Archive for the ‘Bisnis’ Category

Apa itu Sales Pipeline, Simak Tahapan dan Cara Membangunnya dengan Benar

Dunia marketing erat kaitannya dengan sales atau penjualan, sebab marketing menjadi kunci bagaimana suatu produk/layanan bisa dikenal dan menjangkau banyak orang untuk akhirnya mereka pertimbangkan untuk membelinya.

Jika pada marketing terdapat funnel atau corong untuk menuju proses konversi, maka dalam sales terkenal dengan istilah, sales pipeline (pipeline penjualan). Sales Pipeline sangat penting untuk dipelajari agar suatu bisnis bisa memaksimalkan upaya penjualan di setiap tahapnya.

Artikel kali ini akan membahas pengertian sales pipeline, tahapan-tahapannya, serta bagaimana cara membangun sales pipeline yang efektif. 

Baca Juga: Apa itu B2B dan B2C dan Bagaimana Perbedaan Strateginya

Pengertian Sales Pipeline

Sales pipeline adalah representasi visual dari proses penjualan, mulai dari tahap awal pencarian hingga penutupan atau deal. Sales pipeline menjadi salah satu konsep penting yang dapat membantu perusahaan mengelola proses penjualan secara lebih efektif. 

Sales pipeline dapat membantu bisnis untuk memvisualisasikan tahapan penjualan, melacak kemajuan, dan mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan.

Pipeline ini juga membantu tim penjualan memahami dimana posisi setiap prospek atau calon pelanggan dalam proses penjualan dan apa yang perlu dilakukan untuk memindahkan mereka ke tahap berikutnya.

Dengan sales pipeline, bisnis dapat melacak kemajuan proses penjualan, memprediksi pendapatan, mengidentifikasi bottleneck (hambatan) dalam proses penjualan serta meningkatkan efisiensi tim penjualan.

Sales pipeline berbeda dengan sales funnel. Sales funnel lebih fokus pada jumlah prospek di setiap tahap, sementara sales pipeline fokus pada tindakan yang perlu dilakukan untuk memindahkan prospek ke tahap berikutnya.

Tahapan Sales Pipeline

Setiap bisnis mungkin memiliki sales pipeline yang berbeda, tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan. Namun, secara umum berikut ini adalah tahapan sales pipeline yang biasa digunakan:

1. Prospek (Prospecting)

Tahap pertama dari sales pipeline ini adalah mencari prospek atau calon pelanggan potensial. Tahap ini merupakan bagian yang cukup banyak menyita waktu karena kamu harus mengumpulkan prospek sebanyaknya agar menjadi database yang bisa ditawarkan layanan/produk perusahaan. Cara mendapatkan proses bisa melalui berbagai cara misalnya dengan menghubungi via telepon, pengisian form atau konten di media sosial.

2. Kualifikasi (Qualifying)

Langkah kedua setelah menemukan prospek adalah menentukan apakah daftar prospek tersebut benar-benar potensial untuk menggunakan layanan yang ditawarkan. Kamu perlu mempertimbangkan bagaimana latar belakang mereka dan apakah mereka memiliki kebutuhan dan budget yang sesuai untuk menggunakan layanan/produk tersebut.

3. Pendekatan (Approach)

Ketiga, jangan lupa untuk melakukan pendekatan secara personal kepada prospek, baik dengan mengirim email, melakukan panggilan telepon, atau mengadakan meeting secara online atau offline. Hal ini bertujuan untuk bisa membangun hubungan yang positif dengan calon pelanggan dan memahami kebutuhan mereka lebih dalam.

4. Presentasi (Presentation)

Setelah melakukan pendekatan, kamu bisa beranjak ke tahap yang lebih dalam yaitu mempresentasikan produk atau layanan. Tahap ini bisa dikatakan merupakan tahap yang sangat krusial yang biasanya menjadi titik balik yang menentukan apakah prospek mau menggunakan layanan yang ditawarkan. Pastikan kamu memberikan presentasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi prospek berdasarkan hasil pendekatan sebelumnya.

5. Penanganan Keberatan (Handling Objections)

Setelah melakukan presentasi jangan lupa meminta masukan atau feedback dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya. Prospek pasti memiliki tanggapannya sendiri mengenai layanan yang ditawarkan. 

Biasanya mereka juga akan memberi tahu keberatan atau pertanyaan tentang produk atau layanan. Maka pada tahap ini kamu perlu mempersiapkan jawaban yang benar dan bisa meyakinkan prospek untuk menggunakan layanan.

6. Penutupan (Closing)

Istilah closing adalah bagian dari sales pipeline yang menjadi bagian akhir dari rangkaian proses penjualan. Tahap ini adalah bagian saat prospek memutuskan untuk melakukan pembelian atau menggunakan layanan yang ditawarkan. Pastikan untuk tetap menemani dan mengarahkan prospek hingga akhir agar memastikan semua dokumen dan proses diselesaikan dengan baik.

7. Tindak Lanjut (Follow-Up)

Tahap yang terakhir dari sales pipeline ini adalah dengan melakukan follow up kepada pelanggan. Setelah penjualan selesai, jangan biarkan pelanggan merasa tidak lagi dibutuhkan dan ditinggalkan. 

Cobalah melakukan follow-up untuk memastikan bagaimana kepuasan mereka dalam menggunakan layanan. Dengan begitu ini bisa membuka peluang untuk melakukan repeat order atau bahkan menjadi referal untuk orang sekitarnya.

Cara Membangun Sales Pipeline yang Efektif

Membangun sales pipeline yang efektif membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang tepat. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Tentukan Target Pasar

Cara pertama menentukan sales pipeline adalah dengan menentukan siapa yang menjadi target pasar yang ingin dituju. Cari tahu jenis audiens seperti apa yang akan cocok dan tertarik dengan layanan yang kamu tawarkan. Jika perlu lakukan analisa data demografis, perilaku, dan preferensi untuk menentukan profil pelanggan yang ideal.

