Archive for the ‘Performance Ads’ Category

Brand Equity: Makna, Tahapan, Contoh, dan Strategi Ampuh

Meta desc: Brand equity adalah suatu nilai yang membuat merek kamu menonjol di pasar. Pelajari selengkapnya disini!

Brand equity adalah suatu nilai yang melekat pada sebuah merek atau brand, nah hal ini bikin produk kamu lebih menonjol dibanding produk kompetitor. Kalau brand kamu sudah “nempel” di hati konsumen, nantinya brand kamu itu bukan cuma dikenal, tapi juga jadi pilihan utama meski ada banyak pesaing.

Apa Sebenarnya Brand Equity Itu?

Brand equity adalah semacam “daya tarik” atau nilai tambah yang dimiliki suatu merek di mata konsumen. Bayangin, di antara dua produk yang mirip, biasanya yang punya brand equity kuat akan lebih dulu dipilih karena konsumen merasa ada koneksi emosional dan kepercayaan yang lebih.

Dengan kata lain, brand equity bukan cuma soal logo atau nama yang unik, tapi juga bagaimana produk kamu berhasil membangun reputasi, loyalitas, dan kualitas di benak pelanggan.

Baca Juga: Apa Itu Marketing Mix ?: Kunci Sukses Pemasaran Digital

Manfaat Brand Equity yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum masuk ke strategi, penting buat kamu memahami manfaat yang bisa didapat kalau brand equity kamu sudah terbangun dengan baik. Brand equity nggak cuma bikin merek kamu dikenal, tapi juga memiliki beberapa manfaat lho. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Meningkatkan Loyalitas Pelanggan:
    Brand yang kuat bikin konsumen betah dan terus kembali karena mereka percaya pada kualitas serta nilai yang kamu tawarkan.
  • Memungkinkan Penetapan Harga Tinggi:
    Dengan brand equity yang kuat, kamu bisa menetapkan harga yang lebih tinggi karena pelanggan merasa bahwa kualitas dan pengalaman yang didapat sepadan dibanding brand lain dengan harga yang lebih murah.
  • Mempermudah Peluncuran Produk Baru:
    Ketika brand kamu sudah dikenal, konsumen lebih mudah menerima produk baru yang kamu tawarkan tanpa harus menghabiskan biaya promosi yang besar.
  • Mengurangi Biaya Pemasaran:
    Merek yang sudah dikenal berarti akan terjadi promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang lebih efektif, sehingga kamu nggak perlu mengeluarkan anggaran besar terus-menerus.
  • Meningkatkan Daya Saing di Pasar:
    Brand equity yang kuat bikin bisnismu lebih tahan banting menghadapi persaingan, karena konsumen sudah punya keterikatan emosional dengan merek kamu.

Tahapan Membangun Brand Equity

Membangun brand equity itu seperti menyusun potongan puzzle, setiap bagian harus ditempatkan dengan tepat. Yuk, simak empat tahap utama yang perlu kamu jalani untuk menciptakan brand yang tak terlupakan!

1. Membangun Brand Identity

Di tahap awal ini, kamu perlu memperkenalkan brand kamu kepada pasar. Identitas merek mencakup elemen seperti logo, warna, dan tagline yang mudah diingat. Semakin kuat identitas yang kamu bangun, semakin mudah juga konsumen mengenali brand kamu di antara lautan pilihan.

2. Membentuk Brand Meaning

Setelah dikenal, saatnya kamu menyampaikan apa yang bikin brand kamu beda. Di tahap ini, fokuskan pada keunggulan produk serta nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan. Makna merek yang jelas akan memberikan alasan kuat bagi konsumen untuk memilih produk kamu.

3. Mengukur Brand Response

Tahap selanjutnya adalah mengamati bagaimana konsumen merespon brand kamu. Apakah mereka merasa puas dengan produk yang kamu tawarkan? Respons positif dari konsumen akan semakin memperkuat reputasi brand kamu di pasar.

4. Menjalin Hubungan yang Langgeng

Tahap puncak dalam membangun brand equity adalah menciptakan hubungan yang erat dengan konsumen. Di sini, loyalitas terbentuk dan brand kamu menjadi bagian dari kehidupan mereka. Hubungan yang kuat membuat konsumen tidak hanya membeli sekali, tapi terus kembali dan bahkan merekomendasikan ke orang lain.

Contoh Brand Equity Dari Brand Terkenal

Biar lebih jelas, yuk lihat beberapa contoh brand yang sukses membangun brand equity dan berhasil “nempel” di hati konsumen!

1. Nike

Nike sudah jadi ikon di dunia olahraga berkat slogan “Just Do It” yang nyambung banget dengan semangat para penggunanya.

Bukan cuma soal sepatu dan baju, Nike berhasil membangun citra yang menginspirasi para pelanggannya untuk terus melangkah maju.

2. McDonald’s

Di setiap sudut dunia, McDonald’s udah dikenal sebagai tempat makan yang selalu konsisten dalam menyuguhkan makanan cepat saji yang enak.

Selain menawarkan makanan cepat saji, McDonald’s membangun brand equity melalui pengalaman yang nyaman. Desain restoran yang khas, pelayanan cepat, dan inovasi menu lokal dan unik dari setiap negara bikin pelanggan merasa seperti relate dengan menu menu yang mereka sajikan.

3. Samsung

Samsung bukan cuma tentang smartphone dan gadget canggih, tapi juga tentang terus menerus mendorong inovasi ke berbagai peralatan elektronik.

Brand ini dikenal dengan teknologi terdepan yang diaplikasikan dalam berbagai produknya, dari TV, smartphone, hingga peralatan rumah tangga. Konsistensi dalam menghadirkan desain modern dan fitur yang relevan menjadikan Samsung pilihan utama bagi konsumen yang ingin selalu update dengan teknologi terbaru.

Tips Menerapkan Brand Equity

Kalau kamu pengen brand kamu punya nilai lebih di mata konsumen, ada beberapa strategi yang bisa langsung kamu terapin. Berikut tips-tips yang bisa bikin brand kamu makin “nempel” di hati pelanggan:

1. Temukan dan Tonjolkan Keunikan Brand

Cari tahu apa yang bikin brand kamu beda dari yang lain. Tonjolkan keunggulan itu dalam setiap kampanye dan pastikan konsumen langsung “klik” begitu melihatnya.

2. Jaga Konsistensi Pesan dan Tampilan

Konsistensi itu kunci. Pastikan setiap elemen dari brand kamu mulai dari visual sampai cara berkomunikasi dengan costumer selalu mencerminkan nilai dan identitas yang konsisten sepanjang waktu.

3. Pengalaman yang Berkesan Bagi Pelanggan

Pelayanan yang ramah, respons cepat, dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan akan membuat pelanggan merasa dihargai. Pengalaman positif ini akan memperkuat brand equity kamu.

4. Manfaatkan Media Sosial dengan Optimal

Media sosial adalah tempat yang tepat untuk membangun interaksi langsung dengan konsumen. Gunakan platform ini untuk berbagi cerita, merespon pertanyaan, dan memperkuat hubungan emosional dengan pelanggan.

Siap Bawa Brand Kamu ke Level Selanjutnya?

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referral: Manfaat, Contoh dan Cara Membuat Program yang Tepat

Saat ini hampir di setiap kanal penjualan pembelian pasti menyertakan halaman khusus referral. Referral adalah salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan referral dalam penjualan suatu produk/layanan?

Singkatnya, referral berarti rekomendasi dari pelanggan atau mitra yang sudah ada untuk menarik orang lain menggunakan layanan/produk sehingga mereka menjadi pelanggan baru bisnis. 

Referral berbeda dari affiliate, karena itu kamu perlu memahami apa itu referral, manfaatnya, serta cara membuat program referral yang tepat agar bisa memberikan hasil yang maksimal untuk perusahaan. Yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini. 

Baca Juga: Panduan Lengkap Menyusun Strategi Digital Marketing untuk B2B

Apa Itu Referral dan Contohnya?

Referral adalah proses di mana seseorang merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain berdasarkan pengalaman positif yang telah dirasakan. Rekomendasi ini bisa dilakukan secara langsung, melalui media sosial, email, atau platform digital lainnya. 

Dalam dunia bisnis, referral sering kali menjadi alat pemasaran yang sangat kuat dan menguntungkan karena kepercayaan yang terbangun antara pelanggan dengan merek dapat membuat mereka merekomendasikan layanan dengan sukarela kepada kerabat atau kenalannya. 

Berbeda dengan iklan pemasaran yang sering dianggap subjektif, referral cenderung lebih organik dan objektif karena berdasarkan pengalaman nyata pelanggan. Hal ini pun membuat calon pelanggan lebih percaya dan cenderung melakukan pembelian seperti yang direkomendasikan kenalan.

Salah satu contoh program referral yang sukses di Indonesia adalah program dari  OVO yang merupakan salah satu dompet digital terbesar di Indonesia. Pengguna OVO dapat mengundang teman atau keluarga untuk mendaftar dan menggunakan layanan OVO. 

Setiap kali orang yang diundang melakukan transaksi, baik pengguna yang mengundang maupun yang diundang akan mendapatkan cashback atau bonus tertentu. Program ini berhasil menarik banyak pengguna baru sekaligus mempertahankan loyalitas pengguna yang sudah ada.

Dengan memberikan insentif yang menarik dalam referral, bisnis tidak hanya mendorong pelanggan untuk merekomendasikan layanan tetapi juga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan bisnis.

