebut. Contohnya: “Ganti bantalmu dengan bantal kesehatan kami dan rasakan kenyamanan tidur yang belum pernah dirasakan sebelumnya”
  • Prove : berikan bukti atau testimoni nyata yang mendukung janji tersebut. Contohnya: “9 dari 10 orang merasakan peningkatan kualitas tidur dalam seminggu”
  • Push : segera dorong mereka untuk mengambil tindakan untuk membeli barang atau tindakan lainnya yang diinginkan. Contohnya: “Pesan sekarang dan dapatkan diskon 20% terbatas untuk 50 orang pertama”

2.  Formula PAS (Problem, Agitation, Solution) 

Kedua, ada formula copywriting PAS yang merupakan formula copywriting yang berusaha meningkatkan urgensi dari masalah yang dihadapi. Formula ini terdiri dari 3 elemen, yaitu:

  • Problem: Identifikasi masalah yang dihadapi oleh audiens. Contohnya: “Apakah Anda sering merasa lelah dan tidak bersemangat di pagi hari?”
  • Agitation: Perbesar atau tekankan dampak negatif dari masalah tersebut. Contohnya: “Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Anda”
  • Solution: Tawarkan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Contohnya: “Cobalah suplemen energi kami yang terbukti meningkatkan vitalitas dalam hitungan hari”

3.  Formula BAB (Before, After, Bridge) 

Pernah melihat konten yang menunjukkan kondisi before after? Inilah salah satu bentuk dari formula copywriting BAB. Secara rinci berikut penjelasan dari formula ini:

  • Before: berikan gambaran tentang situasi sebelum menggunakan produk atau layanan. Contohnya: “Sudah pakai sunscreen tapi kulit makin kusam?”
  • After: berikan gambaran situasi setelah menggunakan produk atau layanan kamu. Contohnya: “Setelah pakai sunscreen ini, kulit jadi terlihat jauh lebih cerah dan halus”
  • Bridge: berikan penjelasan tentang bagaimana produk tersebut dapat membawa perubahan. Contohnya: “Dengan kandungan niacinamide dan vitamin C, sunscreen ini bekerja lebih maksimal melindungi sel kulit dari paparan sinar UV”

4.  Formula ACCA (Awareness, Comprehension, Conviction, Action) 

Keempat ada formula ACCA, formula ini menekankan pada storytelling yang mengajak audiens untuk lebih interaktif. Formula ini terdiri dari empat bagian yaitu: 

  • Awareness: Bangun kesadaran audiens akan suatu masalah atau kondisi. Contohnya: “Tahukah kamu bahwa 80% orang mengalami masalah pencernaan setelah makan berat?”
  • Comprehension: berikan penjelasan dan solusi untuk menghadapi kondisi tersebut. Contohnya: “Suplemen pencernaan ini telah dirancang khusus untuk membantu tubuh kamu dapat mencerna makanan dengan lebih baik”
  • Conviction: Yakinkan audiens bahwa solusi yang kamu tawarkan adalah solusi yang terbaik. Contohnya: “Dengan bahan alami dan tanpa efek samping, suplemen ini adalah solusi terbaik untuk masalah pencernaan yang kamu alami”
  • Action: ajak mereka untuk segera mengambil tindakan. Contohnya: “Pesan sekarang dan rasakan perbedaannya”

5.  Formula 4U (Useful, Urgent, Unique, Ultra-specific) 

Selanjutnya ada formula copywriting yang berfokus pada keunikan dari produk atau layanan yang kamu tawarkan. Sesuai namanya, formula ini terdiri dari 4U, yaitu:

  • Useful: Sampaikan pesan yang bermanfaat bagi audiens. Contohnya: “Dapatkan panduan lengkap meningkatkan penjualan online dalam 30 hari”
  • Urgent: Buat manfaat tersebut terasa mendesak dan perlu segera didapatkan. Contohnya: “Penawaran hanya berlaku hingga akhir bulan ini”
  • Unique: Yakinkan kembali audiens dengan memberikan penawaran yang lebih unik. Contohnya: “Panduan ini telah diikuti oleh lebih dari 1000 orang dan tidak diajarkan di tempat lain”
  • Ultra-specific: Buat layanan ditujukan lebih spesifik. Contohnya: “Panduan khusus untuk pemilik bisnis online dengan omset kurang dari 100 juta per bulan”

6.  Formula 4C (Clear, Concise, Compelling, Credible) 

Selain 4U, ada 4C yang merupakan jenis formula copywriting yang berfokus pada penyampaian pesan yang singkat dan menarik. Berikut penjelasan detailnya:

  • Clear: Buat pesan yang disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Contohnya: “Tingkatkan kecepatan website dalam 5 menit”
  • Concise: Buat pesan dengan singkat dan langsung menuju intinya. Contohnya: “Dengan plugin ini, kamu bisa meningkatkan kecepatan loading hingga 70%”
  • Compelling: Buat pesan menjadi lebih menarik dan persuasif. Contohnya: “Plugin ini sudah digunakan oleh lebih dari 10.000 website terkemuka”
  • Credible: Pastikan pesan tersebut telah terjamin dan dapat dipercaya. Contohnya: “Dapatkan garansi uang kembali jika hasil tidak memuaskan”

7.  Formula FAB (Features, Advantages, Benefits) 

Terakhir, ada formula copywriting FAB. Formula yang satu ini juga berfokus pada manfaat atau keunggulan yang akan didapatkan jika menggunakannya. Dengan penjelasan setiap bagiannya berikut ini: 

  • Features: bagian ini menjelaskan seperti apa fitur yang ada di produk atau layanan. Contohnya: “Smartphone X dilengkapi dengan kamera 108MP”
  • Advantages: bagikan penjelasan tentang keunggulan dari fitur tersebut. Contohnya: “Fitur ini dapat mengambil foto dengan kualitas seperti kamera profesional”
  • Benefits: jelaskan manfaat yang akan didapat jika menggunakan fitur tersebut. Contohnya: “Simpan dan abadikan momen berharga dengan hasil foto dari Smartphone X”

Cara Menentukan Formula Copywriting 

Setelah mengetahui beberapa jenis formula di atas, kamu mungkin masih bingunh dalam menentukan formula copywriting yang tepat untuk brand atau bisnismu. Nah dibawah ini ada beberapa faktor yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih formula copywriting, yaitu:

  1. Lihat Tujuan Pemasaran. Tentukan apa yang menjadi tujuan pemasaran dari penggunaan copywriting. Apakah bertujuan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan awareness, atau mendapatkan leads?
  2. Pahami Target Audiens. Banyak yang melupakan bahwa copywriting ditujukan untuk target audiens. Maka pahami dengan benar siapa target audiens dan cari tahu apa masalah atau kebutuhan mereka. Pilih formula yang paling sesuai dengan kondisi dan preferensi mereka.
  3. Perhatikan Produk atau Layanan: Sebelum memilih formula perhatikan jenis produk atau layanan yang akan kamu tawarkan. Tidak semua formula cocok untuk berbagai jenis produk. Cari formula yang paling sesuai dengan produk atau layanan yang ingin kamu berikan.
  4. Sesuaikan Media: Faktor yang juga harus kamu pertimbangkan adalah dimana penempatan copywriting tersebut. Sesuaikan bentuk tulisan dengan medianya, apakah itu untuk website, email, atau media sosial. Setiap media memiliki pendekatan yang berbeda-beda.
  5. Ikuti Tone dan Guideline Brand: Terakhir, pastikan kamu menulis copywriting dengan mengikuti tone dan gaya penulisan yang sesuai dengan brand. Perhatikan apakah brand kamu bergaya formal atau cenderung lebih santai.

Sekian beberapa penjelasan tentang jenis formula copywriting dan cara untuk memilih formula yang tepat. Perlu diketahui bahwa brand tidak harus selalu menggunakan formula yang sama. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Contoh-Contoh Copywriting dan Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan

Di era digital yang serba cepat ini, komunikasi yang efektif adalah kunci kesuksesan bisnis. Salah satu senjata ampuh yang memiliki peran besar dalam dunia pemasaran adalah copywriting.

Copywriting merupakan bagian penting dalam dunia pemasaran karena hampir setiap media membutuhkan tulisan atau teks yang menarik. Rangkaian kata-kata inilah yang pada akhirnya dapat menentukan seberapa besar brand mampu mempengaruhi target audiens.

Lantas bagaimana contoh copywriting itu? Apa ciri-ciri copywriting yang benar dan tepat? Bagaimana contoh studi kasus copywriting dari brand ternama? Yuk simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Baca Juga: Begini 9 Cara Menulis Konten yang Menarik dan Berkualitas

Ciri-Ciri Copywriting yang Benar

Sebagaimana dalam beberapa pembahasan sebelumnya, copywriting adalah seni menulis teks yang bertujuan untuk membuat audiens mau melakukan tindakan yang diinginkan. 

Inti dari copywriting adalah bagaimana membuat kata-kata yang powerfull sehingga mampu menyentuh emosi, menarik perhatian dan meyakinkan audiens untuk mengambil keputusan yang diharapkan.