2. Gunakan Tools CRM

Cara kedua, kamu bisa memanfaatkan software Customer Relationship Management (CRM) seperti HubSpot, Salesforce, atau Zoho CRM. Tools CRM ini dapat membantu kamu dalam mengelola dan melacak prospek dalam sales pipeline. Tools ini juga dapat memudahkan tim penjualan untuk berkolaborasi, mengolah data dan menganalisisnya dengan lebih tepat. Sehingga keputusan yang diambil bisa berdasarkan data yang akurat.

3. Buat Proses yang Jelas

Setelah mengetahui beberapa tahapan sales pipeline di atas, kamu bisa menentukan tahapan sales pipeline tersendiri yang sesuai dengan layanan bisnismu. Pastikan tahapan ini sudah didiskusikan dan dipahami dengan baik oleh setiap anggota tim. Jangan lupa sertakan kriteria yang jelas tentang sejauh mana prospek bisa beralih ke tahap berikutnya.

4. Lacak dan Analisis Data

Cara keempat, jangan lupa untuk melakukan pelacakan setiap prospek yang ada dalam sales pipeline. Lakukan analisis data untuk mengidentifikasi bagian mana yang menghambat atau perlu perbaikan. Misalnya, jika banyak prospek terjebak di handling objections maka berarti kamu perlu melatih tim agar bisa memahami layanan dan memberikan jawaban yang lebih meyakinkan.

5. Latih Tim Penjualan

Sehubungan dengan contoh di atas, kamu bisa melatih tim penjualan dengan keterampilan yang diperlukan agar bisa menjalankan setiap tahap sales pipeline dengan benar. Tim penjualan memegang peranan penting agar bisa mengajak dan meyakinkan prospek untuk menggunakan layanan bisnis. Jika perlu berikan pelatihan reguler agar bisa mengasah dan meningkatkan kemampuan mereka.

6. Otomatisasi Proses

Nah agar proses sales pipeline bisa lebih efektif dan efisien, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk mengotomatisasi tugas-tugas administratif yang repetitif. Misalnya seperti mengirim email follow-up atau mengingatkan tim tentang prospek yang perlu ditindaklanjuti. Dengan begitu kamu bisa lebih fokus menangani hal yang lebih penting sehingga bisa meningkatkan efisiensi tim penjualan.

7. Evaluasi dan Perbaiki

Terakhir jangan lupa melakukan evaluasi sales pipeline secara rutin untuk melihat mana bagian yang perlu dihapus, diperbaiki atau diganti. Sales pipeline bisa dirubah dengan berkala sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi tim penjualan. 

Pastikan kamu melakukan perbaikan berdasarkan feedback prospek atau tim penjualan dan dari data yang dikumpulkan. Hal ini agar keputusan yang dibuat bisa lebih relevan dan tepat sasaran. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Apa itu B2B dan B2C dan Bagaimana Perbedaan Strateginya

Secara umum, terdapat dua pembagian fokus bisnis, yaitu B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer). Kedua bagian ini menandakan adanya perbedaan model bisnis atau fokus utama produk/layanan bisnis yang ditujukan suatu perusahaan.

B2B dan B2C memiliki karakteristik, target pasar, dan strategi marketing yang berbeda satu sama lain. Setiap bisnis harus memahami dengan baik kedua hal ini agar bisa menentukan dan menjalankan strategi marketing yang benar.  

Nah bagi kamu yang belum mengetahui perbedaan keduanya, yuk simak artikel ini untuk membahas lebih lanjut tentang pengertian B2B dan B2C dan perbedaan strateginya.

Baca Juga: Apa itu Influencer? Kenali Jenis dan Cara Menjadi Influencer yang Sukses

Pengertian dan Perbedaan B2B dan B2C  

Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan keduanya, kamu perlu mengetahui perbedaan dasar dari arti B2B dan B2C. 

Apa Itu B2B?  

B2B atau Business-to-Business adalah sebuah model bisnis dimana transaksi terjadi antara dua bisnis atau perusahaan. Fokus utama B2B adalah memenuhi kebutuhan bisnis lain, bukan memenuhi kebutuhan konsumen secara perorangan. Model bisnis ini juga merupakan tipe bisnis yang berkelanjutan dan menawarkan solusi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Karena model ini melibatkan proses penjualan antar sesama bisnis, biasanya proses pembelian membutuhkan waktu panjang dengan berbagai pertimbangan yang lebih kompleks. Hal ini karena suatu perusahaan biasanya memerlukan waktu untuk menyusun dan negosiasi kontrak, memproses payment atau memproses pesanan. 

B2B biasanya cenderung memprioritaskan efisiensi operasional, kualitas produk, dan seberapa jauh layanan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Contohnya ada perusahaan software HR yang menyediakan platform HRIS untuk operasional karyawan di perusahaan tersebut atau perusahaan advertising yang menawarkan layanan iklan kepada perusahaan lain.

Apa Itu B2C?  

Sedangkan B2C atau Business-to-Consumer adalah kebalikannya, B2C adalah model bisnis dimana perusahaan menjual produk atau layanan langsung ke konsumen perorangan sampai akhir. Fokus utama B2C adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara langsung.  

Dibandingkan B2B, B2C biasanya melibatkan proses penjualan yang lebih cepat, karena seseorang tidak memerlukan banyak pertimbangan dalam memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk. Kunci B2B terletak pada bagaimana agar strategi pemasaran yang dilakukan bisa menarik perhatian konsumen dan fokus pada pengalaman belanja yang memuaskan dan menyenangkan.

B2C sering memanfaatkan platform digital seperti media sosial, e-commerce, dan aplikasi mobile untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Contoh dari B2C adalah restoran cepat saji, toko di marketplace Tokopedia atau Shopee, atau layanan streaming seperti Netflix atau Spotify.