5 Manfaat Referral untuk Bisnis

Secara spesifik berikut ini beberapa manfaat yang akan didapatkan bisnis jika menggunakan program referral dengan tepat, yaitu: 

  1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Dibandingkan iklan dari perusahaan, calon pelanggan cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari teman, keluarga, atau kenalan karena itu program referral sangat penting dalam membantu membangun kredibilitas dan reputasi yang baik di mata calon pelanggan.
  2. Mengurangi Biaya Pemasaran: Biaya untuk membuat program referral marketing biasanya jauh  lebih hemat dibandingkan dengan metode pemasaran lain seperti iklan atau influencer. Hal ini karena pemasaran bergantung pada pelanggan yang sudah ada, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru cenderung lebih rendah.
  3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Pelanggan yang datang melalui referral biasanya cenderung lebih loyal dibandingkan pelanggan yang datang melalui channel marketing yang lain. Hal ini karena sejak awal mereka sudah memiliki ekspektasi positif berdasarkan rekomendasi yang diterima.
  4. Meningkatkan Brand Awareness: Setiap kali seseorang merekomendasikan suatu produk atau layanan, otomatis brand awareness juga ikut meningkat. Hal ini karena semakin banyak orang yang berbicara tentang produk tersebut, dengan begitu ini akan meningkatkan kemungkinan bisnis menjadi lebih dikenal oleh audiens yang lebih luas.
  5. Mendapatkan Konversi yang Lebih Tinggi: Calon pelanggan yang datang melalui referral biasanya memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Hal ini karena mereka biasanya sudah memiliki minat dan niat untuk membeli namun terhambat sampai mereka mendapatkan rekomendasi.

7 Cara dan Tips Membuat Program Referral yang Tepat

Untuk membuat program referral yang efektif, ada beberapa cara dan tips yang bisa kamu lakukan dan maksimalkan, yaitu:

 1. Tentukan Target yang Ingin Didapat

Sebelum memulai program referral, tentukan dengan jelas apa tujuan atau target utama yang ingin perusahaan dapatkan. Apakah untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru, meningkatkan penjualan, atau memperkuat hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan begitu kamu bisa menyesuaikan program agar disusun lebih tepat dan menguntungkan perusahaan.

 2. Pilih Reward yang Menarik

Reward atau insentif adalah bagian penting dalam program referral. Lakukan riset dan analisa lebih dulu apa reward yang menarik bagi pelanggan yang memberikan referral. Pastikan reward yang ditawarkan cukup menarik untuk mendorong partisipasi dari pelanggan lama. Misalnya, diskon produk, voucher belanja, atau akses eksklusif ke fitur tertentu.

 3. Sederhanakan Proses Referral

Proses referral harus mudah dipahami dan diikuti karena banyak pelanggan yang cenderung tidak menyukai proses referal yang rumit dan menyulitkan. Buatlah sistem atau program referral yang sederhana, misalnya seperti menyediakan tautan unik yang bisa langsung disalin dan dibagikan ke orang lain. Semakin mudah prosesnya, semakin besar kemungkinan pelanggan akan berpartisipasi.

 4. Promosikan Program Secara Efektif

Setelah program referral telah siap untuk digunakan pelanggan, lakukan promosi secara khusus di berbagai platform seperti email, media sosial, atau website. Tekankan benefit atau hadiah yang akan didapatkan sehingga informasi tentang program referral bisa menarik dan diikuti banyak pelanggan.

 5. Pantau dan Evaluasi Performa

Jangan lupa gunakan tools analitik untuk memantau performa program referral. Evaluasi data seperti jumlah referral yang masuk, tingkat konversi, dan tingkat ROI (Return on Investment). Informasi ini akan membantu mengetahui mana bagian yang perlu ditingkatkan sehingga bisa mengoptimalkan program referral dengan lebih baik lagi.

 6. Berikan Penghargaan kepada Referrer

Selain memberikan reward kepada pelanggan baru, jangan lupa untuk memberikan penghargaan kepada referrer. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus merekomendasikan produk atau layanan. Terus jaga dan bangun hubungan dengan pelanggan baru atau lama sehingga mereka merasa bahwa perusahaan peduli dengan kepuasan mereka.

7. Jaga Kualitas Produk atau Layanan

Terakhir, jangan lupa untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Referral hanya akan berhasil jika produk atau layanan memiliki kualitas yang baik. Pastikan produk atau layanan tetap mendapatkan respon yang positif agar mereka mau merekomendasikannya kepada orang lain.

Program referral menjadi salah strategi pemasaran yang cukup efektif untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis secara organik. Dengan memanfaatkan kekuatan rekomendasi dari pelanggan lama, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Namun ingat bahwa untuk membuat program referral yang sukses, diperlukan adanya perencanaan yang matang, reward yang menarik, dan promosi yang efektif.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Mengulik Apa itu Cost Per Mille dan Cara Menghitungnya

Dalam dunia pemasaran digital, CPM (Cost Per Mille) adalah salah satu metrik yang sering dibahas karena digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye suatu iklan digital. CPM sering digunakan oleh digital marketer untuk mengevaluasi biaya iklan yang dijelaskan dan menentukan strategi pemasaran yang paling efisien dan tepat.

Jika kamu sedang memulai pemasaran iklan digital, kamu perlu menyimak artikel ini yang akan membahas lengkap tentang pengertian CPM, cara menghitungnya, perbedaannya dengan metrik lain, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara mengoptimasi CPM untuk mencapai hasil yang terbaik.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Pain Point Pelanggan dan Cara Penggunaannya

Pengertian CPM dan Cara Mengukurnya

CPM atau Cost Per Mille adalah sebuah metrik perhitungan biaya dalam dunia periklanan digital yang mengacu pada harga yang harus dibayarkan oleh pengiklan untuk setiap 1.000 kali tayangan (impression) yang didapatkan.

Artinya, CPM digunakan untuk mengukur berapa banyak uang yang harus dikeluarkan pengiklan agar iklan mereka dilihat oleh seribu orang. Metode ini sangat umum digunakan di beberapa platform pengelola iklan seperti Google Ads dan Facebook Ads.

Impressions ini merujuk pada berapa kali jumlah iklan ditampilkan kepada audiens, tanpa memperhitungkan apakah audiens tersebut benar-benar melihat atau berinteraksi dengan iklan tersebut. Untuk menghitung CPM, rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu:

CPM = (Biaya Iklan / Jumlah Impression) x 1.000

Sebagai contoh, seorang pengiklan membayar Rp 10.000.000 untuk kampanye iklan digital di Google Ads dan iklan tersebut berhasil mendapatkan 400.000 impression, maka CPM-nya dapat dihitung sebagai berikut:

CPM = (10.000.000 / 400.000) x 1.000 = Rp 25.000

Artinya, pengiklan membayar Rp 25.000 untuk setiap 1.000 kali iklan yang ditampilkan. Perhitungan ini sangat berguna dalam mengevaluasi anggaran iklan serta membandingkan performa antar platform periklanan. 

Selain itu, hal ini juga dapat membantu pengiklan dalam membuat keputusan yang tepat, mampu mengalokasikan anggaran dengan efisien serta dapat memprediksi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai target jumlah tayangan tertentu. 

CPM sangat cocok digunakan untuk kampanye yang bertujuan meningkatkan brand awareness karena fokus utamanya adalah menjangkau audiens sebanyak mungkin. 

Misalnya, suatu perusahaan meluncurkan sebuah layanan baru dan ingin mengiklankannya, maka pengiklan dapat menggunakan CPM untuk menampilkan iklan layanan agar mendapatkan eksposur yang tinggi meskipun tidak semua orang yang melihat iklan tersebut melakukan pembelian.

Perbedaan CPM vs CPC vs CPA

Dalam periklanan digital, ada beberapa teknik atau metode iklan yang umum digunakan diantaranya yaitu CPM (Cost per Mile), CPC (Cost Per Click), dan CPA (Cost Per Action). Lantas apa perbedaan utama dari CPM, CPC dan CPA?

Pertama, CPM berfokus pada jumlah tayangan iklan yang sangat cocok untuk kampanye  brand awareness. Hal ini karena tujuan utamanya adalah memastikan iklan dilihat oleh banyak orang dan tidak mementingkan apakah ada  interaksi atau konversi dari audiens setelah melihat iklan tersebut.

Sedangkan CPC berfokus pada berapa besar biaya yang dikeluarkan ketika seseorang mengklik iklan. Metode yang satu ini lebih cocok untuk kampanye peningkatan traffic ke situs web atau landing page. Jadi, pengiklan hanya membayar ketika audiens menunjukkan minat dengan mengklik iklan.

Sementara itu CPA merupakan metode iklan yang paling spesifik karena hanya membebankan biaya ketika pengguna melakukan tindakan tertentu, apakah itu pembelian, pengisian formulir, atau langganan newsletter. Metode ini sangat ideal untuk kampanye yang berfokus pada konversi atau pembelian.