Kamu mungkin pernah melihat dua brand yang saling bersaing, yang satu hanya menulis di “Minuman segar” sementara yang lain menulis “Rasakan kesegaran setiap tegukan, bikin harimu lebih semangat!”. Secara otomatis kamu pasti lebih memilih yang kedua, kan? Itulah kekuatan copywriting yang menarik!

Namun bukan berarti copywriting hanya sekedar penyusunan kata-kata, copywriting juga memerlukan kemampuan yang tinggi dalam kreativitas, memahami psikologi konsumen, dan strategi pemasaran yang matang. 

Berikut ini beberapa ciri-ciri bagaimana copywriting yang benar, yaitu:

  1. Jelas dan Singkat: Copywriting yang bagus adalah tulisan yang menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam sekali membaca. Jangan gunakan kalimat yang berbelit-belit karena hanya membuat audiens menjadi tidak tertarik dengan produkmu.
  2. Fokus pada Manfaat: Copywriting yang benar adalah tulisan yang mencantumkan manfaat dari membeli atau menggunakan produk dan layanan untuk menyelesaikan masalah audiens. Jadi jangan hanya menjelaskan isi atau fiturnya saja.
  3. Menarik Perhatian: Copywriting yang benar juga tercermin dari kata-kata yang digunakan dan seberapa jauh kata-kata tersebut mampu membangkitkan rasa ingin tahu orang yang membacanya.
  4. Memastikan Kredibilitas: Copywriting yang kuat biasanya menyertakan bukti atau testimoni yang mendukung klaim yang disampaikan. Hal ini guna memastikan bahwa kredibilitas brand terjamin dan tidak hanya omong kosong belaka. .
  5. Mencantumkan Call To Action: Ciri ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari copywriting yang benar. Copywriting harus memberikan ajakan yang jelas, seperti “Beli Sekarang,” “Daftar Gratis,” atau “Pelajari Lebih Lanjut”.

Contoh dan Studi Kasus Copywriting 

Untuk memahami bagaimana bentuk copywriting dengan lebih jelas, berikut ini beberapa contoh copywriting di beberapa media pemasaran:

  1. Iklan Digital

Contoh iklan Shopee: “Belanja hemat, gratis ongkir tiap hari! Klik sekarang sebelum kehabisan!”. Iklan ini langsung menarik perhatian dengan kata “hemat” dan “gratis ongkir”, yang menjadi daya tarik utama bagi para pelanggan online.

  1. Tagline Produk/Perusahaan

Contoh tagline Indomie: “Indomie, seleraku!”. Tagline ini singkat, mudah diingat, dan membangun hubungan emosional dengan pelanggan yang sudah familiar dengan rasanya.

  1. Email Marketing

Contoh email Tokopedia: 

Subject: “Diskon Spesial untuk Kamu, Cek Sekarang!” 

Isi Email: “Kami punya kejutan spesial! Diskon hingga 50% khusus untuk kamu pelanggan setia Tokopedia. Klik tombol di bawah untuk klaim voucher sebelum kehabisan!” 

Email ini memanfaatkan personalization (“untuk kamu”) dan urgensi (“sebelum kehabisan”) agar penerima segera bertindak melakukan pembelian di platform.

  1. Landing Page:

Contoh landing page Netflix: “Tonton film dan acara TV favoritmu. Gratis selama 30 hari!”. Copy ini dinilai efektif karena langsung menonjolkan manfaat utama dan menawarkan uji coba gratis untuk menarik pelanggan baru.

  1. Konten Media Sosial:

Contoh konten X Gojek: “Laper tengah malam? Tenang, GoFood siap antar kapan saja! Pesan sekarang biar gak kelaparan! Copy ini menggunakan gaya santai dan relatable yang cocok untuk audiens media sosial X. 

  1. Caption Media Sosial:

Contoh caption Janji Jiwa di Instagram: “Hari boleh sibuk, tapi jangan lupa ngopi dulu! Siapa yang butuh #MeTime bareng kopi favoritnya?” Copy ini menggunakan gaya santai dan interaktif untuk mengajak followers berkomentar dan berinteraksi.

  1. Website:

Contoh copy website Traveloka: “Pesan tiket pesawat, hotel, dan liburan dalam satu aplikasi. Mudah, cepat, dan terpercaya!”. Copy ini menyampaikan manfaat utama secara langsung dan singkat agar pengunjung segera mengunduh aplikasi.

Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa copywriting yang baik selalu menyesuaikan gaya dan pesan dengan media yang digunakan serta tipe pengguna dari masing-masing platform.

5 Kesalahan Umum dalam Copywriting 

Membuat copywriting yang efektif, tentu bukanlah hal yang mudah. Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum yang biasanya terjadi saat pembuatan copywriting:

1.  Kurang Memahami Target Audiens

Banyak bisnis dan brand yang terlalu berfokus pada penyusunan kata-kata untuk copywriting tanpa memperdulikan kondisi audiens. Padahal copywriting yang baik justru harus berdasarkan riset dan diolah dengan gaya yang diminati audiens. Cari tahu bagaimana demografi audiens, apa yang mereka butuhkan, dan apa yang mereka inginkan.

2.  Tidak Ada Nilai Unik dan Urgensi

Copywriting bukan hanya masalah penulisan saja, namun copywriting juga harus menunjukkan keunikan yang membuat produk atau layanan yang ditawarkan berbeda dari yang lain. Ciptakan juga urgensi mengapa audiens harus segera bertindak dan menggunakan layanan yang ditawarkan.

3.  Kurang Menjelaskan Manfaat Produk

Copywriting memang berusaha menampilkan produk atau layanan, namun jangan sampai kamu justru berfokus pada isi dan fiturnya saja. Melainkan jelaskan pula seberapa besar manfaat yang akan didapatkan audiens jika menggunakan produk tersebut.

4.  CTA yang Kurang Jelas

Kesalahan yang juga paling banyak dilakukan dalam menulis copywriting adalah menyertakan CTA atau call to action yang kurang jelas. Bahkan beberapa konten didapati menggunakan CTA yang berlebihan atau tidak menggunakan sama sekali. Maka pastikan kamu menggunakan setidaknya satu CTA yang jelas agar mudah diikuti audiens.

5.  Tidak Memeriksa dan Mengevaluasi

Terakhir, masih sering banyak didapati copywriting yang memiliki kesalahan penulisan. Artinya copywriting tersebut tidak melewati pemeriksaan atau pengeditan. 

Padahal bagian ini sangat penting sebelum memastikan bahwa copywriting yang akan disebarkan tidak ada kesalahan dan pesan tersampaikan dengan baik. Pastikan juga untuk melakukan evaluasi secara berkala untuk melihat seberapa efektif copywriting yang digunakan.

Demikianlah beberapa contoh copywriting, bagaimana ciri copywriting yang benar dan kesalahan umum dari pembuatan copywriting. Copywriting pada dasarnya merupakan seni tulis yang membutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam tentang audiens.

Setelah mengetahui penjelasan di atas, pastikan kamu menghindari kesalahan umum yang biasa terjadi agar kamu dapat menciptakan copywriting  yang efektif dan mampu mencapai tujuan pemasaran bisnismu. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referensi: 

AISAS Model: Definisi, Tahapan, Contoh dan Tips Menggunakannya

Dalam penyusunan copywriting ada banyak formula atau cara yang bisa diterapkan. Selain AIDA, ada satu model yang biasa digunakan untuk membuat copywriting menjadi lebih efektif, yaitu model AISAS.

AISAS pertama kali dikembangkan oleh perusahaan periklanan asal Jepang yaitu Dentsu Inc. guna memahami perilaku audiens di era digital. Seiring berjalannya waktu, model ini terus dikembangkan hingga menjadi salah satu formula copywriting yang banyak digunakan.

Jika kamu belum mengetahui apa itu AISAS model, tidak perlu khawatir. Artikel berikut ini akan membantu kamu untuk memahami lebih lanjut apa itu AISAS, apa saja tahapan dan bagaimana tips menerapkannya. Yuk simak lebih lanjut.

Pengertian AISAS Model

AISAS merupakan singkatan dari Attention, Interest, Search, Action dan Share. Seperti yang disebutkan sebelumnya, model pemasaran yang satu ini bertujuan agar brand dapat lebih memahami perilaku audiens di era digital. 

Model ini merupakan pengembangan dari model pemasaran tradisional dan juga pengembangan lanjutan dari formula AIDA. Dimana model ini menghilangkan aspek Desire pada AIDA dan menambah dua aspek lain yaitu Research dan Share.

Bagian Share menjadi pembeda utama AISAS dibandingkan dengan model pemasaran lainnya. Hal ini karena pelanggan cenderung lebih mempercayai rekomendasi dari pengguna lain dibandingkan iklan langsung dari brand.

Model AISAS memberikan pendekatan dan hasil yang lebih relevan di era digital dengan mempertimbangkan kebiasaan pelanggan saat ini yang cenderung akan mencari informasi sebelum membeli produk dan berbagi pengalaman setelah menggunakannya.

Tidak heran jika model ini dianggap ampuh dan efektif dalam meningkatkan kinerja pemasaran digital. AISAS juga memiliki beberapa manfaat lainnya seperti: meningkatkan awareness, membangun minat audiens dan mendukung promosi yang menarik.