Perbedaan B2B dan B2C  

Meskipun keduanya terlihat hampir serupa karena sama-sama melakukan penjualan produk atau layanan, B2B dan B2C memiliki perbedaan signifikan di beberapa aspek berikut, yaitu:  

Aspek PerbedaanB2BB2C
Target PasarBisnis atau perusahaan lainKonsumen individu/perorangan
Keputusan PembelianManajer, tim pembelian, atau C-LevelEmosi atau kebutuhan pribadi
Proses PembelianLebih panjang dan kompleks, melibatkan negosiasi, kontrak, dan persetujuan dari berbagai pihakLebih cepat dan sederhana, dapat langsung membeli produk tanpa melalui banyak tahap
Hubungan dengan PelangganHubungan jangka panjang, mengutamakan loyalitas dan kepercayaan pelanggan   Hubungan lebih singkat, mendukung loyalitas dan mempertahankan kepercayaan pelanggan  
Volume dan Nilai TransaksiTransaksi biasanya dalam jumlah besar, nilai yang tinggi namun frekuensi pembelian lebih kecilTransaksi dalam jumlah kecil, nilai yang lebih rendah dan frekuensi pembelian yang lebih tinggi

Strategi Marketing untuk B2B dan B2C  

Karena memiliki perbedaan dalam target pasar dan alur proses pembelian, maka strategi marketing untuk B2B dan B2C juga perlu dibedakan. Berikut adalah beberapa strategi yang efektif untuk masing-masing model bisnis:  

Strategi Marketing untuk B2B

Pemasaran produk/layanan ke pelanggan bisnis membutuhkan upaya yang lebih ekstra agar mereka mampu mempertimbangkan untuk menggunakan layanan yang diberikan. Pelanggan B2B biasanya sangat mempertimbangkan layanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. Maka beberapa strategi pemasaran yang bisa kamu lakukan, yaitu: 

  1. Content Marketing: Membuat konten yang informatif dan mendalam, perusahaan atau bisnis biasanya lebih menyukai informasi atau konten yang berdasarkan data atau studi kasus yang nyata. Dari sini kamu bisa memberikan solusi yang lebih tepat untuk membantu bisnis lain meningkatkan efisiensi dan keuntungan perusahaan.  
  2. Email Marketing: Gunakan email marketing untuk menjangkau prospek dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Email marketing biasanya disusun dengan kustomisasi dan profesional sehingga banyak disukai oleh berbagai perusahaan. Pastikan di email tersebut kamu mencantumkan informasi yang relevan dan memberikan penawaran khusus yang bisa menarik perhatian.  
  3. LinkedIn Marketing: LinkedIn adalah salah platform ideal untuk B2B karena banyak profesional dan pengambil keputusan yang aktif di sana. Kamu bisa menggunakan LinkedIn Ads atau posting konten yang relevan dengan mengelola bagaimana layanan yang kamu tawarkan dapat membantu lebih banyak bisnis untuk bisa berkembang.  
  4. Partnership dan Kolaborasi: Kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan kerjasama atau membangun kemitraan dengan bisnis lain sebagai salah satu strategi pemasaran yang bisa berguna dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kredibilitas bisnis perusahaan.  

Strategi Marketing untuk B2C  

Selain B2B, B2C juga memiliki strategi pemasarannya sendiri. Pelanggan B2C umumnya jauh lebih menyukai konten yang menarik dan bisa meyakinkan mereka untuk menggunakan produk/layanan yang diberikan. Berikut beberapa strategi marketing yang bisa coba kamu lakukan, yaitu:

  1. Social Media Marketing: Kamu bisa memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, atau Facebook untuk menjangkau lebih banyak konsumen dengan membuat konten yang menarik perhatian baik dari sisi visual, informasi, nilai, produk atau bagaimana testimoni orang-orang.  
  2. Influencer Marketing: Strategi pemasaran yang biasanya cukup ampuh oleh pelanggan B2C adalah dengan melakukan kolaborasi dengan influencer untuk mempromosikan produk/layanan kepada audiens mereka. Pastikan untuk memilih influencer yang sesuai dengan niche dan target pasar bisnismu.
  3. Promosi dan Diskon: Strategi yang juga tidak kalah ampuh untuk pelanggan B2C adalah dengan menawarkan promo, diskon, atau program loyalitas. Hal ini biasanya hampir selalu berhasil menarik minat pelanggan untuk kembali membeli layanan sehingga dapat meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.  
  4. Pengalaman Pelanggan yang Personal: Pemasaran yang juga bisa kamu berikan terhadap pelanggan B2C adalah dengan memberikan layanan yang ramah, responsif dan personal.  Kamu bisa memanfaatkan data pelanggan sebelumnya untuk menawarkan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi mereka.  

Sekian pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan B2B dan B2C. Sekarang kamu telah mengetahui perbedaan masing-masing dari tiap model bisnis dan bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk keduanya. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Panduan Lengkap Google Analytics Untuk Pemula

Di era digital saat ini, memiliki website atau akun media sosial saja tidak cukup. Untuk benar-benar mengembangkan bisnis secara online, kamu perlu memahami perilaku pengunjung dan mengukur performa setiap kampanye digital yang dilakukan.

Salah satu tools powerful yang para marketers gunakan untuk memonitoring traffic, menganalisis darimana datangnya pengunjung, hingga perilaku pengunjung di website, yaitu: Google Analytics.

Dalam artikel ini, Croloze akan membahas secara lengkap mengenai apa itu Google Analytics, manfaatnya, dan cara menggunakannya untuk pemula. Artikel ini cocok untuk UMKM, pemilik startup, atau siapapun yang ingin mengambil keputusan marketing berdasarkan data, bukan asumsi.

Baca Juga: 8 Tips Menulis Konten yang SEO-Friendly

Apa Itu Google Analytics?