Setiap metode iklan ini memiliki karakteristik, kelebihan, kekurang dan tujuan yang berbeda, sehingga dalam pemilihannya pengiklan harus menyesuaikan dengan tujuan kampanye dan target audiens perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan CPM

Dalam penggunaannya, metode CPM tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut ini beberapa kelebihan penggunaan CPM yang membuatnya sering digunakan pengiklan, yaitu:

  1. Sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness. Iklan dengan metode CPM biasanya akan ditampilkan kepada audiens dalam jumlah besar, sehingga  meningkatkan kemungkinan iklan dilihat oleh banyak orang.
  2. Biaya per tayangan relatif rendah dibandingkan model lain. Dengan CPM, pengiklan hanya membayar untuk setiap 1.000 tayangan yang umumnya lebih hemat biaya dibandingkan model CPA yang fokus pada hasil konversi. 
  3. Memberikan gambaran jelas tentang seberapa sering iklan dilihat oleh audiens.  CPM memberikan data mengenai berapa besar jumlah tayangan iklan, sehingga pengiklan dapat mengevaluasi performa kampanye berdasarkan seberapa luas jangkauan iklan tersebut. 

Namun, ada juga beberapa kekurangan CPM yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Tidak menjamin bahwa audiens benar-benar melihat atau memperhatikan iklan tersebut. Meskipun iklan ditayangkan kepada ribuan orang, tidak ada jaminan bahwa audiens benar-benar melihat atau memperhatikan iklan tersebut. Terlebih banyak faktor seperti posisi iklan, durasi tayang, atau relevansi konten yang dapat mempengaruhi tingkat engagement iklan. Misalnya, iklan yang muncul di bagian bawah halaman mungkin kurang terlihat dibandingkan iklan di bagian atas.
  2. Jika iklan tidak dioptimalkan dengan baik, biaya per tayangan bisa menjadi mahal tanpa hasil yang signifikan. Tanpa strategi penargetan yang tepat, iklan CPM dapat ditayangkan kepada audiens yang tidak relevan, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak memberikan dampak nyata bagi bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pengiklan untuk memastikan bahwa iklan mereka dirancang dengan baik dan ditayangkan kepada audiens yang tepat.
  3. Sulit untuk mengukur dampak langsung terhadap penjualan atau konversi. Karena metode ini hanya menghitung jumlah tayangan, tidak ada data yang menunjukkan apa yang dilakukan audiens setelah melihat iklan. Apakah mereka tertarik, mengklik, atau melakukan pembelian.

Cara Mengoptimasi CPM dalam Iklan Digital

Agar kamu mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan metode CPM, berikut ini beberapa strategi optimasi yang bisa kamu coba lakukan, yaitu:

1. Pilih Platform yang Tepat

Platform tempat iklan ditayangkan sangat mempengaruhi efektivitas kampanye CPM. Pastikan untuk memilih platform yang sesuai dengan target audiens. Misalnya, jika audiens target adalah profesional atau pebisnis, kamu bisa memasang iklan di LinkedIn. Sedangkan jika untuk konsumen umum maka kamu bisa menggunakan platform iklan di Facebook, Instagram, atau YouTube Selain itu, pastikan platform tersebut memiliki alat analitik yang kuat untuk melacak performa iklan.

2. Optimalkan Penargetan Audiens

Penargetan audiens yang benar dan tepat adalah kunci keberhasilan CPM. Kamu bisa menggunakan fitur penargetan yang disediakan oleh platform iklan untuk menjangkau audiens yang lebih relevan. Retargeting juga bisa digunakan untuk menampilkan iklan kepada orang-orang yang sebelumnya telah berinteraksi dengan brand. Dengan begitu iklan akan ditayangkan kepada orang-orang yang memiliki kemungkinan untuk tertarik pada produk atau layanan yang ditawarkan.

3. Buat Desain Iklan yang Menarik

Desain iklan yang menarik secara visual dan informatif dapat meningkatkan kemungkinan audiens memperhatikan suatu iklan. Pastikan untuk menggunakan gambar atau video berkualitas tinggi yang relevan dengan pesan iklan. Sertakan teks singkat, jelas dan langsung menyampaikan nilai utama produk atau layanan. Jika perlu gunakan warna dan elemen visual yang mencolok untuk menarik perhatian. Ingatlah bahwa audiens sering kali hanya memiliki waktu beberapa detik untuk melihat iklan, jadi pastikan pesan utama tersampaikan dengan cepat.

4. Optimalkan Posisi Penempatan Iklan

Posisi iklan di halaman web atau aplikasi dapat mempengaruhi seberapa besar perhatian yang diterima iklan tersebut. Pilih opsi penempatan iklan di area yang lebih terlihat, seperti bagian atas halaman, di antara konten utama atau sebagai video pre-roll yang tidak dapat dilewati. Hindari menempatkan iklan di bagian bawah halaman atau area yang kurang terlihat, karena ini dapat mengurangi kinerja iklan.

5. Lakukan A/B Split Testing

Melakukan uji A/B adalah cara yang efektif untuk mengetahui format iklan mana yang paling berdampak pada performa iklan. Cobalah variasikan elemen-elemen seperti judul dan teks iklan, gambar atau video, warna tombol call-to-action (CTA), dan target audiens. Dengan membandingkan hasil dari setiap variasi, kamu dapat mengetahui kombinasi elemen mana yang paling efektif untuk meningkatkan performa CPM.

6. Pantau dan Analisis Performa Secara Berkala

Keenam jangan lupa melakukan pemantauan performa iklan secara berkala menggunakan alat analitik yang disediakan oleh platform iklan seperti jumlah tayangan iklan (impressions), jumlah unik audiens yang melihat iklan (reach), persentase audiens yang mengklik iklan setelah melihatnya (CTR), dan tingkat interaksi audiens dengan iklan (engagement rate). Jika performa iklan tidak sesuai harapan, kamu bisa melakukan penyesuaian pada desain, penargetan, atau anggaran.

7. Sesuaikan Anggaran Berdasarkan Performa

CPM dapat menjadi mahal jika tidak dioptimalkan dengan baik, sehingga kamu perlu menyesuaikan anggaran berdasarkan performa. Alokasikan lebih banyak anggaran untuk iklan atau audiens yang menunjukkan performa terbaik, dan kurangi atau hentikan anggaran untuk iklan yang tidak memberikan hasil signifikan. Kamu juga bisa menggunakan fitur bidding otomatis untuk menyesuaikan biaya per tayangan berdasarkan performa iklan.

Sekian pembahasan mengenai apa itu CPM, contoh, cara mengukur, perbedaan, kelebihan dan kekurangan serta cara optimasi CPM yang tepat. Masih belum memahami bagaimana mengelola iklan dan CPM untuk hasil yang maksimal? Itu berarti saatnya kamu meminta bantuan dari agensi digital profesional. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Kenali Perbedaan Content Writing dan Copywriting dalam Digital Marketing

Di era yang serba digital ini, konten memegang peran penting yang tidak bisa terlepas dari setiap platform. Konten jadi salah satu daya tarik tersendiri yang membuat brand menjadi lebih dikenal banyak orang. Dalam pembuatannya, konten tidak terlepas dari praktik content writing dan copywriting. 

Content writing dan copywriting memang sama-sama berkaitan dengan pembuatan tulisan, namun kedua memiliki fungsi dan cara penyampaian yang berbeda. Dalam artikel ini kamu akan diajak untuk lebih mengenali apa saja perbedaan dari content writing dan copywriting agar kamu bisa memaksimalkan penggunaannya dalam membuat suatu konten.

Yuk simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: SEO vs SEM, Mana yang Terbaik?

Definisi Content Writing 

Secara definisi, content writing berarti sebuah teknik menulis yang bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, atau hiburan kepada pembaca. Jenis tulisan ini biasanya tercantum dalam bentuk artikel blog, panduan dan konten media sosial yang informatif. 

Tujuan utama dari content writing adalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens melalui konten yang relevan dan berkualitas. Dalam penyusunannya, content writing memerlukan riset yang mendalam agar informasi yang diberikan terbukti akurat dan dapat dipercaya. 

Karena bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat, hasil penulis content writing seringkali disampaikan dalam bentuk yang panjang. Berbeda dengan copywriting yang seringkali justru lebih singkat dan pendek.

Definisi Copywriting 

Copywriting adalah salah satu teknik menulis yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya seperti mengunjungi website, mendaftar akun, memberikan email hingga membeli produk.

Copywriting biasanya banyak digunakan dalam iklan, landing page, email marketing, hingga caption di media sosial. Berbeda dari content writing yang harus lengkap dan informasi, copywriting justru harus singkat, padat, dan memiliki daya tarik yang kuat. 

Pada dasarnya, dalam menyusun copywriting yang baik seorang copywriter harus mampu bermain dan menggunakan kata-kata dengan tepat. Copywriter juga dituntut untuk lebih memahami sisi psikologi pelanggan agar mampu menciptakan tulisan yang menggugah emosi. 

Jika kata-kata yang digunakan pada content writing cenderung lebih ringkas dan formal, maka kata-kata yang digunakan dalam copywriting justru harus persuasif dan menarik agar audiens bisa tergerak untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Perbedaan Content Writing dan Copywriting

Pada penjelasan di atas, sudah disebutkan beberapa perbedaan mendasar dari copywriting dan content writing dari sisi definisi, bentuk serta penempatannya. Kali ini kamu juga perlu memahami lebih detail apa saja perbedan lain dari content writing dan copywriting.

Berdasarkan Fungsinya

Content Writing: fungsi utama content writing adalah memberikan nilai tambah atau kebermanfaatan kepada pembaca dengan menyajikan informasi yang lengkap dan relevan. Selain untuk mengedukasi, content writing juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan audiens terhadap suatu brand atau produk. 