Baca Juga: 10 Cara Mengelola Budget Ads agar Tepat Sasaran

Tahapan AISAS dan Contohnya

Setiap tahap dalam model AISAS memiliki peran penting dalam mendorong audiens agar mau menggunakan produk yang ditawarkan. Berikut penjelasan lebih detail beserta contohnya:

  1. Attention (Perhatian)

Pada tahap pertama ini, fokuslah untuk membuat audiens menyadari kehadiran brand dengan membuat konten promosi atau iklan yang menarik perhatian mereka. Contohnya: “Bisnis stuck di tempat? Saatnya maksimalkan profit di era digital!”.

  1. Interest (Minat)

Tahap ini pelanggan sudah menunjukkan perhatian, maka segera buat dan tarik pelanggan untuk mengetahui lebih lanjut. Contoh: “Croloze bantu bisnismu naik level dengan strategi digital yang tepat! Dari branding, SEO, hingga social media management”

  1. Search (Pencarian)

Pada tahap ini dukung pelanggan untuk mencari informasi tambahan sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan layanan. Contoh: “Mau tahu gimana Croloze bisa bikin bisnismu makin dikenal? Cek layanan lengkapnya di website kami!”

  1. Action (Tindakan)

Tahap ini dorong pelanggan agar akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau layanan setelah diyakinkan dengan informasi yang diperoleh. Contoh: “Saatnya take action! Hubungi kami sekarang dan mulai transformasi digitalmu bersama Croloze.”

  1. Share (Berbagi)

Tahap terakhir, berikan ruang untuk pelanggan dalam membagikan pengalaman mereka melalui media sosial atau platform lain. Contoh: “Sudah bekerja sama dengan Crozole? Bagikan pengalaman suksesmu di media sosial dan tag akun resmi kami!”.

Perbedaan AISAS Model dengan AIDA

Karena AISAS merupakan pengembangan dari AIDA. AISAS seringkali dibandingkan dengan AIDA. Berikut ini tabel yang akan merangkum perbedaan dari AISAS dan AIDA.

AspekAISASAIDA
FokusDigital, interaksi aktif konsumenPemasaran tradisional, komunikasi satu arah
TahapanAttention, Interest, Search, Action, ShareAttention, Interest, Desire, Action
Peran KonsumenAktif mencari informasi dan berbagi pengalamanPasif menerima informasi dan bertindak
Sumber InformasiRiset online, review, media sosialIklan, promosi langsung
Efek Pasca-PembelianPelanggan berbagi pengalaman dan mempengaruhi calon pembeli lainFokus pada pembelian tanpa mempertimbangkan berbagi informasi

Singkatnya, AISAS lebih sesuai untuk pemasaran digital yang berbasis pada interaksi dan rekomendasi dari pengguna. Sedang AIDA lebih cocok untuk pemasaran konvensional dimana komunikasi terjadi satu arah dari brand ke konsumen.

Tips Menggunakan AISAS

Agar model AISAS dapat diterapkan dengan efektif, berikut beberapa tips yang bisa terapkan:

  1. Gunakan Konten yang  Menarik Perhatian

Agar model ini bisa memberikan hasil yang maksimal, manfaatkan konten-konten di media sosial dengan maksimal untuk menarik perhatian pelanggan. Gunakan visual dan audio yang menarik dan sampaikan pesan yang jelas. Susun copywriting dan storytelling yang membangun emosi dan meningkatkan daya tarik pelanggan.

  1. Berikan Edukasi dan Informasi Relevan

Selain membuat konten yang interaktif, buatlah konten edukasi yang informatif seperti artikel, infografis, atau video edukasi untuk menjelaskan topik yang berkaitan dengan layanan. Jika perlu kamu bisa manfaatkan penggunaan email marketing atau webinar untuk menjelaskan lebih dalam tentang brand dan layanan.

  1. Optimalkan SEO dan Media Sosial

Agar model pemasaran ini bisa lebih maksimal, kamu bisa mulai meningkatkan performa SEO dengan praktik-praktik optimasi website agar layanan dapat mudah ditemukan di mesin pencari. Berikan informasi lengkap di situs web, marketplace, dan media sosial agar konsumen tidak kesulitan mendapatkan data yang dibutuhkan.

  1. Optimalkan Proses Pembelian

Jangan bertele-tele dalam membuat memproses pesanan pelanggan. Pastikan kamu menggunakan website atau platform e-commerce yang mudah digunakan dan memiliki proses checkout yang sederhana. Jika perlu berikan promo, diskon, atau benefit tambahan seperti gratis ongkir agar  mendorong konversi yang lebih banyak lagi.

  1. Ajak Pelanggan Membagikan Pengalaman Positif

Terakhir, kamu bisa mendorong dan mengajak konsumen untuk membahas ulasan positif tentang layanan melalui program insentif seperti diskon atau hadiah. Sebarkan testimoni terbaik di media sosial dan bangun komunitas pelanggan agar pengalaman positif yang didapatkan bisa mendorong peningkatan pembelian..

Itulah serangkaian pembahasan mengenai apa itu AISAS dan bagaimana penerapannya dalam mengembangkan promosi dan pemasaran digital. Model ini bisa jadi salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran atau copywriting yang lebih baik. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referensi: 

Formula AIDA dalam Copywriting dan Cara Menerapkannya

Setelah mengetahui tentang apa itu copywriting, jenis dan contohnya, kini saatnya kamu mengenal lebih dalam salah satu formula copywriting yang paling banyak diterapkan oleh banyak perusahaan. Formula copywriting tersebut adalah AIDA.

AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire dan Action. Formula ini menjadi salah satu pedoman dalam membuat copywriting yang baik. Sebelum mengetahui formula copywriting yang lain, kamu bisa mengenal dan mengaplikasikan formula AIDA terlebih dahulu.

Yuk simak pembahasan tengah formula AIDA, cara menerapkannya, contoh serta kelebihan dan kekurangannya dalam artikel ini.

Pengertian AIDA

Seperti yang disebutkan di atas, AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire dan Action yang merupakan salah satu formula copywriting yang banyak digunakan. AIDA bisa digunakan untuk menarik perhatian calon pelanggan dan mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan tertentu. Secara lebih rinci berikut penjelasan dari formula AIDA:

  1. Attention (Perhatian): Bagian awal tulisan yang harus bisa menarik perhatian audiens yang didukung dengan visual yang meningkatkan rasa ingin tahu audiens sehingga ingin melihatnya sampai selesai.
  2. Interest (Minat): Bagian tulisan yang bertujuan untuk meningkatkan minat audiens dengan menyajikan informasi yang relevan dan menarik. Berikan detail yang lebih jelas dari bagian attention yang sudah kamu sebut sebelumnya.
  3. Desire (Keinginan): Tingkat keinginan audiens untuk menggunakan produk dengan menunjukkan manfaat atau keunggulan produk yang dapat memenuhi kebutuhan audiens.
  4. Action (Tindakan): Dorong audiens untuk mengambil tindakan tertentu, seperti membeli produk, mengisi form, mendaftarkan akun, atau menghubungi kontak.

AIDA dirancang untuk memberikan wawasan atau informasi kepada target audiens agar mereka bisa mempertimbangkan suatu tindakan yang berpeluang untuk menghasilkan penjualan. 

AIDA sering digunakan dalam berbagai strategi pemasaran, seperti iklan, SEO copywriting, dan kampanye digital. Konsepnya yang mudah dimengerti membuat siapapun dapat dengan mudah merancang tulisan yang efektif dan menarik untuk audiens.

Baca Juga: Data Driven: Arti, Contoh dan Manfaatnya

Cara Menerapkan Formula AIDA

Formula AIDA dapat diterapkan dalam berbagai aspek pemasaran. Berikut ini beberapa cara menerapkan AIDA di beberapa media, yaitu:

1. Iklan Digital

Dalam iklan digital, formula AIDA dapat digunakan untuk membuat kampanye yang informatif, menarik dan persuasif. Iklan bisa diawali dengan menggunakan gambar, teks atau video yang mencolok dan menarik perhatian audiens, menampilkan informasi tentang produk, memberikan tawaran menarik dan kemudian menyertakan CTA (Call to Action) yang jelas.

2. Website dan Landing Page

Website dan landing page juga biasanya menerapkan AIDA pada beberapa bagian website untuk dapat membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan tingkat konversi. Contohnya dengan menggunakan headline yang menarik, menyediakan deskripsi produk yang jelas, menampilkan ulasan pelanggan serta menyediakan formulir pendaftaran atau tombol CTA.

3. Email Marketing

Strategi email marketing yang efektif sering kali juga mengikuti pola AIDA. Penerapan AIDA bisa dimulai dengan menggunakan subjek email yang menarik, menampilkan isi email yang informatif, menawarkan promo eksklusif dan menyertakan link CTA.

4. Media Sosial

Pada konten media sosial, formula AIDA dapat digunakan untuk meningkatkan engagement dan interaksi dengan audiens. Caranya dengan menggunakan teks,  gambar atau video yang menarik perhatian, membuat caption yang relevan dengan target pasar, menampilkan feedback atau testimoni produk serta memberikan ajakan untuk melakukan suatu tindakan.