Google Analytics (GA) adalah alat gratis dari Google yang memungkinkan kamu melacak dan menganalisis data pengunjung website. 

Dengan GA, kamu bisa mengetahui:

  • Siapa yang mengunjungi website 
  • Dari mana mereka berasal
  • Halaman apa yang mereka lihat
  • Berapa lama mereka tinggal
  • Dan apakah mereka melakukan tindakan penting (seperti klik, daftar, atau beli)

Manfaat Google Analytics untuk Bisnis

Ada sejumlah manfaat Google Analytics untuk bisnis, yaitu:

1. Mengetahui Sumber Traffic

Google Analytics membantu kamu mengetahui dari mana asal pengunjung websitemu, apakah dari mesin pencari (SEO), media sosial, iklan berbayar, email marketing, atau langsung mengetik URL. Ini membantu menentukan strategi pemasaran mana yang paling efektif.

2. Memahami Perilaku Pengunjung

Dengan Google Analytics, kamu bisa melihat halaman apa yang paling banyak dikunjungi, berapa lama mereka tinggal di sana, dan ke mana mereka pergi setelahnya. Ini bisa membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi bounce rate.

3. Mengukur Performa Konten

Kamu bisa melihat konten mana yang paling diminati dan menganalisis topik atau jenis artikel yang disukai pengunjung. Ini sangat bermanfaat untuk strategi content marketing.

4. Melacak Konversi dan Tujuan Bisnis

Google Analytics memungkinkan kamu melacak konversi, seperti pendaftaran newsletter, pembelian produk, atau pengisian formulir. Dengan fitur ini, kamu bisa mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran.

5. Mengetahui Profil Pengunjung

Fitur demografi dan minat memungkinkan kamu melihat usia, jenis kelamin, lokasi, hingga ketertarikan pengunjungmu. Ini mempermudah personalisasi konten dan promosi.

6. Meningkatkan Pengambilan Keputusan

Data dari Google Analytics membantu bisnis mengambil keputusan yang berbasis data (data-driven decision making), bukan sekadar asumsi. Misalnya, menentukan jam terbaik untuk upload konten atau kanal iklan mana yang layak diinvestasikan lebih lanjut.

7. Memonitor Performa Website

Kamu bisa mendeteksi apakah websitemu lambat, memiliki error, atau perlu dioptimalkan untuk perangkat mobile. Pengalaman pengguna yang baik sangat berpengaruh terhadap konversi dan peringkat SEO.

Baca Juga: Pentingnya Kehadiran Online untuk UMKM: Mulai dari Mana?

Fitur-Fitur Penting di GA4

Berikut adalah fitur-fitur penting di Google Analytics 4 yang sangat membantu menganalisis performa website dan iklan!

1. Event-Based Data Model

Berbeda dengan Universal Analytics yang berbasis sesi dan halaman, GA4 menggunakan model berbasis event (peristiwa). Ini berarti semua interaksi pengguna, termasuk pageview, scroll, klik, dan transaksi, dicatat sebagai event. Hal ini memungkinkan pelacakan perilaku pengguna yang lebih fleksibel dan menyeluruh.

2. Pengukuran Otomatis (Enhanced Measurement)

GA4 dapat otomatis melacak beberapa event tanpa perlu kode tambahan, seperti:

  • Scroll
  • Pencarian situs internal
  • Klik keluar (outbound clicks)
  • Interaksi video
  • Unduhan file

Pengguna hanya perlu mengaktifkan fitur ini di pengaturan properti GA4.

3. User-Centric Tracking

GA4 memprioritaskan pelacakan pengguna (user) daripada sesi. Ini membuat analisis perilaku lintas perangkat dan platform menjadi lebih akurat. GA4 menggunakan kombinasi dari User ID, Google Signals, dan device ID untuk mengidentifikasi pengguna.

4. Pelacakan Lintas Platform (Cross-Platform Tracking)

GA4 dirancang untuk melacak pengguna di berbagai platform seperti web dan aplikasi secara terintegrasi. Ini sangat berguna bagi bisnis yang memiliki aplikasi mobile dan situs web.

5. Eksplorasi Data (Explorations)

GA4 menyediakan fitur Explorations untuk analisis lanjutan dan visualisasi data yang lebih mendalam, seperti:

  • Funnel analysis (alur konversi)
  • Path analysis (jalur pengguna)
  • Segment overlap
  • Cohort analysis

Fitur ini memungkinkan analisis perilaku pengguna secara mendalam yang tidak tersedia di Universal Analytics.

6. Prediktif dan Machine Learning

GA4 memiliki fitur analitik prediktif berbasis machine learning untuk membantu mengantisipasi perilaku pengguna, seperti:

  • Purchase probability (kemungkinan membeli
  • Churn probability (kemungkinan berhenti)
  • Revenue prediction (prediksi pendapatan)

Ini membantu dalam mengidentifikasi audiens bernilai tinggi dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

7. Integrasi yang Lebih Baik dengan Google Ads

GA4 menyediakan integrasi lebih mendalam dengan Google Ads. Ini memungkinkan pelacakan konversi lintas platform dan perangkat, serta pembuatan audiens yang lebih presisi berdasarkan perilaku pengguna.

8. DebugView

GA4 menyediakan fitur DebugView yang memungkinkan pengembang untuk memantau event secara real-time saat proses implementasi tracking berlangsung, mempermudah proses debugging dan validasi.

9. Realtime Report

Laporan real-time di GA4 memberikan informasi mengenai apa yang sedang terjadi di situs atau aplikasi saat ini, termasuk jumlah pengguna aktif, halaman yang dikunjungi, sumber trafik, dan event yang sedang terjadi.

10. Audience Builder

Pengguna dapat membuat segmen audiens berdasarkan perilaku pengguna dan kondisi tertentu, misalnya pengguna yang menambahkan produk ke keranjang tetapi tidak menyelesaikan pembelian. Audiens ini dapat diekspor ke Google Ads untuk remarketing.