Content writing dapat menjadi celah bagi brand untuk bisa mengembangkan otoritas dalam suatu bidang dengan menyediakan konten-konten yang berkualitas. Konten yang dibuat biasanya cenderung timeless sehingga bisa menarik lebih banyak pengunjung dalam jangka panjang. 

Copywriting: fungsi utama dari copywriting adalah mengajak audiens untuk mengambil tindakan sesuai dengan tujuan pemasaran. Kata-kata dalam copywriting harus mampu memberikan kesan urgensi dan menarik perhatian audiens dalam waktu singkat. 

Copywriting yang efektif dapat memberikan peningkatan penjualan yang signifikan dan membantu memperkuat identitas brand. Itulah mengapa copywriting hampir selalu digunakan dalam berbagai strategi pemasaran, mulai dari tagline kampanye, iklan hingga email marketing..

Berdasarkan Skill yang Dibutuhkan

Pada dasarnya baik copywriting maupun copywriter membutuhkan kemampuan menulis yang baik. Namun jika dilihat secara spesifik, terdapat beberapa skill yang berbeda yang harus dimiliki dalam menyusun content writing atau copywriting.

Berikut beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang content writing:

  1. Analytical Thinking: Memiliki kemampuan berpikir dan analisa yang baik agar mampu menyajikan informasi yang komprehensif dengan bahasa yang mudah dipahami.
  2. Research Skill: Memiliki kemampuan riset yang mumpuni untuk memeriksa keakuratan informasi dan data yang akan diolah ke dalam tulisan. 
  3. SEO Skill: Memiliki pemahaman tentang SEO, hal ini karena content writing biasanya banyak disajikan dalam platform blog/website sehingga perlunya kemampuan untuk memastikan konten yang dibuah bisa ditemukan oleh mesin pencari. 
  4. Creative Thinking: Mampu berpikir kreatif dalam mencari, menyusun dan menyampaikan informasi serta ide yang akan dikembangkan menjadi konten tulisan. 
  5. Proofread & Editing: Mampu melakukan proofread  dan menyunting tulisan dengan cepat dan teliti agar dapat menghasilkan konten yang berkualitas.

Sementara itu untuk menjadi seorang copywriter terdapat beberapa skill atau keterampilan yang harus dimiliki, yaitu:

  1. Creative Writing: Memiliki kemampuan menulis dengan gaya yang persuasif dan kreatif agar mampu menarik perhatian dalam waktu singkat. 
  2. Empathy Skill: Memiliki kemampuan untuk memahami emosi dan psikis orang lain agar dapat menciptakan teks yang berhasil mempengaruhi audiens. 
  3. Storytelling: Memiliki kemampuan storytelling yang kuat agar bisa membangun koneksi emosional yang tinggi dengan para pembaca. 
  4. Strategic Thinking: Memiliki pemikiran dan pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran agar dapat menyesuaikan tulisan dengan tujuan bisnis. 
  5. Experimental Skill: Memiliki kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai gaya bahasa dan teknik penulisan agar tulisan yang dihasilkan dapat menjelaskan hal yang kompleks dengan lebih sederhana.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa content writing lebih fokus pada penyajian informasi yang mendalam dan bermanfaat bagi pembaca, sedangkan copywriting lebih menekankan pada tulisan persuasif untuk mendorong tindakan tertentu. 

Meskipun berbeda, kedua jenis tulisan ini saling melengkapi dan sangat dibutuhkan dalam mengembangkan strategi pemasaran digital. Dengan memahami perbedaan keduanya, kini kamu bisa mulai menerapkannya dengan tepat sesuai kebutuhan bisnis.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Pengertian Brand Engagement, Contoh dan Strategi Membangunnya

Pernahkah kamu melihat hubungan sebuah brand dengan pelanggan yang begitu kuat? Brand-brand tersebut biasanya berasal dari brand-brand besar yang telah dikenal dan digunakan oleh banyak orang. Guna mempertahankan eksistensinya mereka terus meningkatkan strategi marketing mereka dengan meningkatkan brand engagement.

Dalam dunia digital marketing, brand engagement adalah bagian yang tidak bisa diabaikan. Brand engagement menjadi kunci untuk membangun hubungan yang berkesinambungan antara brand dengan pelanggan. 

Tapi, apa sebenarnya brand engagement itu? Agar kamu bisa memahami lebih lanjut apa itu brand engagement, yuk kita simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 9 Cara Meningkatkan Engagement Media Sosial

Pengertian Brand Engagement

Brand engagement adalah sebuah istilah yang menggambarkan seberapa jauh keterkaitan hubungan antara suatu brand atau merek dengan pelanggannya. Brand engagement yang tinggi melibatkan keterikatan emosional yang tercermin dari interaksi pelanggan dengan brand tersebut. 

Brand engagement berbeda dari brand awareness, karena brand engagement tidak hanya berkaitan dengan seberapa kenal seseorang terhadap brand, tapi berkaitan bagaimana pelanggan merasa terhubung dan setia pada merek tersebut. 

Di era digital, keterlibatan ini dapat dilihat dari interaksi komentar di media sosial, brand mention, jumlah partisipasi kegiatan, hingga rekomendasi pelanggan. Brand engagement yang baik adalah salah satu tujuan besar yang ingin dicapai oleh setiap bisnis dan perusahaan karena dapat meningkatkan loyalitas, memperkuat citra merek, dan mendorong pertumbuhan bisnis. 

Semakin tinggi tingkat engagement, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk tetap setia dan bahkan mengundang calon pelanggan baru untuk menggunakan produk/layanan tersebut. Brand engagement tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi membutuhkan konsistensi untuk terus berinteraksi dengan audiens yang kamu miliki.

Contoh dan Studi Kasus Brand Engagement

Untuk melihat contoh dan studi kasus brand dengan engagement yang bagus, berikut beberapa contohnya:

  1. Gojek

Sebagai salah satu startup transportasi terbesar di Indonesia, Gojek berhasil membangun brand engagement yang baik di tengah masyarakat. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang bahkan menyebut apapun brand ojek online sebagai Gojek.   

Hal ini juga didukung dengan upaya kampanye iklan dan konten kreatif Gojek yang selalu relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Salah satu kampanye yang paling terkenal adalah #PastiAdaJalan, yang menekankan kesan bahwa Gojek selalu hadir untuk membantu menyelesaikan masalah penggunanya.

Gojek juga terkenal sangat aktif di media sosial, mereka tidak hanya memberikan informasi tentang layanan dan promo terbaru, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pengguna. Gojek dengan cepat memberikan respons yang ramah terhadap komentar atau pertanyaan dari pelanggan.

  1. Tokopedia

Tokopedia, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yang kini telah bergabung dengan Gojek terkenal dengan kampanye kreatifnya yang selalu berhasil menarik perhatian publik. Salah satu kampanye yang paling terkenal adalah #MulaiAjaDulu. 

Kampanye ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk memulai bisnis atau mencoba hal baru, tetapi juga menciptakan engagement yang tinggi melalui konten iklan dan media sosial yang relevan. 

Hasilnya, #MulaiAjaDulu menjadi viral dan banyak digunakan pengguna baik dalam keseharian maupun dalam bermedia sosial untuk membagikan cerita mereka tentang bagaimana mereka “memulai” sesuatu. 

  1. Teh Botol Sosro

Apapun Makannya, Minumnya Teh Botol Sosro, kamu mungkin tidak asing lagi dengan slogan legenda yang satu ini. Ya, slogan tersebut berasal dari brand Teh Botol Sosro yang merupakan merek minuman teh yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia.

Slogan ini tidak hanya mudah diingat, tetapi juga berhasil menciptakan kesan positif yang berkelanjutan di masyarakat. Slogan ini bahkan banyak digunakan dan dimodifikasi untuk berbagai macam tujuan. 

Hal ini membuktikan bahwa slogan tersebut sangat membekas bagi masyarakat sehingga menunjukkan keberhasilan Teh Botol Sosro dalam mempertahankan engagement yang tinggi dan tetap relevan di pasaran.

6 Strategi Membangun Brand Engagement

Seperti yang disebutkan sebelumnya, membangun brand engagement yang baik tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan memerlukan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk membangun brand engagement bisnis:

Mengenali Audiens Lebih Dalam

Langkah yang paling awal dalam membangun brand engagement adalah memahami siapa audiens dari bisnismu. Lakukan riset untuk mengetahui bagaimana demografi, preferensi, kebiasaan, sampai kebutuhan audiens. 

Audiens memiliki peran penting sebagai target utama yang akan membantu brand kamu bisa dikenal dan diramaikan oleh lebih banyak orang. Dengan memahami audiens, kamu juga dapat menciptakan konten dan kampanye yang lebih relevan dan menarik.

Buat Konten yang Menarik  

Dari studi kasus di atas, terbukti bahwa konten dan copy yang digunakan menjadi kunci penting untuk menarik perhatian audiens. Buatlah konten yang dapat membuat audiens atau siapa pun merasa penasaran untuk mengetahui maksudnya. 

Pikirkan copy yang tepat agar konten atau pesan kampanye yang ingin disampaikan bisa tepat mengenai kebiasaan atau kondisi audiens. Pertimbangkan pembuatan konten yang menghibur sekaligus  inspiratif karena cenderung lebih banyak menarik perhatian audiens.