Contoh dan Studi Kasus Penerapan AIDA

Untuk memudahkan kamu dalam memahami penggunaan AIDA, berikut contoh copywriting dari bentuk iklan digital dan studi kasus iklan Indomie:

Iklan Digital

Dalam pembuatan copywriting untuk iklan digital baik di Google Ads atau Meta Ads berikut contoh yang bisa kamu ikut:

  1. Attention: Mulai dengan menarik perhatian audiens dengan cara menawarkan suatu hal. Contohnya: “Dapatkan Kulit Sehat dalam 7 Hari Tanpa Efek Samping!”
  2. Interest: Buat audiens semakin berminat dengan menyebutkan keunggulan produk. Misalnya: “Diformulasikan dengan bahan-bahan organik yang terbukti efektif untuk semua jenis kulit.”
  3. Desire: Bangkitkan keinginan audiens untuk menggunakan layanan dengan memberikan bukti yang kuat. Misalnya: “97% pelanggan telah merasakan perubahan positif setelah satu minggu pemakaian.”
  4. Action: Segera arahkan audiens untuk melakukan suatu tindakan dan berikan penekanan agar mereka melakukannya secepat mungkin. Contohnya: “Pesan sekarang dan dapatkan diskon 30%!”

Iklan Indomie

Untuk pembuatan iklan tv, berikut contoh studi kasus dari brand Indomie, yaitu:

  1. Attention: Iklan menampilkan adegan-adegan yang menggugah selera, seperti mie yang mengepul, taburan bumbu yang lezat, atau bagian orang-orang yang menikmatinya dengan lahap. Visual dan suara yang menarik ini bertujuan untuk menarik perhatian penonton dari awal iklan.
  2. Interest: Iklan kemudian berfokus pada keunggulan atau manfaat produk, seperti rasa yang enak, pembuatan yang praktis, dan harga yang terjangkau. Mereka juga menampilkan testimoni dari orang-orang yang menyukai Indomie.
  3. Desire: Iklan seringkali menampilkan gaya hidup yang bahagia dan sukses yang dikaitkan dengan konsumsi Indomie. Hal ini dapat menyebarkan pesan dan membuat penonton ingin merasakan pengalaman yang sama.
  4. Action: Iklan biasanya diakhiri dengan ajakan untuk membeli Indomie, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, dengan menampilkan slogan atau informasi tempat pembelian.

Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Manfaat dan Strateginya

Kelebihan & Kekurangan AIDA

Sebagai salah satu jenis formula copywriting, AIDA tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dari penggunaan AIDA:

  1. Struktur yang jelas: AIDA memberikan panduan dan struktur yang sistematis dalam menyusun strategi copywriting yang lebih efektif. Mulai dari attention sampai action banyak orang yang bisa mengikuti cara ini dengan mudah.
  2. Fleksibel: Formula AIDA bersifat lebih fleksibel karena dapat diterapkan dalam berbagai media pemasaran, baik digital maupun konvensional dan dapat digunakan di berbagai industri yang berbeda.
  3. Fokus pada audiens: Unsur-unsur AIDA cenderung lebih fokus pada pada kondisi audiens untuk memastikan pesan dapat disampaikan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Selain dari beberapa kelebihan di atas, AIDA juga masih memiliki kekurangan dalam penerapannya. Berikut ini kekurangan dari menggunakan formula AIDA: 

  1. Kurang memperhatikan aspek emosional pelanggan: AIDA dinilai kurang melibatkan aspek emosional pelanggan dalam proses pengambilan keputusan. Padahal, keputusan pembelian seringkali dipengaruhi oleh faktor emosi dan psikologis pelanggan.
  2. Tidak memperhitungkan loyalitas pelanggan: Model AIDA pada dasarnya lebih berfokus pada akuisisi pelanggan baru daripada mempertahankan pelanggan lama, sehingga tingkat repeat order atau loyalitas pelanggan menjadi lebih menurun. 
  3. Kurang efektif untuk keputusan pembelian: AIDA memang cukup efektif digunakan untuk iklan produk-produk tertentu, namun tidak untuk produk dengan harga tinggi. Produk seperti ini biasanya membutuhkan pertimbangan yang matang sehingga formula AIDA tidak cukup untuk membujuk pelanggan.

Sekian pembahasan mengenai apa itu formula AIDA, bagaimana contoh dan penerapannya serta apa saja kelebihan dan kekurangannya. Selain AIDA ada banyak lagi jenis formula copywriting yang bisa kamu gunakan. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Pengertian Brand Engagement, Contoh dan Strategi Membangunnya

Pernahkah kamu melihat hubungan sebuah brand dengan pelanggan yang begitu kuat? Brand-brand tersebut biasanya berasal dari brand-brand besar yang telah dikenal dan digunakan oleh banyak orang. Guna mempertahankan eksistensinya mereka terus meningkatkan strategi marketing mereka dengan meningkatkan brand engagement.

Dalam dunia digital marketing, brand engagement adalah bagian yang tidak bisa diabaikan. Brand engagement menjadi kunci untuk membangun hubungan yang berkesinambungan antara brand dengan pelanggan. 

Tapi, apa sebenarnya brand engagement itu? Agar kamu bisa memahami lebih lanjut apa itu brand engagement, yuk kita simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 9 Cara Meningkatkan Engagement Media Sosial

Pengertian Brand Engagement

Brand engagement adalah sebuah istilah yang menggambarkan seberapa jauh keterkaitan hubungan antara suatu brand atau merek dengan pelanggannya. Brand engagement yang tinggi melibatkan keterikatan emosional yang tercermin dari interaksi pelanggan dengan brand tersebut. 

Brand engagement berbeda dari brand awareness, karena brand engagement tidak hanya berkaitan dengan seberapa kenal seseorang terhadap brand, tapi berkaitan bagaimana pelanggan merasa terhubung dan setia pada merek tersebut. 

Di era digital, keterlibatan ini dapat dilihat dari interaksi komentar di media sosial, brand mention, jumlah partisipasi kegiatan, hingga rekomendasi pelanggan. Brand engagement yang baik adalah salah satu tujuan besar yang ingin dicapai oleh setiap bisnis dan perusahaan karena dapat meningkatkan loyalitas, memperkuat citra merek, dan mendorong pertumbuhan bisnis. 

Semakin tinggi tingkat engagement, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk tetap setia dan bahkan mengundang calon pelanggan baru untuk menggunakan produk/layanan tersebut. Brand engagement tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi membutuhkan konsistensi untuk terus berinteraksi dengan audiens yang kamu miliki.

Contoh dan Studi Kasus Brand Engagement

Untuk melihat contoh dan studi kasus brand dengan engagement yang bagus, berikut beberapa contohnya:

  1. Gojek

Sebagai salah satu startup transportasi terbesar di Indonesia, Gojek berhasil membangun brand engagement yang baik di tengah masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang bahkan menyebut apapun brand ojek online sebagai Gojek.   

Hal ini juga didukung dengan upaya kampanye iklan dan konten kreatif Gojek yang selalu relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Salah satu kampanye yang paling terkenal adalah #PastiAdaJalan, yang menekankan kesan bahwa Gojek selalu hadir untuk membantu menyelesaikan masalah penggunanya.

Gojek juga terkenal sangat aktif di media sosial, mereka tidak hanya memberikan informasi tentang layanan dan promo terbaru, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pengguna. Gojek dengan cepat memberikan respons yang ramah terhadap komentar atau pertanyaan dari pelanggan.

  1. Tokopedia

Tokopedia, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yang kini telah bergabung dengan Gojek terkenal dengan kampanye kreatifnya yang selalu berhasil menarik perhatian publik. Salah satu kampanye yang paling terkenal adalah #MulaiAjaDulu. 

Kampanye ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk memulai bisnis atau mencoba hal baru, tetapi juga menciptakan engagement yang tinggi melalui konten iklan dan media sosial yang relevan. 

Hasilnya, #MulaiAjaDulu menjadi viral dan banyak digunakan pengguna baik dalam keseharian maupun dalam bermedia sosial untuk membagikan cerita mereka tentang bagaimana mereka “memulai” sesuatu. 

  1. Teh Botol Sosro

Apapun Makannya, Minumnya Teh Botol Sosro, kamu mungkin tidak asing lagi dengan slogan legenda yang satu ini. Ya, slogan tersebut berasal dari brand Teh Botol Sosro yang merupakan merek minuman teh yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia.

Slogan ini tidak hanya mudah diingat, tetapi juga berhasil menciptakan kesan positif yang berkelanjutan di masyarakat. Slogan ini bahkan banyak digunakan dan dimodifikasi untuk berbagai macam tujuan. 

Hal ini membuktikan bahwa slogan tersebut sangat membekas bagi masyarakat sehingga menunjukkan keberhasilan Teh Botol Sosro dalam mempertahankan engagement yang tinggi dan tetap relevan di pasaran.