11. Custom Dimensions & Metrics

GA4 memungkinkan pengguna mendefinisikan dimensi dan metrik kustom untuk melacak data yang tidak tersedia secara default, memberikan fleksibilitas tinggi dalam pelaporan dan analisis.

12. Data Retention

GA4 memberikan pilihan pengaturan durasi penyimpanan data pengguna yang lebih fleksibel (2 bulan hingga 14 bulan), untuk memenuhi kebutuhan privasi dan kepatuhan terhadap regulasi data.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tools Manajemen Media Sosial Terbaik!

Cara Memulai Google Analytics untuk Pemula

Setelah mengetahui betapa pentingnya Google Analytics dalam menganalisis performa bisnis, yuk, buat akun Google Analytics bisnis kamu sekarang, gratis! 

Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buat Akun Google Analytics

Kunjungi analytics.google.com → login → buat akun baru → isi nama dan properti website.

2. Pasang Kode Pelacakan di Website

Gunakan Google Tag Manager atau pasang langsung kode tracking ke <head> website Anda.

Untuk pengguna WordPress bisa pakai plugin seperti Site Kit by Google atau GA Google Analytics.

3. Verifikasi Data Masuk

Cek tab Realtime untuk memastikan data pengunjung mulai masuk.

4. Tambahkan Event & Conversion

Gunakan Event Builder GA4 atau integrasi dengan Google Tag Manager untuk melacak interaksi penting seperti:

  • Klik tombol
  • Scroll 90%
  • Download
  • Form submission
  • Klik WhatsApp

Rekomendasi Tools Pendukung

Kamu bisa gunakan tools pendukung berikut untuk mendukung pekerjaan kamu bersama Google Analytics:

  • Google Tag Manager → mempermudah pemasangan event tracking tanpa coding
  • Google Data Studio (Looker Studio) → untuk buat dashboard visual dari data GA
  • Meta Pixel → integrasi data GA dengan performa iklan Meta
  • Hotjar atau Clarity → melengkapi data GA dengan heatmap & session recording

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa Google Analytics adalah tools analisis performa website dan iklan digital gratis dari Google. Tools ini mampu memberikan data yang bisa kamu evaluasi di kemudian hari dan meningkatkan performa bisnis kamu di dunia digital.

Ingin mendapatkan analisis performa website yang komprehensif? Tim Croloze bisa bantu kamu untuk membuat laporan performa website yang komprehensif dan analisis untuk meningkatkan performa website!

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Pentingnya Kehadiran Online untuk UMKM: Mulai dari Mana?

Di era digital seperti sekarang, kehadiran online bukan lagi sekadar pelengkap—tapi kebutuhan utama, terutama bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang belum memanfaatkan dunia digital secara optimal.

Nah di bawah ini Croloze akan memberikan gambaran betapa pentingnya UMKM untuk hadir secara online, begitu juga dengan bagaimana UMKM hadir di dunia digital. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: SEO B2B: Pengertian dan Strategi Penerapan SEO B2B

Kenapa UMKM Harus Hadir Secara Online?

Dengan hadir di dunia digital, konsumen bisa menemukan profil bisnis dan mencari tahu informasi tentang produk atau layanan yang bisnis kamu tawarkan. Berikut alasannya lebih lanjut:

1. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Ketika bisnis hanya mengandalkan toko fisik, jangkauan konsumen terbatas pada orang-orang yang berada di sekitar lokasi. Tapi dengan hadir secara online, UMKM bisa:

  • Menjual produk ke seluruh Indonesia atau bahkan manca negara melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau platform internasional.
  • Menarik pelanggan dari berbagai kalangan melalui media sosial dan mesin pencari seperti Google.
  • Aktif 24 jam: pelanggan bisa melihat produk dan bertransaksi kapan saja, bahkan di luar jam kerja.

2. Meningkatkan Kredibilitas

Di era digital, orang sering “googling” dulu sebelum membeli. UMKM yang memiliki:

  • Website, akan terlihat lebih profesional dan meyakinkan.
  • Ulasan pelanggan di Google atau marketplace, akan membantu meyakinkan calon pembeli baru.
  • Media sosial aktif, memberi kesan bahwa bisnisnya hidup, transparan, dan responsif.

Kredibilitas ini penting agar konsumen merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi.

3. Promosi Lebih Efektif dan Murah

Dibanding iklan di TV, radio, atau koran, promosi digital jauh lebih hemat dan terukur:

  • Bisa mulai dari Rp 20.000-an untuk iklan di Instagram atau Facebook.
  • Iklan bisa disesuaikan dengan target audiens: usia, lokasi, minat, dll.
  • Bisa mencoba berbagai konten (foto, video, artikel) dan langsung melihat hasilnya secara real time.

UMKM juga bisa promosi gratis dengan membuat konten menarik di TikTok atau Instagram, dan jika viral, bisa menaikkan penjualan secara drastis.

4. Bisa Bersaing dengan Brand Besar

Dunia online membuka peluang persaingan yang lebih adil. Misalnya:

  • Sebuah UMKM bisa viral di TikTok karena produk unik, walau tanpa kantor besar.
  • Dengan konten yang kreatif, UMKM bisa membangun komunitas pelanggan yang loyal.
  • Di marketplace, produk UMKM bisa muncul di pencarian yang sama dengan produk brand besar.

Asalkan tahu cara branding digital dan memberi layanan bagus, UMKM bisa tampil tak kalah menarik dari perusahaan besar.

5. Memudahkan Pelayanan dan Transaksi

Platform digital mempermudah proses jual beli, misalnya:

  • Konsumen bisa lihat stok produk, harga, deskripsi, ulasan langsung di toko online.
  • Transaksi bisa dilakukan lewat sistem e-wallet, transfer bank, atau COD.
  • Chat dengan pelanggan bisa otomatis lewat chatbot atau fitur WhatsApp Business.