Maksimalkan Penggunaan Media Sosial  

Sudah melihat bagaimana keaktifan brand-brand besar di media sosial? Hal ini jadi salah satu cara atau strategi yang paling mudah dilakukan dan ditiru oleh siapapun. Media sosial menjadi platform yang sangat efektif untuk membangun brand engagement. 

Maka dari itu maksimalkan penggunaan media sosial terutama Instagram, Facebook dan TikTok untuk berinteraksi dengan audiens. Kamu bisa merespon komentar, menjawab pertanyaan, membuat konten yang interaktif atau bahkan meramaikan konten yang sedang ramai dibicarakan.

Buat Kampanye yang Interaktif  

Contoh studi kasus di atas juga menggunakan kampanye-kampanye digital yang interaktif dengan hashtag yang menarik. Maka kamu bisa ikut serta membuat kampanye yang interaktif agar meningkatkan engagement secara signifikan. 

Pastikan kamu menyusun strategi, planning dan tujuan yang tepat sebelum kampanye berlangsung agar kampanye tidak berakhir dengan sia-sia. Kamu juga bisa meramaikan kampanye dengan menambahkan beberapa kegiatan pendukung seperti kontes, giveaway, atau webinar agar mendorong audiens untuk lebih aktif.

Berikan Reward dan Insentif  

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan brand engagement adalah dengan memberikan reward atau kepada para pelanggan setia. Pelanggan lama akan merasa sangat dihargai jika suatu bisnis bisa memberikan apresiasi bagi mereka karena telah menggunakan layanan untuk waktu yang lama. 

Tidak heran kini sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan program loyalitas pelanggan seperti poin, diskon, atau hadiah eksklusif agar dapat membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih terikat dengan brand tersebut.

Pantau dan Evaluasi  

Terakhir, untuk memastikan bahwa upaya peningkatan brand engagement dapat berhasil dilakukan adalah dengan melakukan monitoring dan mengevaluasi strategi yang dijalankan. Pantau dan lihat seberapa jauh hasil yang sudah didapatkan dengan hasil yang ditargetkan. 

Kamu bisa menggunakan alat analitik untuk mengukur tingkat engagement dan melihat indikator lain yang sekiranya perlu ditingkatkan. Dengan begitu, kamu bisa dapat terus mengoptimalkan strategi brand engagement agar lebih baik dari sebelumnya.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

Referensi:

7 Strategi Digital Marketing dengan Budget Terbatas

Kamu punya bisnis, tapi dana marketing terbatas? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah menghadapi tantangan yang sama ketika ingin mengembangkan bisnis lewat digital marketing. 

Namun, keterbatasan budget bukan berarti kamu nggak bisa bersaing atau meningkatkan penjualan secara signifikan. Justru, dengan strategi digital marketing yang tepat dan efisien, kamu bisa memaksimalkan setiap rupiah yang kamu keluarkan agar hasilnya tetap optimal. 

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai cara praktis dan mudah diterapkan untuk membangun kehadiran digital bisnismu tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Baca Juga: 9 Cara Meningkatkan Engagement Media Sosial

Strategi Digital Marketing dengan Budget Terbatas

Memiliki budget terbatas bukan berarti kamu harus mengorbankan efektivitas digital marketing. 

Justru dengan pendekatan yang cerdas dan terukur, kamu bisa memaksimalkan hasil tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 

Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:

1. Fokus pada Platform yang Tepat

Tidak semua platform digital cocok untuk semua bisnis. Kamu perlu memilih platform yang paling banyak digunakan oleh target pasar kamu. Misalnya, jika target kamu adalah generasi muda, Instagram dan TikTok bisa jadi pilihan utama. 

Dengan fokus, kamu bisa mengelola konten dan interaksi dengan lebih efektif tanpa menyebar budget ke banyak kanal sekaligus.

2. Manfaatkan Konten Organik yang Berkualitas

Konten yang menarik, informatif, dan relevan akan lebih mudah mendapatkan perhatian tanpa harus bayar iklan. Buatlah konten yang mampu menjawab kebutuhan atau masalah audiens kamu, seperti artikel blog, video singkat, atau infografis. 

Dengan konten yang baik, kamu bisa membangun komunitas dan meningkatkan brand awareness secara alami.

3. Gunakan SEO untuk Meningkatkan Trafik Website

Search Engine Optimization (SEO) adalah cara jitu untuk mendapatkan pengunjung dari pencarian Google tanpa biaya iklan. 

Pastikan website dan konten kamu dioptimasi dengan kata kunci yang relevan, struktur yang jelas, dan kecepatan akses yang baik. SEO membutuhkan waktu, tapi hasilnya akan berkelanjutan.

4. Manfaatkan Media Sosial untuk Engagement

Media sosial adalah sarana efektif untuk berinteraksi langsung dengan audiens. Gunakan fitur-fitur gratis seperti stories, live streaming, dan grup komunitas untuk membangun hubungan yang lebih personal. Respon cepat terhadap komentar dan pesan juga bisa meningkatkan loyalitas pelanggan.

5. Kolaborasi dengan Influencer Mikro atau Lokal

Influencer dengan pengikut tidak terlalu besar (mikro-influencer) biasanya menawarkan tarif lebih terjangkau dan engagement yang tinggi. 

Kamu bisa menjalin kerja sama dengan mereka untuk mempromosikan produk atau jasa kamu secara lebih autentik dan efektif di komunitas yang lebih spesifik.

6. Manfaatkan Email Marketing

Email marketing masih menjadi salah satu cara paling hemat dan efektif untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan. Dengan mengirimkan newsletter berkala berisi promo, tips, atau info produk terbaru, kamu bisa meningkatkan repeat order tanpa biaya besar.

7. Gunakan Iklan Berbayar dengan Targeting yang Tepat

Kalau kamu ingin mencoba iklan berbayar (seperti Facebook Ads atau Google Ads), manfaatkan fitur targeting untuk menjangkau audiens yang paling potensial saja. Batasi anggaran harian dan pantau performa iklan secara rutin agar tidak boros.

Baca Juga: 10+ Tools Gratis yang Wajib Ada untuk Social Media Specialist

Menjalankan strategi digital marketing dengan budget terbatas memang menantang, tapi bukan berarti mustahil. 

Dengan fokus pada platform yang tepat, konten berkualitas, dan pemanfaatan alat digital secara cerdas, kamu bisa mendapatkan hasil maksimal tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Ingat, kunci keberhasilan ada pada konsistensi dan pengelolaan sumber daya yang efektif.

Kalau kamu merasa butuh bantuan profesional untuk mengembangkan strategi digital marketing yang tepat dan sesuai dengan anggaran bisnismu, Croloze siap menjadi partner terpercaya. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

10 Cara Mengelola Budget Ads agar Tepat Sasaran

Di era digital seperti sekarang, iklan online menjadi salah satu strategi utama untuk memperkenalkan produk atau jasa ke pasar yang lebih luas. 

Namun, banyak pelaku bisnis yang masih kesulitan dalam mengelola budget iklan sehingga hasil yang didapat tidak maksimal dan justru membuang-buang anggaran. 

Mengelola budget ads dengan tepat adalah kunci agar setiap rupiah yang kamu keluarkan bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi pertumbuhan bisnis. 

Pada artikel ini, kamu akan mendapatkan panduan lengkap dan praktis untuk mengatur budget iklan secara efektif agar tepat sasaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi hasilnya. 

Jadi, kamu bisa memaksimalkan pengeluaran iklan tanpa perlu khawatir kelebihan biaya atau iklan yang tidak efektif.

Baca Juga: 10 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis

Berapa Seharusnya Budget Ads?

Menentukan budget iklan (ads) yang tepat sangat penting agar investasi iklan kamu bisa memberikan hasil maksimal tanpa membebani keuangan bisnis. 

Tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua bisnis, karena budget iklan sangat bergantung pada tujuan, jenis bisnis, target pasar, dan platform iklan yang digunakan. 

Namun, ada beberapa pendekatan dan faktor yang bisa membantu kamu menentukan budget yang ideal.

1. Sesuaikan dengan Tujuan Iklan

Pertama, tentukan dulu tujuan iklan kamu: apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendapatkan leads, atau langsung meningkatkan penjualan? 

Misalnya, iklan untuk awareness biasanya butuh budget yang lebih besar karena harus menjangkau banyak orang. Sedangkan iklan untuk konversi bisa lebih fokus dan budgetnya relatif lebih kecil karena targetnya lebih spesifik.

2. Persentase dari Pendapatan atau Omzet

Cara umum yang dipakai banyak bisnis adalah mengalokasikan sekitar 5-15% dari omzet bulanan atau tahunan untuk iklan. 

Misalnya, jika omzet bisnis kamu Rp100 juta per bulan, maka budget iklan bisa mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta. Angka ini bisa disesuaikan kembali berdasarkan efektivitas iklan dan kapasitas keuangan bisnis.

3. Sesuaikan dengan Platform Iklan

Setiap platform iklan (Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, dll) memiliki biaya per klik (CPC) atau biaya per tayang (CPM) yang berbeda. 

Misalnya, Google Ads biasanya lebih mahal daripada Facebook Ads, tapi bisa memberikan hasil lebih tertarget. Penting untuk riset biaya rata-rata di platform yang kamu pilih agar bisa memperkirakan berapa budget yang dibutuhkan untuk mencapai target audiens.