6 Strategi Membangun Brand Engagement

Seperti yang disebutkan sebelumnya, membangun brand engagement yang baik tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan memerlukan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk membangun brand engagement bisnis:

Mengenali Audiens Lebih Dalam

Langkah yang paling awal dalam membangun brand engagement adalah memahami siapa audiens dari bisnismu. Lakukan riset untuk mengetahui bagaimana demografi, preferensi, kebiasaan, sampai kebutuhan audiens. 

Audiens memiliki peran penting sebagai target utama yang akan membantu brand kamu bisa dikenal dan diramaikan oleh lebih banyak orang. Dengan memahami audiens, kamu juga dapat menciptakan konten dan kampanye yang lebih relevan dan menarik.

Buat Konten yang Menarik  

Dari studi kasus di atas, terbukti bahwa konten dan copy yang digunakan menjadi kunci penting untuk menarik perhatian audiens. Buatlah konten yang dapat membuat audiens atau siapa pun merasa penasaran untuk mengetahui maksudnya. 

Pikirkan copy yang tepat agar konten atau pesan kampanye yang ingin disampaikan bisa tepat mengenai kebiasaan atau kondisi audiens. Pertimbangkan pembuatan konten yang menghibur sekaligus  inspiratif karena cenderung lebih banyak menarik perhatian audiens.

Maksimalkan Penggunaan Media Sosial  

Sudah melihat bagaimana keaktifan brand-brand besar di media sosial? Hal ini jadi salah satu cara atau strategi yang paling mudah dilakukan dan ditiru oleh siapapun. Media sosial menjadi platform yang sangat efektif untuk membangun brand engagement. 

Maka dari itu maksimalkan penggunaan media sosial terutama Instagram, Facebook dan TikTok untuk berinteraksi dengan audiens. Kamu bisa merespon komentar, menjawab pertanyaan, membuat konten yang interaktif atau bahkan meramaikan konten yang sedang ramai dibicarakan.

Buat Kampanye yang Interaktif  

Contoh studi kasus di atas juga menggunakan kampanye-kampanye digital yang interaktif dengan hashtag yang menarik. Maka kamu bisa ikut serta membuat kampanye yang interaktif agar meningkatkan engagement secara signifikan. 

Pastikan kamu menyusun strategi, planning dan tujuan yang tepat sebelum kampanye berlangsung agar kampanye tidak berakhir dengan sia-sia. Kamu juga bisa meramaikan kampanye dengan menambahkan beberapa kegiatan pendukung seperti kontes, giveaway, atau webinar agar mendorong audiens untuk lebih aktif.

Berikan Reward dan Insentif  

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan brand engagement adalah dengan memberikan reward atau kepada para pelanggan setia. Pelanggan lama akan merasa sangat dihargai jika suatu bisnis bisa memberikan apresiasi bagi mereka karena telah menggunakan layanan untuk waktu yang lama. 

Tidak heran kini sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan program loyalitas pelanggan seperti poin, diskon, atau hadiah eksklusif agar dapat membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih terikat dengan brand tersebut.

Pantau dan Evaluasi  

Terakhir, untuk memastikan bahwa upaya peningkatan brand engagement dapat berhasil dilakukan adalah dengan melakukan monitoring dan mengevaluasi strategi yang dijalankan. Pantau dan lihat seberapa jauh hasil yang sudah didapatkan dengan hasil yang ditargetkan. 

Kamu bisa menggunakan alat analitik untuk mengukur tingkat engagement dan melihat indikator lain yang sekiranya perlu ditingkatkan. Dengan begitu, kamu bisa dapat terus mengoptimalkan strategi brand engagement agar lebih baik dari sebelumnya.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referensi:

Apa itu Copywriting? Kenali Definisi, Manfaat dan Contohnya

Pernah dengar tentang campaign copy yang digunakan iPhone 15 beberapa tahun lalu? Dalam bannernya, copy yang digunakan cukup sederhana yaitu “Kuning. Keren” dan sukses menjadi perbincangan banyak orang. Inilah bukti pentingnya copywriting. 

Copywriting merupakan alat yang paling penting digunakan untuk sebuah brand agar bisa menarik perhatian banyak audiens. Sebelum kamu bisa menyusun copywriting yang tepat untuk brandmu, sebaiknya kamu simak lebih dulu penjelasannya berarti ini.

Definisi Copywriting

Copywriting adalah salah satu teknik menulis dalam pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi, membujuk, dan mengarahkan audiens agar melakukan tindakan tertentu. 

Ajakan untuk melakukan sesuatu beragam mulai dari ajakan untuk membeli produk, mendaftar layanan, mengklik tautan, atau sekadar mengikuti akun media sosia. 

Saat ini, copywriting banyak digunakan dalam berbagai bidang pemasaran baik digital maupun konvensional, seperti dalam iklan, email marketing, media sosial, dan situs web. Bahkan terdapat copywriting khusus dalam SEO yang disebut dengan SEO Copywriting 

Copywriting biasanya dikerjakan oleh copywriter, copywriter yang baik harus memiliki pemahaman mendalam tentang target audiens dan mampu menghasilkan teks yang informatif sekaligus persuasif. 

Copywriting menjadi elemen penting yang berperan besar dalam membangun branding yang kuat. Maka dari itu tidak heran jika bisnis yang ingin berkembang di era digital harus memahami dan menguasai teknik copywriting dengan maksimal.

Baca Juga: Revamp Website, Manfaat dan Langkah Optimasinya

4 Manfaat Copywriting

Copywriting yang tepat memiliki berbagai manfaat untuk mendukung kemajuan bisnis dan pemasaran. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari copywriting:

  1. Meningkatkan Penjualan 

Copywriting bertujuan untuk mempengaruhi audiens agar melakukan sesuatu, terutama mendorong mereka melakukan pembelian. Jika copywriting yang digunakan tepat maka akan ada banyak audiens yang membeli produk sehingga meningkatkan penjualan dan pendapatan bisnis secara keseluruhan.

  1. Membangun Brand Awareness

Copywriting juga dapat bermanfaat dalam membangun brand awareness. Copywriting biasanya dikemas dengan gaya khas yang identik dari setiap brand sehingga menjadi langkah awal dalam membentuk image bisnis yang lebih baik di hadapan audiens. Dengan begitu brand menjadi semakin lebih banyak dikenali dan disadari oleh lebih banyak orang.

  1. Meningkatkan Engagement

Selain dapat meningkatkan penjualan, copywriting yang menarik akan membuat audiens tertarik dan mau untuk terlibat lebih dalam dengan konten tersebut. Hal ini terbukti dari banyak konten-konten yang viral biasanya menggunakan copywriting yang bagus dan menarik sehingga mengundang banyak rasa penasaran bagi siapapun yang melihat atau membacanya. 

  1. Mengoptimalkan Digital Marketing

Copywriting menjadi salah satu bagian dalam strategi pemasaran digital yang memiliki peranan penting. Hal ini karena banyak channel digital yang membutuhkan copywriting agar memiliki performa yang baik. Misalnya dalam SEO, media sosial, email marketing, dan kampanye iklan, semuanya perlu menggunakan copywriting yang tepat jika menginginkan hasil yang lebih optimal. 

Baca Juga: Apa itu YMYL dan Hubungannya dengan Praktik SEO

6 Jenis Copywriting dan Contohnya

Terdapat berbagai jenis copywriting sesuai dengan tujuan pemasaran dan media yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis copywriting yang umumnya digunakan:

Direct Response Copywriting

Jenis copywriting yang satu ini bertujuan untuk mendorong audiens agar segera melakukan tindakan, secara langsung seperti membeli produk atau mendaftar layanan. Copywriting yang satu ini biasanya ditempatkan di media seperti iklan atau banner e-commerce. Contohnya seperti: “Beli sekarang dan dapatkan diskon 50%! Penawaran terbatas hanya hari ini.”

Brand Copywriting

Jenis copywriting yang kedua adalah brand copywriting yang berfokus pada bagaimana menciptakan identitas dan citra brand yang baik melalui storytelling yang kuat. Copywriting yang satu ini banyak digunakan dalam slogan dan tagline produk atau perusahaan yang terbukti ampuh menjadi ciri khas yang melekat dengan brand tersebut. Contohnya: “Astra: Bersama Membangun Negeri.”

Social Media Copywriting

Jenis copywriting ketiga merupakan jenis copywriting yang terdapat pada konten yang ada di social media. Copywriting dalam social media berbeda-beda karena menyesuaikan dengan jenis platform yang digunakan seperti Instagram, Facebook, TikTok dan X. 

Salah satu contohnya dalam caption @GojekIndonesia di Instagram yaitu:  “Stop ✋🏻 daripada cuma liatin story temen yang pada liburan, mending jalan-jalan pake GoCar gaes. Sejauh manapun tempat viral yang pengen kamu cobain, pake kode promo GOCARAJA pasti dapet diskon #PakeGojekPalingHemat”

Technical Copywriting

Copywriting tidak hanya terbatas pada industri kreatif saja, pada perusahaan IT, copywriting juga diperlukan. Inilah yang disebut dengan technical copywriting yang biasa digunakan dalam dokumentasi industri yang lebih teknis, seperti teknologi atau media, untuk menyampaikan informasi secara jelas dan akurat. Contohnya seperti “Panduan Penggunaan Aplikasi XYZ Versi 2.0”.