Semua ini mempercepat proses, menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

6. Analisa Pasar dan Perilaku Konsumen

Platform digital memberi akses ke data penting yang membantu pengambilan keputusan, contohnya:

  • Melihat produk mana yang paling diminati, jam berapa konsumen paling aktif, atau dari mana asal pembeli.
  • Mengetahui kata kunci yang dicari orang untuk bisa disesuaikan dalam strategi SEO.
  • Menguji efektivitas promosi: berapa banyak klik, yang melihat, hingga berapa yang akhirnya beli.

Dengan data tersebut, UMKM bisa mengembangkan strategi bisnis yang lebih cerdas dan berbasis fakta, bukan hanya asumsi.

Manfaat Langsung Kehadiran Online bagi UMKM

Tidak hanya sebagai sarana untuk memasarkan produk, kehadiran digital juga memberikan berbagai manfaat nyata yang dapat langsung dirasakan oleh pelaku usaha. 

Berikut adalah beberapa manfaat langsung yang didapatkan UMKM ketika mulai aktif secara online.

1. Meningkatkan Penjualan

Kehadiran online membuka peluang penjualan yang jauh lebih luas dibandingkan toko fisik. Produk dapat dijual kepada konsumen di luar wilayah domisili bisnis, bahkan hingga ke luar pulau atau luar negeri. 

Selain itu, toko online beroperasi selama 24 jam, sehingga konsumen dapat melakukan pembelian kapan saja tanpa terikat jam operasional. 

Platform digital seperti marketplace juga menyediakan fitur-fitur penunjang seperti promosi, diskon, dan sistem pembayaran yang memudahkan proses transaksi, sehingga dapat mendorong peningkatan volume penjualan.

2. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Dengan memanfaatkan media sosial, website, dan mesin pencari, UMKM dapat membangun eksistensi dan memperkuat citra merek. 

Semakin sering produk atau jasa muncul di internet, semakin besar pula kemungkinan masyarakat mengenalnya. 

Konsistensi dalam menyajikan konten yang relevan dan menarik akan membantu membangun kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Hal ini menjadi langkah awal penting dalam membentuk loyalitas pelanggan.

3. Mempermudah Interaksi dengan Konsumen

Kehadiran digital memungkinkan komunikasi langsung antara pelaku usaha dan konsumen melalui berbagai saluran seperti kolom komentar, pesan langsung, atau fitur chat pada toko online. 

Interaksi ini membantu pelaku UMKM memahami kebutuhan konsumen, menjawab pertanyaan, serta menangani keluhan dengan lebih cepat. 

Hubungan yang terjalin secara langsung dan responsif akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas terhadap produk atau jasa.

4. Memacu Inovasi Produk

Respons dan masukan dari pelanggan yang diperoleh melalui platform digital dapat menjadi acuan penting dalam pengembangan produk. 

UMKM dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan produk berdasarkan ulasan pelanggan, serta menangkap peluang tren pasar lebih cepat. 

Dengan demikian, UMKM dapat berinovasi secara lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

5. Mengetahui Target Pasar Secara Lebih Akurat

Platform digital menyediakan berbagai alat analitik yang dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, waktu aktif, serta preferensi belanja. 

Data ini sangat berguna bagi UMKM dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Dengan mengenali target pasar secara lebih mendalam, pelaku usaha dapat menentukan pendekatan komunikasi dan promosi yang lebih tepat.

6. Mendorong Penjualan Ulang (Repeat Order)

Pelanggan yang merasa puas cenderung akan kembali melakukan pembelian. 

Kehadiran online mempermudah konsumen untuk menemukan kembali toko atau produk yang sebelumnya mereka beli, baik melalui akun media sosial, toko marketplace, maupun website resmi. 

UMKM juga dapat memanfaatkan strategi retargeting atau email marketing untuk mengingatkan pelanggan melakukan pembelian ulang, sekaligus menawarkan produk baru.

7. Membuka Peluang Kolaborasi

UMKM yang memiliki identitas online yang kuat lebih mudah ditemukan oleh pihak lain seperti influencer, content creator, atau sesama pelaku usaha. 

Hal ini membuka kesempatan untuk menjalin kerja sama promosi, endorsement, hingga kolaborasi produk yang dapat memperluas jangkauan pasar. 

Kolaborasi ini juga dapat meningkatkan kredibilitas bisnis serta mempercepat pertumbuhan merek di pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

Bagaimana Cara Menghadirkan UMKM di Dunia Digital?

Sekarang Anda telah mengetahui alasan dan manfaat menghadirkan UMKM di dunia digital. Nah, sudah waktunya kita wujudkan profil bisnis Anda secara online sekarang juga dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menentukan Tujuan Kehadiran Online

Sebelum memulai, penting untuk mengetahui apa yang ingin dicapai secara online. 

Apakah tujuannya meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk, membangun komunitas, atau memperkuat brand? 

Tujuan ini akan mempengaruhi pilihan platform dan strategi konten yang digunakan.

2. Membuat Identitas Digital Bisnis

Langkah awal yang sangat penting adalah menciptakan identitas digital yang konsisten. Beberapa hal yang perlu disiapkan:

  • Nama usaha yang unik dan mudah diingat
  • Logo bisnis
  • Deskripsi singkat usaha
  • Kontak yang bisa dihubungi (WhatsApp, email, alamat, dsb.)
  • Foto produk berkualitas baik

Identitas ini akan digunakan di berbagai platform digital agar konsumen mengenali dan mengingat brand dengan mudah.