4. Hitung Berdasarkan Biaya Per Konversi

Jika kamu sudah pernah menjalankan iklan sebelumnya, hitunglah biaya per konversi (cost per acquisition/CPA). 

Misalnya, jika biaya untuk mendapatkan satu pembeli adalah Rp50.000, dan target kamu adalah 100 pembeli per bulan, maka kamu membutuhkan minimal budget iklan Rp5 juta untuk mencapai target tersebut.

5. Buat Anggaran untuk Testing dan Optimasi

Saat memulai iklan baru, disarankan mengalokasikan budget khusus untuk testing selama 1-2 minggu agar kamu bisa tahu iklan mana yang efektif. 

Misalnya, budget testing bisa sekitar 10-20% dari total anggaran iklan. Setelah mendapatkan data performa, budget bisa dioptimasi untuk hasil yang lebih maksimal.

Cara Mengelola Budget Ads yang Efektif

Berikut adalah panduan mengelola budget iklan (ads) agar tepat sasaran:

1. Tentukan Tujuan Kampanye Iklan

Langkah pertama sebelum mengatur budget iklan adalah menentukan tujuan kampanye secara jelas. 

Apakah kamu ingin meningkatkan kesadaran merek, mendatangkan lebih banyak pengunjung ke website, mendapatkan leads, atau mendorong penjualan? 

Setiap tujuan akan mempengaruhi cara kamu membelanjakan uang iklan, jadi pastikan kamu tahu apa yang ingin dicapai sejak awal.

2. Kenali Target Audiens

Kalau kamu belum tahu siapa yang jadi target utama iklanmu, bisa-bisa iklanmu jadi boros tapi nggak menghasilkan. 

Coba pahami siapa audiens kamu: usia, lokasi, minat, kebiasaan online, hingga masalah yang sedang mereka hadapi. 

Semakin spesifik, semakin bagus hasilnya. Ini bikin iklan kamu hanya muncul ke orang-orang yang benar-benar tertarik.

3. Pilih Platform yang Sesuai

Nggak semua platform cocok untuk semua jenis bisnis. Misalnya, Instagram dan TikTok cocok banget buat konten visual dan anak muda, sedangkan Google Ads bagus buat orang yang udah punya niat beli dan lagi cari produkmu. 

Pilih platform yang paling sesuai dengan tempat nongkrongnya target kamu.

4. Atur Anggaran Harian dan Total

Setelah tahu tujuan dan platformnya, sekarang waktunya ngatur budget. Kamu bisa mulai dari anggaran harian kecil, misalnya Rp50.000–Rp100.000 per hari, dan lihat performanya. 

Darisitu, kamu bisa naikkan atau sesuaikan anggarannya berdasarkan hasil. Jangan langsung habisin semua budget dalam satu hari ya!

5. Gunakan Targeting yang Tepat

Supaya nggak boros, manfaatin fitur targeting yang ada di platform iklan. Kamu bisa atur lokasi, umur, minat, bahkan waktu tayang iklan. 

Semakin tepat targeting-nya, semakin besar peluang iklan kamu dilihat oleh orang yang benar-benar butuh produkmu.

6. Lakukan A/B Testing

Jangan cuma buat satu versi iklan. Coba beberapa versi dengan perbedaan kecil, kayak judul, gambar, atau tombol CTA. Ini disebut A/B testing. 

Nanti kamu bisa lihat versi mana yang paling efektif, lalu fokus ke versi yang performanya paling oke. Cara ini bikin iklan kamu lebih maksimal tanpa harus buang-buang budget.

7. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala

Iklan itu harus terus dipantau. Kamu perlu cek metrik seperti biaya per klik (CPC), rasio klik (CTR), dan konversi. 

Kalau iklanmu nggak menghasilkan apa yang kamu harapkan, kamu bisa langsung perbaiki sebelum buang-buang uang lebih banyak.

8. Fokus ke Konversi, Bukan Sekadar Klik

Klik yang banyak itu bagus, tapi nggak ada gunanya kalau nggak ada yang beli atau daftar. Jadi, pastikan kamu juga optimasi landing page atau halaman yang dituju iklan. 

Semakin nyaman dan jelas alurnya, semakin besar peluang orang untuk lanjut ke langkah berikutnya.

9. Manfaatkan Remarketing

Kalau kamu pernah lihat iklan produk yang terus muncul setelah kamu cek website-nya, itu namanya remarketing. 

Ini strategi ampuh karena targetnya adalah orang yang sudah tertarik sebelumnya. Jadi peluang konversinya jauh lebih tinggi, dan budget pun lebih efisien.

10. Kembangkan Iklan yang Sudah Terbukti Efektif

Kalau kamu sudah punya satu kampanye yang hasilnya bagus, jangan ragu buat naikin budgetnya secara bertahap. 

Tapi tetap evaluasi ya, jangan sampai karena budget besar justru hasilnya jadi nggak optimal. Fokus aja ke kampanye yang memang sudah terbukti menguntungkan.

Baca Juga: Begini 9 Cara Menulis Konten yang Menarik dan Berkualitas

Mengelola budget iklan bukan soal seberapa besar uang yang kamu keluarkan, tapi seberapa cerdas kamu mengalokasikannya agar tepat sasaran. 

Dengan memahami audiens, memilih platform yang tepat, dan terus memantau performa iklan, kamu bisa mendapatkan hasil maksimal dari setiap rupiah yang dikeluarkan. 

Jangan ragu untuk terus belajar dan melakukan eksperimen, karena strategi terbaik lahir dari proses yang konsisten dan terukur.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

SEO vs SEM, Mana yang Terbaik?

Di era digital saat ini, muncul di halaman pertama mesin pencari seperti Google jadi kunci penting untuk menarik perhatian pengunjung dan calon pelanggan. 

Dua strategi yang paling sering digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing). 

Meskipun tujuannya sama, yakni, meningkatkan visibilitas di hasil pencarian, cara kerja dan pendekatannya sangat berbeda. 

Nah, dari kedua strategi ini, mana yang paling cocok buat kamu? Dalam artikel ini, kita akan bahas secara rinci perbedaan SEO dan SEM, kelebihan masing-masing, serta panduan memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan tujuan yang kamu punya.

Baca Juga: Tips dan Trik Penggunaan #Hashtag Instagram yang Efektif

Pengertian SEO (Search Engine Optimization)

SEO atau Search Engine Optimization adalah proses mengoptimalkan sebuah website agar muncul di peringkat atas hasil pencarian organik di mesin pencari seperti Google. 

SEO tidak memerlukan biaya untuk tampil di hasil pencarian, tetapi membutuhkan waktu dan strategi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

SEO melibatkan berbagai teknik seperti:

  • Optimasi kata kunci (keyword)
  • Pembuatan konten berkualitas
  • Perbaikan struktur situs (technical SEO)
  • Meningkatkan kecepatan website
  • Membangun backlink (tautan dari situs lain)

Tujuan utama SEO adalah meningkatkan visibilitas dan trafik secara organik (tanpa iklan berbayar) dalam jangka panjang.

Pengertian SEM (Search Engine Marketing)

SEM atau Search Engine Marketing adalah strategi pemasaran di mesin pencari yang melibatkan penggunaan iklan berbayar agar situs muncul di posisi teratas hasil pencarian. 

Bentuk paling umum dari SEM adalah menggunakan Google Ads (dulu dikenal sebagai Google AdWords).

Dalam SEM, pengiklan membayar berdasarkan sistem PPC (Pay Per Click), artinya, mereka membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. 

SEM memungkinkan hasil yang cepat, karena website dapat langsung muncul di halaman pertama tanpa harus menunggu proses optimasi seperti SEO.

Perbedaan Utama SEO dan SEM

Dari kedua pengertian tersebut terdapat beberapa perbedaan mendasar antara SEO dan SEM yang perlu dipahami, terutama dalam hal pendekatan, biaya, hasil, dan strategi jangka panjang. 

Berikut penjelasan rinci mengenai perbedaan utama antara SEO dan SEM:

1. Sumber Trafik

SEO menghasilkan trafik organik, yaitu pengunjung yang datang secara alami dari hasil pencarian tanpa membayar iklan. 

Sementara itu, SEM mendatangkan trafik berbayar, karena situs akan muncul sebagai iklan di halaman hasil pencarian dan dikenakan biaya setiap kali iklan diklik.

2. Biaya

SEO tidak memerlukan biaya langsung untuk setiap klik atau tampilan, namun membutuhkan investasi waktu, tenaga, dan biaya dalam pembuatan konten, optimasi teknis, serta strategi backlink. 

SEM menggunakan sistem Pay Per Click (PPC), di mana pengiklan membayar berdasarkan jumlah klik atau impresi iklan.

3. Waktu dan Kecepatan Hasil

Salah satu perbedaan paling menonjol adalah waktu hasil yang terlihat. SEO membutuhkan waktu minggu hingga bulan untuk mulai menunjukkan hasil karena bergantung pada algoritma mesin pencari. 

Sebaliknya, SEM memberikan hasil instan, karena iklan bisa langsung tampil di halaman pertama setelah kampanye diaktifkan.

4. Posisi di Halaman Pencarian

Hasil SEM umumnya ditampilkan di bagian paling atas halaman pencarian dengan label “Iklan” atau “Sponsored”. 

Di bawahnya, barulah hasil organik dari SEO muncul. Ini memberi SEM keunggulan dalam hal visibilitas jangka pendek.