Email Copywriting

Sebagai salah satu channel digital marketing, email juga memerlukan copywriting dalam menyampaikan pesan informasi yang ingin disampaikan. Jenis copywriting ini bertujuan untuk menarik perhatian penerima email agar membuka pesan dan meningkatkan tingkat konversi. Contohnya yaitu: “Hai [Nama], ada kejutan spesial untukmu! Buka email ini untuk melihat diskon eksklusif khusus untukmu”

SEO Copywriting

Terakhir, ada jenis copywriting yang bertujuan untuk mengoptimalkan teks agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google, dengan menggunakan kata kunci yang relevan. SEO Copywriting biasanya ditempatkan di beberapa bagian web mulai dari home page, artikel hingga konfirmasi pembayaran. Contohnya yaitu: “10 Model Baju Lebaran Wanita Terbaru Tahun 2025”

Agar copywriting lebih efektif untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari, berikut beberapa langkah strategi yang bisa kamu terapkan, yaitu:

  1. Lakukan keyword research dan gunakan kata kunci yang relevan
  2. Buat konten yang berkualitas dan relevan
  3. Gunakan heading dan subheading yang tepat
  4. Gunakan meta deskripsi dan URL yang mengandung kata kunci.
  5. Tambahkan tautan internal dan eksternal
  6. Gunakan gambar dengan alt text 

Sekian pembahasan mengenai apa itu copywriting, manfaat, jenis dan contohnya serta strategi penerapannya. Bagaimana, sudah tahu ingin membuat copywriting seperti apa untuk brandmu?

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Mengenal Apa itu Engagement, Dampak dan Cara Meningkatkannya

Dalam pemasaran digital, channel yang digunakan biasanya diukur menggunakan metrik-metrik tertentu untuk melihat seberapa berhasil penerapannya. Mulai dari social media, website hingga email marketing akan selalu dilihat seberapa besar engagement yang didapatkan.

Lantas memang apa yang dimaksud dengan engagement? Apakah benar engagement menjadi sebuah penentu keberhasilan konten dan pemasaran digital?  Nah untuk mengetahuinya lebih lanjut, yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing dengan Budget Terbatas

Pengertian Engagement 

Secara bahasa, engagement berarti keterlibatan atau keterikatan. Dalam digital marketing, engagement mengacu pada serangkaian interaksi yang terjadi antara brand dan audiens di suatu platform digital. 

Interaksi ini bisa berupa like, komentar, share, klik, dan berbagai interaksi lainnya yang menunjukkan bahwa audiens terlibat aktif dengan suatu konten. Semakin tinggi tingkat engagement, semakin besar peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.

Engagement adalah inti interaksi antara suatu brand dengan audiens di dunia digital yang mencerminkan seberapa besar audiens peduli dan tertarik dengan konten atau pesan yang ingin disampaikan.

Itulah mengapa hampir semua platform atau channel digital menyediakan bagian khusus yang menampilkan serangkaian kinerja konten yang berisi tentang metrik-metrik engagement.

Engagement tidak hanya terlihat dari jumlah like, views, komentar atau share saja, metriknya berbeda-beda di setiap platformnya. Misalnya untuk website atau blog salah satu metrik engagement yang digunakan adalah jumlah klik, trafik dan bounce rate. 

5 Dampak Engagement Terhadap Bisnis

Engagement bukan sekedar angka untuk melihat efektivitas suatu konten, namun juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bisnis. Berikut ini beberapa dampak engagement terhadap keberlangsungan suatu bisnis:.

Membangun Brand Awareness

Engagement yang tinggi tentu akan membuat brand atau bisnismu lebih sering muncul di hadapan audiens. Ketika audiens berinteraksi dengan konten yang kamu buat, kemungkinan besar konten tersebut akan dapat dilihat oleh orang lain. Sehingga bisa mendorong mereka untuk lebih tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan dan meningkatkan kesadaran brand secara keseluruhan.

Mengukur Efektivitas Konten

Tingkat engagement memang selalu jadi tolak ukur untuk mengetahui jenis konten apa yang paling sesuai dengan audiens. Dengan angka tersebut kamu bisa melihat apakah audiens lebih tertarik pada konten edukatif, entertain, atau video. Melalui analisis engagement, kamu bisa menentukan strategi konten yang tepat untuk digunakan dan menyesuaikannya jika diperlukan.

Memperkuat Loyalitas Pelanggan

Engagement berkaitan erat dengan hubungan yang lebih dekat antara brand dan pelanggan. Ketika suatu brand terlibat aktif dengan interaksi bersama pelanggan, maka hal ini dapat membuat mereka merasa lebih dihargai dan diapresiasi. Hal ini tentu akan membuat mereka menjadi lebih loyal terhadap brand tersebut dan  akhirnya mengarah pada repeat order  dan meningkatkan customer lifetime value.

Meningkatkan Potensi Konversi

Engagement yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan peluang untuk konversi yang lebih tinggi. Baik itu dalam bentuk pembelian, pengisian formulir, atau tindakan lain yang diinginkan. Engagement jadi tolak ukur keberhasilan konten karena semakin tinggi tingkat interaksinya, maka semakin besar kemungkinan audiens akan menjadi pelanggan yang melakukan transaksi.

Mendapatkan Feedback Langsung

Salah satu keuntungan utama dari engagement adalah kemampuan untuk mendapatkan feedback langsung dari audiens. Melalui komentar atau polling, Anda bisa mengetahui pendapat mereka mengenai produk atau layanan Anda, serta preferensi mereka. Feedback ini sangat berharga untuk perbaikan produk dan strategi pemasaran.

7 Cara Meningkatkan Engagement 

Untuk dapat meningkatkan engagement, kamu memerlukan strategi yang tepat dan konsisten. Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan:

Membuat Konten yang Interaktif

Buatlah konten-konten yang mendorong interaksi yang tinggi seperti konten yang berkualitas, kuis, polling, atau sesi tanya jawab. Konten seperti ini terbukti dapat mendorong audiens untuk berinteraksi lebih banyak di postingan tersebut. 

Pastikan kamu secara konsisten setidaknya memposting minimal satu konten per harinya agar audiens tahu kapan harus menantikan postingan dari bisnismu. Kamu juga bisa memberikan pertanyaan tambahan di caption agar mendorong audiens untuk memberikan komentar di konten tersebut.

Gunakan Gambar dan Copy yang Menarik

Seperti yang diketahui, gambar atau grafis yang menarik selalu berhasil menarik perhatian orang-orang dan mendorong mereka untuk berinteraksi pada postingan tersebut. Maka kamu bisa menggunakan gambar atau grafis yang relevan dan menarik yang sesuai dengan pesan yang ingin kamu sampaikan. 

Pastikan juga hal ini didukung dengan bentuk copy yang menarik rasa penasaran sehingga bisa membuat audiens lebih ingin terhubung dengan konten yang kamu buat.

Adakan Lomba dan Giveaway

Lomba dan giveaway di media sosial adalah cara yang paling efektif dan ampuh untuk meningkatkan engagement. Sesekali kamu bisa mempertimbangkan hal ini  agar membuat audiens lebih termotivasi untuk berinteraksi dengan brandmu. 

Berikan penawaran hadiah yang menarik dengan beberapa syarat yang bisa mendorong tingkat engagement di akunmu. Itulah mengapa banyak persyaratan giveaway atau lomba dengan mengikuti akun, memberi like dan komentar, atau membagikan konten.

Selain dapat mendorong engagement yang tinggi, hal ini juga dapat membantu meningkatkan brand awareness dan brand mention ke lebih banyak audiens yang belum mengenal suatu brand.

Meningkatkan Kerjasama Brand 

Jika brandmu masih belum mendapatkan banyak engagement karena audiens yang terbatas, maka kamu bisa melakukan kerjasama dengan brand atau influencer media sosial agar  dapat membantu meningkatkan engagement. 

Pastikan kamu menjalin kerjasama dengan brand dan influencer yang relevan dengan bisnismu. Ketika dua pihak saling bekerja sama, audiens masing-masing brand akan terpapar dengan konten baru sehingga mendorong interaksi yang lebih banyak. Hal ini juga dapat memperluas jangkauan brandmu ke lebih banyak orang.

Temukan Pola & Strategi yang Tepat

Setiap bisnis memiliki karakteristik pasar dan audiens yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk kamu menentukan dan menemukan strategi peningkatan engagement yang tepat.

Lihat dan sesuaikan karakteristik dan kebiasaan audiens dari bisnismu. Misalnya, jika audiens kamu cenderung lebih aktif di Instagram dan dalam konten reels,  maka perbanyaklah membuat postingan reels yang menarik perhatian mereka.

Utamakan Followers Setia

Pernahkah kamu melihat suatu brand yang memiliki panggilan khusus untuk pelanggan dan  admin media sosial. Ya, itu adalah salah satu cara yang bisa membantu meningkatkan engagement di media sosial.

Dengan membuat panggilan khusus untuk pelanggan atau followers setia, kamu dapat membuat mereka merasa dihargai dan diistimewakan sehingga membuat mereka tetap setia dan terus meramaikan interaksi di setiap konten yang kamu buat.