3. Memilih Platform Digital yang Sesuai

UMKM tidak harus langsung hadir di semua platform. Pilih platform yang paling sesuai dengan target pasar:

  • Media sosial (Instagram, Facebook, TikTok) – Cocok untuk membangun awareness dan interaksi dengan konsumen.
  • Marketplace (Shopee, Tokopedia, Bukalapak) – Cocok untuk menjual langsung ke konsumen.
  • Google My Business – Cocok untuk menampilkan lokasi usaha di hasil pencarian Google.
  • Website – Memberikan kesan profesional dan memudahkan transaksi langsung atau menampilkan katalog produk.

4. Membuat dan Mengelola Konten Secara Konsisten

Konten adalah cara utama untuk menjangkau dan menarik perhatian calon pelanggan. Buat konten yang informatif, menarik, dan relevan, seperti:

  • Foto dan video produk
  • Testimoni pelanggan
  • Tutorial penggunaan produk
  • Cerita di balik usaha
  • Promo dan diskon

Gunakan gaya visual dan bahasa yang sesuai dengan karakter merek dan target pasar.

5. Membangun Interaksi dengan Konsumen

Interaksi aktif akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Balas komentar dan pesan dengan ramah dan cepat
  • Tanyakan feedback pelanggan secara berkala
  • Buat polling atau pertanyaan interaktif
  • Libatkan konsumen dalam konten (misalnya repost foto pelanggan)

6. Mendaftarkan UMKM ke Google My Business

Langkah ini sangat penting agar bisnis mudah ditemukan di pencarian Google dan Google Maps. Informasi seperti jam buka, foto tempat usaha, ulasan pelanggan, dan nomor telepon akan membantu meningkatkan visibilitas dan kredibilitas bisnis.

7. Mempelajari Iklan Digital Dasar

Jika ada anggaran promosi, UMKM bisa mencoba iklan berbayar seperti:

  • Facebook & Instagram Ads
  • Iklan di Tokopedia/Shopee
  • Google Ads

Iklan ini memungkinkan UMKM menjangkau lebih banyak orang sesuai lokasi, usia, minat, dan kebiasaan belanja mereka.

8. Pantau dan Evaluasi Kinerja Online

Gunakan fitur analitik yang disediakan oleh platform (seperti Instagram Insights atau dashboard marketplace) untuk melihat performa penjualan, interaksi konten, dan pertumbuhan audiens. 

Dengan data tersebut, UMKM bisa memperbaiki strategi yang kurang efektif dan meningkatkan yang sudah berhasil.

Baca Juga: Pengertian Social Bookmarking dan Manfaatnya untuk Optimasi Website

Ingin memulai digitalisasi bisnis tapi bingung harus dari mana?

Menghadirkan UMKM secara online adalah langkah penting untuk membawa bisnis kamu ke level berikutnya. 

Dengan memilih platform yang tepat, menciptakan konten yang menarik, serta berinteraksi dengan konsumen, kamu dapat memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.Jika kamu ingin memulai digitalisasi bisnis namun bingung harus mulai dari mana, agensi digital marketing Croloze siap membantu!

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia: Apa saja Strategi yang Wajib Dipahami Bisnis?

Memasuki tahun 2025, dunia digital marketing terus mengalami transformasi yang pesat—baik secara teknologi maupun perilaku konsumen. 

Bagi pelaku bisnis di Indonesia, memahami tren digital marketing terbaru bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar.

Baca Juga: Long Tail vs Short Tail Keyword, Kenali Perbedaannya di Dalam SEO

Tren Digital Marketing 2025 di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa tren digital marketing 2025 yang perlu diperhatikan dan bagaimana bisnis dapat memanfaatkannya secara strategis.

1. Pemasaran Berbasis Data Jadi Fondasi Utama

Di era digital yang makin kompleks, keputusan pemasaran tidak lagi bisa berbasis intuisi. 

Tahun 2025 menandai semakin masifnya penggunaan data analytics, baik untuk memahami perilaku konsumen, mengukur ROI kampanye, maupun melakukan personalisasi konten.

Tips: Gunakan tools seperti Google Analytics 4, Meta Pixel, dan CRM untuk mengintegrasikan data dari berbagai kanal.

Baca Juga: Apa itu Long Tail Keywords? Manfaat dan Contohnya

2. SEO Tetap Relevan, Tapi Lebih Strategis

Mesin pencari masih menjadi saluran utama untuk menemukan informasi. Namun, algoritma Google kini lebih canggih dan menekankan pada E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness). Konten berkualitas, otoritatif, dan user-centric jadi kunci utama.

Aksi yang bisa dilakukan:

  • Optimalkan struktur konten (heading, internal link)
  • Bangun topical authority melalui konten cluster
  • Perbaiki performa teknikal seperti kecepatan halaman & mobile responsiveness

3. Social Media: Lebih Otentik, Lebih Interaktif

Di tahun 2025, konsumen menginginkan brand yang lebih manusiawi dan transparan. Interaksi real-time, konten user-generated (UGC), dan penggunaan fitur seperti Reels, Live, dan Stories akan terus meningkat.

Fakta: Platform seperti TikTok, Instagram, dan LinkedIn menunjukkan pertumbuhan engagement yang tinggi di Indonesia.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendaftarkan Website ke dalam Google Search Console (GSC)

4. Performance Marketing Lebih Presisi & Otomatis

Iklan digital kini lebih pintar berkat machine learning dan segmentasi audiens yang makin granular. 

Google Ads dan Meta Ads menawarkan fitur otomatisasi yang mampu menyasar audiens sesuai perilaku browsing mereka secara real-time.

Apa yang perlu disiapkan:

  • Struktur campaign yang matang
  • Konten visual yang konversi
  • Penyesuaian pesan untuk setiap funnel audiens

5. Website Jadi Aset Sentral Branding dan Konversi

Meski media sosial berkembang, website tetap menjadi pusat informasi resmi yang bisa dikontrol penuh. Di 2025, desain UX/UI, kecepatan loading, dan copywriting persuasif menjadi pembeda utama.