5. Jangka Waktu Efektivitas

SEO cenderung berkelanjutan, artinya situs bisa tetap berada di peringkat tinggi meskipun tidak ada biaya terus-menerus. 

Sebaliknya, SEM bergantung pada anggaran, begitu iklan dihentikan, maka trafik dari kampanye tersebut juga langsung berhenti.

6. Target dan Pengujian

SEM memungkinkan pengiklan untuk melakukan pengujian kata kunci, penargetan audiens, dan waktu tayang secara lebih fleksibel. Ini cocok untuk uji coba promosi atau kampanye jangka pendek. 

SEO lebih terbatas dalam hal ini dan membutuhkan waktu untuk melihat efektivitas strategi tertentu.

7. Tujuan Penggunaan

SEO ideal untuk membangun branding dan kredibilitas jangka panjang, serta mendatangkan trafik yang stabil dari pencarian. 

SEM lebih cocok untuk promosi cepat, peluncuran produk baru, atau meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.

Jadi, Mana yang Terbaik?

Jawabannya tergantung pada tujuan bisnis, waktu yang dimiliki, serta anggaran yang tersedia. SEO dan SEM bukanlah pilihan yang saling meniadakan, melainkan dua strategi yang bisa saling melengkapi.

Jika kamu ingin hasil jangka panjang, membangun kepercayaan pengguna, dan memiliki waktu untuk menunggu hasil, maka SEO adalah pilihan terbaik. 

SEO akan membuat situs kamu stabil di peringkat atas tanpa harus terus-menerus mengeluarkan biaya iklan.

Namun, jika kamu membutuhkan hasil instan, ingin menjangkau audiens dalam waktu singkat, atau sedang melakukan promosi produk/layanan tertentu, maka SEM lebih cocok digunakan. 

SEM juga efektif untuk menguji kata kunci atau pasar sebelum berinvestasi lebih jauh dalam SEO.

Dalam banyak kasus, perusahaan atau pemilik website memilih untuk menggabungkan keduanya: menggunakan SEM untuk mendapatkan trafik awal dan visibilitas cepat, sambil membangun SEO untuk keberlanjutan jangka panjang. 

Strategi tersebut membantu menciptakan keseimbangan antara efektivitas biaya dan hasil maksimal dari berbagai sisi pemasaran digital.

Baca Juga: 7 Tips Membangun Backlink yang Efektif dan Berkualitas

Memilih antara SEO atau SEM bukan soal mana yang lebih unggul secara mutlak, tapi lebih kepada strategi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu saat ini. 

SEO cocok untuk membangun fondasi jangka panjang, sementara SEM bisa jadi solusi instan untuk meningkatkan trafik dan konversi dalam waktu singkat. Idealnya, kombinasi keduanya akan memberi hasil paling optimal.

Kalau kamu masih bingung menentukan strategi digital marketing yang tepat, kamu bisa konsultasi langsung dengan tim Croloze, digital agency di Jakarta yang siap bantu mengembangkan bisnismu secara online. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

10 Manfaat Email Marketing untuk Bisnis

Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, membangun komunikasi yang efektif dengan pelanggan menjadi kunci utama kesuksesan bisnis. Salah satu strategi yang terbukti efisien dan tetap relevan hingga saat ini adalah email marketing. 

Meski terkesan klasik, nyatanya email masih menjadi salah satu saluran paling langsung dan personal untuk menjangkau audiens, membangun hubungan, dan mendorong konversi. 

Lalu, apa sebenarnya email marketing itu dan mengapa strategi ini penting bagi bisnis Anda? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Baca Juga: Cara Mengukur Keberhasilan Campaign Media Sosial

Apa Itu Email Marketing?

Email marketing adalah strategi pemasaran digital yang menggunakan email sebagai media untuk mengirimkan pesan promosi, informasi, atau komunikasi lainnya kepada sekelompok orang, terutama pelanggan atau calon pelanggan.

Tujuan utama email marketing adalah membangun hubungan dengan audiens, mempromosikan produk atau layanan, meningkatkan penjualan, dan menjaga loyalitas pelanggan. Biasanya, email yang dikirimkan berisi konten seperti:

  • Penawaran produk atau diskon khusus
  • Informasi tentang peluncuran produk baru
  • Newsletter berisi update atau artikel menarik
  • Pengingat tentang keranjang belanja yang ditinggalkan
  • Ucapan selamat ulang tahun atau hari besar lainnya

Dengan email marketing, bisnis bisa menjangkau audiens secara langsung dan personal, karena email masuk langsung ke kotak masuk penerima, berbeda dengan iklan yang harus bersaing dengan konten lain. 

Selain itu, strategi ini sangat terukur karena Anda bisa mengetahui berapa banyak orang yang membuka, mengklik, atau membeli dari email yang dikirim.

Email marketing menjadi salah satu alat yang paling efektif dan efisien dalam pemasaran digital, baik untuk bisnis kecil maupun perusahaan besar.

Manfaat Utama Email Marketing untuk Bisnis

Apakah email marketing ini masih relevan? Dalam polling Statista pada tahun 2023, kebanyakan pelaku marketing profesional mengaku merasakan 100 persen peningkatan return on investment (ROI) dengan mengandalkan email marketing.

Dari data tersebut, kita bisa mengetahui bahwa email marketing masih relevan. Lantas, apa sebenarnya manfaat utama dari email marketing untuk para pelaku bisnis? Berikut adalah daftarnya:

1. Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan

Email marketing memungkinkan bisnis untuk tetap terhubung secara konsisten dengan pelanggan. 

Dengan mengirimkan konten yang relevan, seperti tips, informasi produk terbaru, atau penawaran eksklusif, perusahaan bisa membangun hubungan yang lebih personal dan menjaga loyalitas pelanggan.

2. Biaya yang Efisien

Dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti iklan cetak atau televisi, email marketing memiliki biaya yang jauh lebih rendah. 

Anda hanya memerlukan platform email marketing dan daftar pelanggan, tanpa perlu biaya produksi besar atau distribusi fisik.

3. Mudah untuk Diukur dan Dievaluasi

Melalui email marketing, Anda bisa melacak metrik penting seperti tingkat buka (open rate), tingkat klik (click-through rate), dan konversi. 

Data ini sangat berguna untuk mengevaluasi efektivitas kampanye dan melakukan perbaikan di masa mendatang.

4. Meningkatkan Konversi dan Penjualan

Dengan strategi yang tepat, email marketing bisa mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. 

Misalnya, dengan mengirimkan email promosi, diskon, atau penawaran waktu terbatas, pelanggan terdorong untuk segera mengambil tindakan.

5. Personalisasi Pesan

Email marketing memungkinkan personalisasi konten berdasarkan preferensi, perilaku, dan histori pembelian pelanggan. 

Misalnya, pelanggan bisa menerima rekomendasi produk yang sesuai dengan minat mereka, sehingga membuat pesan terasa lebih relevan dan meningkatkan peluang konversi.

6. Meningkatkan Brand Awareness

Email yang dikirim secara konsisten membuat pelanggan selalu mengingat brand Anda. Dengan desain yang konsisten dan konten bernilai, email marketing membantu membangun citra dan identitas brand dalam benak pelanggan.

7. Segmentasi yang Lebih Tepat Sasaran

Dengan email marketing, Anda bisa membagi daftar pelanggan ke dalam segmen-segmen spesifik berdasarkan kriteria tertentu, seperti lokasi, usia, atau riwayat pembelian. 

Hal ini memungkinkan Anda mengirimkan pesan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok pelanggan.

8. Menjangkau Audiens Secara Langsung

Berbeda dengan media sosial yang tergantung pada algoritma, email langsung masuk ke kotak masuk pelanggan. 

Ini membuat kemungkinan pesan dibaca menjadi lebih tinggi, karena tidak perlu bersaing dengan konten lain seperti di media sosial.

9. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Dengan memberikan konten yang berguna dan menarik secara rutin, pelanggan cenderung tetap berinteraksi dan melakukan pembelian ulang. Email marketing berperan penting dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tidak berpindah ke kompetitor.

10. Mendukung Strategi Pemasaran Lainnya

Email marketing dapat menjadi penguat untuk strategi pemasaran lainnya, seperti kampanye media sosial, peluncuran produk baru, atau promosi event. 

Dengan menyertakan link dan CTA (call-to-action), Anda dapat mengarahkan traffic ke website atau platform lain yang diinginkan.

Baca Juga: Pentingnya Kehadiran Online untuk UMKM: Mulai dari Mana?

Email marketing bukan sekadar mengirimkan pesan promosi, tapi juga seni membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan secara personal dan konsisten. Dengan strategi yang tepat, email bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk meningkatkan penjualan, memperkuat brand, dan menjaga loyalitas pelanggan.

Jika kamu ingin memaksimalkan potensi email marketing untuk bisnis, Croloze siap membantu. Sebagai agensi digital marketing yang berpengalaman, Croloze menawarkan layanan email marketing yang terintegrasi, mulai dari strategi, copywriting, desain, hingga analisis performa kampanye.

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!

10 Cara Membangun Komunitas yang Aktif dan Loyal

Membangun komunitas yang aktif dan loyal bukan sekadar mengumpulkan banyak orang dalam satu ruang digital—lebih dari itu, kamu perlu menciptakan ikatan yang kuat, rasa memiliki, dan nilai bersama di antara para anggotanya. 

Di era digital seperti sekarang, komunitas bisa menjadi aset berharga untuk membangun brand, berbagi pengetahuan, atau menciptakan gerakan sosial. 

Namun, menjaga komunitas tetap hidup dan setia bukanlah hal yang instan. Dibutuhkan strategi, konsistensi, dan ketulusan dalam membangun hubungan. 

Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan komunitas yang tidak hanya ramai, tapi juga solid dan saling mendukung. Yuk, simak!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tools Manajemen Media Sosial Terbaik!

Cara Membangun Komunitas yang Aktif dan Loyal

Berikut adalah cara membangun komunitas yang aktif dan loyal:

1. Tentukan Visi dan Nilai yang Jelas

Sebuah komunitas butuh arah. Sebelum kamu mulai membangun, pastikan kamu sudah memiliki visi yang kuat dan nilai-nilai yang menjadi pondasi komunitas. 

Visi ini harus mudah dipahami dan relevan dengan target anggota. Nilai yang kamu bawa akan menjadi pedoman perilaku dalam komunitas, menciptakan rasa memiliki, dan menyaring siapa saja yang cocok bergabung.

2. Kenali Target Audiensmu

Pahami siapa yang ingin kamu rangkul dalam komunitasmu. Apa minat mereka? Masalah apa yang ingin mereka pecahkan? 

Dengan memahami target audiens, kamu bisa menyesuaikan gaya komunikasi, jenis konten, hingga kegiatan komunitas yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

3. Bangun Hubungan yang Tulus

Komunitas yang loyal dibentuk dari hubungan yang otentik. Luangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan anggota, tanyakan kabar mereka, dan tanggapi komentar atau pertanyaan dengan tulus. 

Ketika kamu hadir bukan hanya sebagai “admin”, tapi juga sebagai teman atau rekan, anggota akan merasa dihargai dan lebih terlibat.

4. Ciptakan Ruang Aman dan Inklusif

Pastikan komunitasmu menjadi tempat yang nyaman untuk semua orang. Tetapkan aturan yang adil, dorong komunikasi yang sehat, dan tindak tegas terhadap perilaku yang merugikan. 

Ketika anggota merasa aman untuk menjadi diri sendiri, mereka akan lebih terbuka, aktif, dan setia pada komunitas.

5. Konsisten Menyediakan Konten yang Relevan dan Bernilai

Komunitas yang hidup butuh “bahan bakar”, dan itu adalah konten. Buatlah konten yang menarik, informatif, dan sesuai dengan minat anggota. 

Entah itu tips, berita, diskusi terbuka, atau konten hiburan, konsistensi sangat penting. Pastikan kamu juga membuka ruang bagi anggota untuk ikut berkontribusi.

6. Libatkan Anggota dalam Pengambilan Keputusan

Memberikan ruang bagi anggota untuk berpendapat akan menumbuhkan rasa kepemilikan. 

Libatkan mereka dalam polling, ajak berdiskusi tentang kegiatan komunitas selanjutnya, atau mintalah masukan mereka terhadap perubahan tertentu. Semakin mereka merasa punya peran, semakin besar loyalitasnya.

7. Adakan Aktivitas dan Event Rutin

Aktivitas seperti webinar, games, Q&A, atau gathering online/offline bisa mempererat hubungan antaranggota. 

Dengan mengadakan event rutin, kamu menciptakan momen yang dinanti dan menjadi alasan anggota untuk terus kembali dan terlibat. Pastikan kegiatan ini menyenangkan dan sesuai dengan minat komunitas.

8. Apresiasi Anggota yang Aktif

Berikan penghargaan kepada anggota yang aktif, misalnya melalui shout-out, badge, hadiah kecil, atau jabatan relawan. 

Apresiasi ini bisa menjadi motivasi dan membuat mereka merasa dihargai. Budaya penghargaan juga akan mendorong anggota lain untuk lebih aktif berpartisipasi.

9. Bangun Tim Moderator atau Relawan

Seiring berkembangnya komunitas, kamu nggak bisa menjalankan semuanya sendiri. Bentuk tim kecil dari anggota yang aktif untuk membantu moderasi, membuat konten, atau menjalankan kegiatan. Mereka bisa menjadi role model dan membantu menjaga semangat komunitas tetap hidup.

10. Terbuka Terhadap Feedback dan Terus Beradaptasi

Komunitas adalah ruang yang dinamis. Dengarkan feedback dari anggota dan jangan takut untuk beradaptasi. 

Tunjukkan bahwa kamu peduli dengan masukan mereka. Ketika kamu mau berkembang bersama komunitas, anggota pun akan lebih setia dan ikut menjaga keberlangsungan bersama.

Jika kamu konsisten menerapkan langkah-langkah di atas, bukan hanya komunitasmu akan aktif, tapi juga akan tumbuh menjadi wadah yang loyal, hangat, dan penuh nilai bagi setiap anggotanya.

Daftar Rekomendasi Platform untuk Bangun Komunitas

Setelah mengetahui cara untuk membangun komunitas yang aktif, kamu bisa gunakan sejumlah platform berikut sebagai wadah untuk mengembangkan komunitas:

1. WhatsApp / Telegram Group

Cocok untuk: Komunitas kecil hingga menengah, komunikasi yang intensif dan personal.

Kelebihan:

  • Mudah diakses dan digunakan oleh semua kalangan.
  • Real-time, cocok untuk diskusi cepat.
  • Banyak digunakan di Indonesia, sehingga familiar.
  • Telegram mendukung anggota dalam jumlah besar dan bot otomatisasi.

Kekurangan:

  • Tidak terstruktur untuk topik yang berbeda-beda.
  • Bisa cepat bising atau chaos kalau tidak dimoderasi.

2. Discord

Cocok untuk: Komunitas digital yang ingin lebih interaktif, seperti gaming, kreator, startup, hobi.

Kelebihan:

  • Bisa membuat banyak channel sesuai topik (text & voice).
  • Fitur moderasi dan bot sangat lengkap.
  • Ada sistem role/member level.
  • Komunitas bisa lebih “hidup” dengan voice chat dan live stream.

Kekurangan:

  • Butuh waktu untuk belajar bagi yang belum familiar.
  • Tidak semua kalangan nyaman menggunakannya.

3. Facebook Group

Cocok untuk: Komunitas umum, edukasi, bisnis lokal, atau komunitas berbasis minat.

Kelebihan:

  • Banyak pengguna aktif di Indonesia.
  • Mudah ditemukan lewat pencarian.
  • Bisa digunakan untuk posting artikel, polling, dan event.
  • Fitur moderasi cukup lengkap.

Kekurangan:

  • Algoritma bisa membatasi jangkauan post.
  • Terbatasnya kustomisasi dan kebijakan Meta bisa berubah sewaktu-waktu.

4. Instagram (Lewat Komentar & DM Group)

Cocok untuk: Komunitas brand, lifestyle, edukasi visual, dan anak muda.

Kelebihan:

  • Platform visual yang menarik.
  • Bisa membangun komunitas lewat konten & interaksi di komentar atau story.
  • Fitur “Close Friends”, DM Group, dan Poll bisa digunakan untuk interaksi.

Kekurangan:

  • Tidak terstruktur untuk diskusi panjang.
  • Sulit membangun interaksi yang mendalam dibanding platform lain.

5. Slack

Cocok untuk: Komunitas profesional, networking, startup, dan edukasi teknis.

Kelebihan:

  • Profesional, tertata, dan mendukung banyak integrasi.
  • Bisa buat banyak channel dan thread diskusi.
  • Cocok untuk sharing dokumen dan kerja kolaboratif.

Kekurangan:

  • Kurang familiar untuk pengguna non-profesional.
  • Beberapa fitur hanya tersedia di versi berbayar.

6. Mighty Networks

Cocok untuk: Komunitas berbasis edukasi, course, membership, brand pribadi.

Kelebihan:

  • Bisa menggabungkan forum, event, dan konten eksklusif dalam satu platform.
  • Mendukung monetisasi komunitas.
  • Branding lebih kuat karena platform tampak seperti “website sendiri”.

Kekurangan:

  • Berbayar untuk fitur lengkap.
  • Belum terlalu populer di Indonesia.

7. Website Forum Sendiri (Discourse, WordPress + Plugin)

Cocok untuk: Komunitas mandiri yang ingin lebih bebas dan independen.

Kelebihan:

  • Bisa diatur sesuai keinginan (custom domain, fitur, dll).
  • Tidak bergantung pada kebijakan platform lain.
  • Cocok untuk komunitas jangka panjang.

Kekurangan:

  • Butuh biaya hosting dan maintenance.
  • Perlu keahlian teknis untuk membangun dan mengelola.

Baca Juga: Data Driven: Pengertian, Contoh dan Manfaatnya dalam Digital Marketing

Membangun komunitas yang aktif dan loyal memang membutuhkan waktu, komitmen, dan pendekatan yang tepat. Namun, dengan strategi yang konsisten dan perhatian pada kebutuhan anggota, kamu bisa menciptakan ruang yang tidak hanya ramai, tapi juga bermakna. 

Kalau kamu ingin website tampil maksimal di Goggle tanpa harus pusing urusan teknis, SEO Agency seperti Croloze siap bantu.

Kami akan bantu audit, perbaiki, dan optimasi semua aspek technical SEO untuk memastikan situs kamu cepat, terindex sempurna, dan siap bersaing di halaman pertama. Yuk konsultasi gratis sekarang dengan tim SEO Croloze!