Melakukan Monitoring

Terakhir, jangan lupa untuk selalu memantau dan menganalisis data engagement yang ada. Kamu bisa melakukan monitoring secara berkala baik per hari, per minggu atau per bulannya.

Hal ini akan membantu kamu untuk melihat konten mana yang lebih efektif sehingga bisa menyesuaikan strategi yang tepat. Kamu juga bisa menggunakan bantuan alat analitik lainya untuk melihat metrik engagement konten yang lebih spesifik.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referensi:

Google EEAT: Pengertian, Manfaat dan Cara Meningkatkannya

Agar website bisa memiliki performa yang maksimal, ada banyak ketentuan atau peraturan yang perlu diikuti dan dijalankan. Terutama ketentuan yang berasal dari masing-masing search engine. Di Google sendiri, kini terdapat ketentuan baru yang menekankan EEAT website agar bisa berperingkat tinggi di SERP.

Dalam dunia SEO, memiliki konten berkualitas saja tidak cukup. Google mengutamakan website yang tinggi EEAT (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) agar berada di peringkat teratas hasil pencarian. 

Jika kamu ingin website  lebih dipercaya dan muncul di halaman pertama Google, maka kamu harus menyimak artikel ini sampai akhir untuk lebih memahami apa itu EEAT dan cara meningkatkannya di website. 

Baca Juga: SEO vs SEM, Mana yang Terbaik?

Apa Itu EEAT?    

Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa EEAT adalah singkatan dari Experience, Expertise, Authoritativeness dan Trustworthiness. Elemen inilah yang digunakan Google untuk menilai kredibilitas dan kualitas sebuah website. 

Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam Google’s Search Quality Evaluator Guidelines, yang digunakan untuk memastikan bahwa informasi yang muncul di hasil pencarian berasal dari sumber yang   terpercaya dan relevan. 

EEAT atau dibaca Double-E-A-T merupakan perkembangan dari pedoman Google sebelumnya yaitu EAT (Expertise, Authoritativeness dan Trustworthiness) untuk kemudian ditambahkan elemen Experience. 

Singkatnya, Experience ini menekankan bahwa pembuatan suatu konten harus dibuat oleh orang dengan tingkat pengalaman tertentu. Pengguna pasti menginginkan informasi yang kredibel yang dibuat langsung oleh seseorang yang memiliki pengalaman langsung seputar topik tersebut.

Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa harus menggunakan konsep Double EAT ini, berikut ini alasan mengapa EEAT begitu penting:

  • Google ingin memberikan hasil terbaik bagi para penggunanya. Ingat bahwa Google selalu berfokus meningkatkan pengalaman pencarian pengguna agar semakin berkualitas dan memuaskan. 
  • Membantu meningkatkan kepercayaan pengguna. Website dengan EEAT yang kuat lebih mungkin mendapatkan peringkat lebih tinggi.  Apalagi Jika website memiliki reputasi baik, pengguna akan lebih percaya dan memiliki kecenderungan untuk melakukan konversi.  
  • Konsep ini sangat penting untuk memastikan informasi yang diberikan akuratnya terutama topik yang terkait dengan aspek penting dalam kehidupan manusia seperti kesehatan, keuangan, dan hukum atau yang dikenal dengan istilah YMYL  (Your Money or Your Life).   

4 Elemen EEAT yang Harus Diperhatikan    

Untuk memahami lebih lanjut masing-masing dari elemen EEAT berikut beberapa penjelasan yang perlu kamu ketahui:

Experience (Pengalaman)    

Sebagai elemen yang baru ditambahkan ini, Google ingin website-website mempertimbangkan pembuatan konten yang berasal dari pengalaman langsung penulis. Dengan begitu konten yang dihasilkan akan jauh lebih relevan dan berkualitas. Misalnya, review produk dari seseorang yang benar-benar menggunakan suatu produk akan lebih baik dibandingkan dengan artikel yang hanya mengutip informasi ulasan dari sumber lain.  

Expertise (Keahlian)    

Elemen ini menekankan agar website fokus untuk mengembangkan satu keahlian di bidang tertentu. Elemen ini berkaitan dengan elemen Experience dimana konten seharusnya ditulis oleh pakar atau profesional dalam industri tertentu. Dengan begitu konten memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan artikel yang dibuat oleh seseorang tanpa keahlian di bidang tersebut. Misalnya artikel kesehatan sebaik ditulis oleh dokter atau ahli di bidang kesehatan lainnya..

Authoritativeness (Otoritas)    

Elemen Authoritativeness berarti seberapa jauh suatu website memiliki otoritas dan validitas yang baik. Authoritativeness tercermin dari seberapa besar website mendapat pengakuan dari website lain dan apakah referensi yang digunakan berasal dari sumber terpercaya. Misalnya dengan memiliki banyak backlink dari situs ternama atau artikel yang dibuat sering dikutip oleh sumber lain.

Trustworthiness (Kepercayaan)    

Terakhir, ada elemen Trustworthiness, elemen ini ingin memastikan bahwa website dan informasi yang ada di dalamnya memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya. Elemen ini mencakup beberapa aspek keamanan, transparansi, dan keakuratan informasi. Misalnya apakah website memiliki SSL untuk keamanan Informasi atau seberapa jelas penulis dan sumber referensi.

4 Manfaat EEAT untuk Website    

Setelah mengetahui seberapa penting EEAT kamu mungkin juga harus tahu bahwa EEAT memberikan manfaat yang besar untuk website, di antaranya yaitu:

  1. Meningkatkan peringkat di mesin pencari. EEAT tentu sangat bermanfaat untuk membantu mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian. Hal ini karena website berarti dinilai berkualitas dan kredibel. Google tentu lebih menyukai website dengan kredibilitas tinggi sehingga menempatkannya di peringkat atas.
  2. Meningkatkan kepercayaan pengguna. Jika websitemu memiliki tingkat EEAT yang tinggi, hal ini akan sangat membantu pengunjung lebih mempercayai konten yang berasal dari websitemu. Kepercayaan ini dapat membuat pengguna kembali mengunjungi website dan bahkan merekomendasikannya ke pihak lain.
  3. Mengurangi bounce rate. Karena informasi dan data yang diberikan akurat dan komprehensif. Banyak pengguna yang membaca dan memperhatikannya dengan saksama. Dengan begitu hal ini berarti pengguna akan lebih lama berada di website dan mengurangi tingkat bounce rate halaman.
  4. Meningkatkan konversi. Karena pelanggan jauh lebih mempercayai website dengan EEAT yang tinggi, maka ini akan membawa peluang yang lebih besar untuk mendapatkan konversi di website. Hal ini tentu menjadi pencapaian besar karena menjadi tujuan utama yang ingin dicapai website.  

5 Cara Meningkatkan EEAT di Website    

Lantas bagaimana cara agar website bisa memiliki tingkat EEAT yang tinggi? Berikut ini adalah beberapa cara dan tips yang bisa kamu praktekkan dengan mudah, yaitu:

Buat Konten yang Bermanfaat

Google lebih mengutamakan konten yang memiliki nilai informasi dan benar-benar membantu kebutuhan para pengguna. Maka pastikan setiap konten atau halaman web mampu menjawab pertanyaan pengguna dengan jelas. Jangan lupa untuk memperhatikan struktur kepenulisan yang mudah dipahami. Jika perlu gunakan format daftar, tabel, dan heading untuk meningkatkan skor keterbacaan.  

Gunakan Sumber yang Kredibel    

Google mengutamakan website yang menggunakan referensi dari sumber terpercaya untuk masuk dalam hasil pencarian teratas. Karena itu pastikan kamu mengutip dari jurnal ilmiah, website resmi, atau pakar industri tertentu. Jangan lupa sertakan tautan ke sumber yang digunakan tersebut. Misalnya jika menulis artikel tentang kesehatan, sertakan referensi dari WHO atau CDC.  

Berikan Kredit kepada Penulis Konten    

Salah satu cara mudah untuk meningkatkan elemen Expertise adalah dengan memberikan kredit kepada penulis konten. Google nogle lebih menyukai website yang transparan tentang siapa yang menulis kontennya. Tambahkan bio khusus penulis dengan informasi profesional yang relevan. Jika perlu berikan link ke profil resmi penulis di LinkedIn.

Manfaatkan User-Generated Content  

Karena Google ini website memiliki konten yang bersumber dari pengalaman langsung, maka perbanyaklah User-Generated Content (UGC). Konten dari pengguna, seperti review, testimoni, dan diskusi dapat meningkatkan elemen Experience sekaligus meningkatkan kepercayaan dan pengalaman pengguna.  Kamu bisa menghubungi pelanggan dan meminta mereka untuk memberikan review atau testimoni setelah menggunakan produk/layanan.

Bangun Reputasi yang Baik    

Untuk memastikan penilaian elemen Authoritativeness, Google biasanya melakukan pemeriksaan reputasi website lewat berbagai sumber eksternal. Membuat konten yang bermanfaat saja tidak cukup ‘terlihat baik’ di mata Google.

Maka dari itu pastikan websitemu memiliki reputasi yang baik dan bangun profil media sosial yang aktif dan profesional. Jika perlu kamu bisa membangun kerja sama dengan website terkemuka lainnya untuk mendapatkan backlink berkualitas dan hindari membuat konten yang clickbait dengan informasi yang menyesatkan.  

EEAT menjadi faktor krusial dalam SEO yang sangat perlu diperhatikan karena akan menentukan apakah Google menilai website kamu sebagai sumber terpercaya atau tidak. Dengan begitu kamu bisa meningkatkan peringkat dan kredibilitas di era digital.  

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Apa itu Snippet, Jenis, Manfaat dan Cara Mengoptimasinya

Saat kamu melakukan penelusuran, kamu mungkin melihat serangkaian daftar hasil pencarian dari berbagai website. Hasil penelusuran ini pun memiliki beberapa jenis tampilan seperti teks, gambar, video hingga ringkasan. Tahukah kamu bahwa tampilan tersebut merupakan bagian dari Snippet?

Bagi praktisi digital marketing dan SEO, istilah ini mungkin tidak lagi asing didengar. Namun bagi para pemilik bisnis atau pemula di bidang pemasaran digital, hal ini bukanlah istilah yang sering digunakan. 

Nah agar kamu bisa memaksimalkan kinerja website, yuk simak beberapa penjelasan mengenai snippet dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Apa itu Cumulative Layout Shift? Dan Cara Optimasinya

Apa Itu Snippet?

Snippet adalah cuplikan singkat yang muncul di hasil pencarian Google yang memberikan gambaran tentang isi halaman web. Snippet biasanya terdiri dari judul halaman, URL, dan deskripsi singkat yang diambil dari meta description atau isi konten.

Snippet yang menarik dapat meningkatkan jumlah klik ke website karena pengguna lebih mudah memahami relevansi konten dengan apa yang mereka cari. Itulah mengapa penting bagi kamu untuk mengisi meta tag seperti judul dan deskripsi dengan menarik.

Jika kamu menggunakan plugin CMS seperti Yoast SEO, kamu bisa melihat preview snippet di bagian bawah draft posting yang bisa kamu ubah-ubah sesuai dengan isi konten yang dibuat.

Jenis-Jenis Snippet

Secara umum ada dua bentuk snippet yang akan ditampilkan di SERP  berdasarkan dari mana asal jenis snippet tersebut. Masing-masing dari snippet ini memiliki beberapa jenisnya lagi. Yuk simak lebih lanjut.

Rich Snippet

Rich Snippet adalah cuplikan dari konten website yang ditampilkan di halaman mesin pencari. Cuplikan ini memberikan informasi tambahan kepada pengguna agar lebih memahami isi konten yang ditautkan. 

Snippet jenis ini bisa ditambahkan dan ditampilkan secara manual menggunakan kode atau dengan bantuan plugin CMS. Contoh snippet jenis ini adalah elemen tambahan seperti rating bintang, harga produk, lokasi, atau waktu masak resep. 

Rich Snippet membantu pengguna search engine agar mendapatkan gambaran informasi penting tanpa harus mengklik halaman terlebih dahulu.

Featured Snippet

Berbeda dari Rich Snippet yang bisa dibuat dan ditambahkan sendiri, featured snippet adalah cuplikan yang dibuat dan dipilih langsung oleh Google. 

Snippet ini biasanya muncul di bagian atas hasil pencarian (posisi nol) dan memiliki format yang menonjol sehingga banyak menghasilkan klik.

Kalau kamu pernah melihat hasil pencarian yang di-highlight itulah salah satu bentuk dari featured snippet. Snippet ini juga memiliki beberapa jenis dan bentuk seperti teks, video, daftar poin, atau tabel sesuai kueri pencarian yang digunakan. 

Karena tampil di posisi teratas, Featured Snippet dapat meningkatkan visibilitas website secara signifikan.

Manfaat Menggunakan Snippet

Snippet memiliki manfaat yang sangat bagus dan menguntungkan untuk meningkatkan trafik kunjungan ke website. Berikut ini beberapa manfaat dari penggunaan snippet untuk halaman website:

Tampilan Pencarian Lebih Menarik

Menggunakan snippet membuat hasil pencarian halaman website menjadi lebih menarik. Kamu pasti cenderung akan memilih website yang mendapatkan highlights di featured snippet karena paling menonjol diantara yang lain.

Apalagi jika kamu menggunakan rich snippet yang menambahkan elemen visual seperti gambar, rating atau harga. Alhasil membuat tampilan website mu menjadi lebih unggul dibandingkan web lain.

Meningkatkan Click-Through Rate (CTR)

Tidak dipungkiri kamu pasti akan mengklik hasil pencarian dengan snippet yang lebih menarik, bukan? Snippet yang menarik dan informatif membuat pengguna otomatis akan mengklik website mu dibandingkan hasil pencarian lainnya. Hasilnya, tingkat CTR websitemu pun meningkat dan mendapatkan banyak trafik yang menguntungkan website.

Memberikan Informasi yang Lebih Detail

Seperti yang disebutkan sebelumnya. Snippet memiliki manfaat untuk bisa memberi gambaran singkat tentang isi halaman tanpa harus mengkliknya lebih dulu. Hal ini tentu sangat membantu mereka yang sedang mencari informasi untuk melihat apakah halaman tersebut benar-benar relevan dengan kebutuhan mereka.

Memperkuat Kredibilitas dan Otoritas

Website yang sering muncul dalam featured snippet ini pasti dianggap lebih kredibel dan terpercaya oleh pengguna. Pada akhirnya ini akan memperkuat kredibilitas dan otoritas website. 

Itulah mengapa jika kamu perhatikan, website yang sering muncul atau menggunakan snippet banyak didominasi oleh website dari brand atau perusahaan besar.

Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Snippet memungkinkan website untuk memberikan informasi tambahan dan jawaban langsung kepada para pengguna. Hal ini tentu sangat disukai oleh pengguna karena mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih cepat dan sesuai kebutuhan mereka. Sehingga pengalaman mereka dalam mencari informasi di Google menjadi baik dan lebih puas.

Cara Mengoptimasi Snippet

Agar bisa menghasilkan klik yang maksimal, kamu. Bisa mengaplikasikan beberapa cara optimasi berikut ini:

Buat Konten yang Relevan 

Dalam menentukan website mana yang akan muncul dalam feature snippet Google, Google biasanya akan memeriksa dan mengevaluasi isi website terlebih dahulu. Jika informasi yang diberikan dinilai berkualitas dan relevan, maka Google akan memasukkannya ke dalam snippet hasil pencarian. Maka pastikan konten yang kamu buat sesuai dengan niat pencarian sehingga akan memperbesar peluang muncul dalam featured snippet di Google.

Perhatikan Struktur Konten

Feature snippet seringkali muncul dalam bentuk list atau daftar. Maka pastikan kamu telah menggunakan heading (H1, H2, H3) untuk daftar poin pembahasan yang berbeda-beda di halaman. Tambahkan juga paragraf singkat tentang isi halaman tersebut agar Google lebih mudah memahami struktur informasi dalam halaman.

Tingkatkan Peringkat Organik Website

Snippet biasanya lebih sering muncul dari website yang memiliki peringkat tinggi di mesin pencari. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengoptimasi website dan menghasilkan konten yang berkualitas sehingga peringkat website bisa semakin meningkat.

Lakukan Riset Keyword

Salah satu cara mudah yang bisa kamu gunakan untuk mendapat featured snippet adalah dengan melakukan riset kata kunci. Cari dan analisa kata kunci atau frasa apa yang sering dicari pengguna dan optimalkan dalam meta description, heading, dan isi artikel untuk meningkatkan kemungkinan muncul di snippet. Kamu bisa memperbanyak konten yang menggunakan format pertanyaan dan jawaban karena cenderung lebih banyak digunakan oleh para pengguna.

Pertahankan Penggunaan Kata dan Kalimat

Karena snippet berisikan jawaban cuplikan dari apa yang dicari oleh pengguna. Maka pastikan kamu menggunakan kalimat yang tidak terlalu panjang agar ketika ditampilkan tidak memotong jawaban hasil pencarian. Gunakan kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami oleh Google dan pengguna.

Memantau Performa Featured Snippet

Terakhir, pastikan kamu memantau performa snippet yang telah kamu dapatkan . Kamu bisa memanfaatkan tools seperti Google Search Console atau alat SEO lainnya untuk melihat apakah website kamu sudah muncul di Snippet atau memiliki kesalahan. Jika ada masalah, segera lakukan perbaikan agar halaman tersebut tetap mendapatkan snippet dari Google.

Snippet adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan visibilitas dan CTR website di hasil pencarian Google. Dengan mengoptimalkan konten agar lebih informatif, terstruktur, dan sesuai dengan pertanyaan publik, Anda bisa meningkatkan peluang mendapatkan Rich Snippet atau Featured Snippet.

Mulailah menerapkan strategi di atas agar website Anda lebih mudah ditemukan dan dipercaya oleh pengguna!

Sekian serangkaian penjelasan mengenai apa itu snippet, apa saja jenis dan bagaimana manfaat serta cara mengoptimasinya. Setelah mengetahuinya, yuk segera lakukan optimasi snippet agar website semakin berkembang dan memiliki banyak kunjungan.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!