Agensi Croloze bisa bantu: Kami membangun website cepat, responsif, dan konversi-ready untuk semua jenis bisnis.

6. Pemasaran Berbasis AI dan Otomatisasi yang Lebih Canggih

Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi tulang punggung strategi digital. Dari chatbots yang mampu membalas pesan seperti manusia, hingga AI yang dapat menghasilkan konten otomatis (seperti teks, gambar, atau video), pemanfaatan teknologi ini akan makin meluas. 

Otomatisasi juga mempermudah personalisasi pesan dalam skala besar, meningkatkan efisiensi kampanye.

7. Pencarian Suara dan Visual Meningkat Drastis

Semakin banyak pengguna menggunakan perintah suara (voice search) melalui asisten digital seperti Alexa atau Google Assistant. Tak hanya itu, pencarian visual (visual search) seperti Google Lens juga naik daun. 

Optimasi SEO kini tidak cukup hanya dengan kata kunci teks — gambar, struktur data, dan suara mulai jadi prioritas.

8. Konten Interaktif dan Imersif Jadi Kunci Engagement

Pengguna semakin menyukai konten interaktif seperti polling, kuis, AR filter, hingga live shopping. 

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) juga akan digunakan lebih luas, terutama di sektor e-commerce dan edukasi. 

Konten yang mengajak audiens untuk terlibat langsung terbukti meningkatkan tingkat retensi dan loyalitas.

9. Micro-Influencer Lebih Dilirik Brand

Meskipun influencer besar tetap memiliki tempat, brand kini lebih banyak bekerja sama dengan micro-influencer yang punya audiens lebih niche dan autentik. 

Engagement rate mereka lebih tinggi, dan biaya kerja sama pun lebih rendah — membuat mereka jadi aset penting dalam strategi brand awareness dan trust building.

10. Search Generative Experience (SGE) dan AI Search

Google dan mesin pencari lainnya mulai mengintegrasikan hasil pencarian berbasis AI generatif. Ini mengubah cara pengguna mendapatkan informasi.

Maka dari itu, bidang marketing harus menyesuaikan kontennya agar tetap relevan di era hasil pencarian yang lebih dinamis dan ringkas.

11. Short-Form Video Tetap Mendominasi

TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts masih menjadi raja konten. Di tahun 2025, strategi video pendek yang informatif, menghibur, dan relatable akan menjadi ujung tombak dalam menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara efektif.

Baca Juga: Mengenal Google Search Console (GSC), Fitur dan Cara Menggunakannya

Siapkan Bisnismu untuk 2025 dengan Cara Ini

Agar tidak hanya ikut arus, tapi benar-benar unggul di tengah perubahan digital yang begitu cepat, bisnis perlu melakukan beberapa langkah strategis. 

Berikut adalah cara-cara konkret yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan bisnismu menyambut era digital marketing 2025:

1. Lakukan Audit Digital Marketing Secara Berkala

Audit bukan hanya untuk mengevaluasi keuangan—dalam dunia digital marketing, audit bertujuan untuk melihat apa yang bekerja dan apa yang tidak. 

Tanya: Apakah kampanye media sosial kamu menghasilkan engagement yang cukup? Apakah iklan digital memberikan ROI yang diharapkan? Bagaimana performa SEO website-mu dalam enam bulan terakhir?

Dengan melakukan audit secara berkala, kamu bisa memotong anggaran yang tidak efektif dan mengalokasikannya ke strategi yang terbukti berdampak. Ini juga membantumu tetap relevan di tengah perubahan algoritma, tren konten, dan perilaku konsumen.

2. Investasi pada Data Analytics

Di era serba digital, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi saja sudah tidak cukup. Dengan tools seperti Google Analytics, Meta Insights, atau bahkan software AI yang lebih canggih, kamu bisa mengetahui:

  • Siapa audiensmu sebenarnya?
  • Kapan mereka paling aktif?
  • Konten atau produk mana yang paling banyak diminati?

Dengan memahami data ini, kamu tidak hanya menebak strategi marketing, tapi benar-benar memastikan bahwa langkah yang kamu ambil sesuai dengan kebutuhan dan perilaku target pasar.

3. Bangun Tim Kreatif yang Adaptif dan Cepat Tanggap

Tren digital berubah sangat cepat. Hari ini orang suka konten edukatif, besok sudah pindah ke tren meme atau video lucu berdurasi 10 detik. Tim marketing yang sukses bukan hanya kreatif, tapi juga mampu membaca tren dan menyesuaikan strategi dengan cepat.

Artinya, kamu perlu memiliki tim yang tidak hanya paham soal desain atau copywriting, tapi juga terbuka terhadap perubahan, mau belajar tools baru, dan aktif mencari ide out of the box

4. Fokus pada Interaksi dan Pengalaman Pelanggan Secara Real-Time

Hard selling mulai kehilangan daya tariknya. Konsumen saat ini ingin terlibat, merasa didengar, dan memiliki hubungan emosional dengan brand

Konsumen lebih tertarik pada brand yang ngobrol di kolom komentar, responsif di DM, atau menghadirkan live session interaktif di TikTok dan Instagram.

Fokuslah untuk membangun pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan berkesan. Jadikan komunikasi dua arah sebagai kekuatan utama bisnismu. 

Ketika pelanggan merasa dihargai, mereka bukan hanya membeli—mereka akan kembali, bahkan merekomendasikanmu ke orang lain.

Baca Juga: 7 Cara Praktis Agar Website Terindex Google

Tahun 2025 menghadirkan peluang besar bagi bisnis Indonesia untuk tumbuh melalui digital marketing. Kuncinya ada pada adaptasi cepat terhadap tren, pemanfaatan teknologi, dan strategi yang data-driven.

Optimalkan website dan strategi digital marketing bisnis bersama Croloze! Dapatkan audit SEO gratis dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Klik di sini untuk terhubung dengan Digital Agency Croloze.

Referensi: